Prinsip Operasional BMT Al-Karim

57 3. Murabahah, yaitu prinsip jual beli barang antara penjual dan pembeli dengan harga asal yang diketahui bersama, kemudian ditambahkan keuntungan tertentu untuk si penjual sesuai dengan kesepakatan. 4. Ba’i al-Istishna’, yaitu prinsip kontrak jual beli barang antara pembuat barang dan pembeli. Dalam kontrak ini, pembuat barang menerima pesanan dari pembeli dengan harga dan cara yang pembayarannya telah disepakati bersama. 5. Ijarah wa itiqna, yaitu prinsip atau aqad sewa yang diakhiri dengan kepemilikan barang di tangan si penyewa.

D. Produk Pembiayaan BMT Al-Karim

BMT Al-Karim mengklasifikasikan produk-produknya ke dalam tiga golongan yaitu Baitut Tamwil, Baitul Maal dan sektor riil. Propduk Baitut Tamwil yang terdapat pada BMT Al-Karim adalah produk simpanan. Produk ini terdiri atas simapanan mudharabah, deposito mudharabah, simpanan pendidikan Al-Karim, simpanan Idul Fitri dan simpanan qurban. 5 Sedangkan produk Baitul Maal terdiri atas beasiswa, orang tua asuh, pengobatan gratis dan lembaga amil zakat, infaq dan shadaqah. Adapun produk pada sektor riil ini dapat dibuktikan dengan banyaknya anggota yang tersebar di berbagai pasar dengan beragam jenis usaha merupakan potensi untuk pengembangan sektor riil yang sangat potensi al dan menguntungkan. Aktivitas BMT Al-Karim pada sektor riil ini dapat dilihat pada pendirian PT. Cipta Piranti Usaha, yaitu anak perusahaan BMT 5 Andrie, Staf HRD dan Administrasi Pembiayaan BMT Al-Karim, Wawancara Pribadi 58 Al-Karim yang bergerak di bidang jasa teknologi informasi dan konsultan manajemen. Sektor riil lainnya adalah Al-Karim Training Center, yaitu kegiatan yang bergerak di bidang Pelatihan dan Pengelolaan BMT untuk mewujudkan keinginan dalam membantu perekonomian umat sekaligus mensyi’arkan ekonomi syari’ah melalui Pelatihan dan Pendidikan BMT. Selain produk-produk tersebut, BMT Al-Karim masih memiliki produk lain yang disebut dengan produk pembiayaan. Produk pembiayaan yang terdapat pada BMT Al-Karim antara lain adalah pembiayaan mudharabah, musyarakah, murabahah, ijarah dan rahn. Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan peran BMT bagi kehidupan masyarakat, maka BMT Al-Karim terbuka untuk menciptakan produk baru. Tetapi produk tersebut harus memenuhi syarat-syarat antara lain adalah sesuai dengan prinsip syari’ah dan disetujui oleh Dewan Syari’ah Nasional, dapat ditangani oleh sistem operasi BMT yang bersangkutan dan yang terpenting adalah dapat membawa kemaslahatan bagi masyarakat.

E. Struktur organisasi BMT Al-Karim

Struktur organisasi merupakan kerangka yang menggambarkan hubungan antara fungsi-fungsi yang terdapat dalam suatu organisasi. Organisasi dapat dipahami sebagai suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan-hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kelompok kerja. Dengan demikian, organisasi adalah suatu wadah dan