Program Santunan Kematian Di Kota Depok Yang Dilakukan Oleh Asuransi Syariah Mubarokah.

Kematian dari kantor kelurahan setempat atau fotokopi Surat Keterangan Kematian yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat. Surat Keterangan Ahli Waris yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat, Fotokopi KTP ahli waris, Fotokopi Kartu Keluarga KK ahli waris yang telah dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat. Semua dokumen diserahkan ke Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok pada hari kerja sebelum jam satu siang. Yang perlu diingat bahwa surat permohonan tersebut tidak akan berlaku jika warga meninggal disebabkan perbuatan melanggar hukum, meninggal karena HIV AIDS dan karena bunuh diri. Adapun tata cara pengajuan klaim yang dilakukan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: • Ahli waris datang ke RT, RW untuk meminta Surat Pengantar pengurusan Surat Keterangan Kematian dan Surat Keterangan Ahli Waris • Ahli waris datang ke kantor kelurahan setempat dengan membawa KTP, KK dan Surat Pengantar RT, RW untuk dibuatkan Surat Keterangan Kematian dan Surat Keterangan Ahli Waris • Pada waktu datang ke kantor kelurahan setempat, ahli waris juga membawa fotokopi KK peserta usia di atas 60 hari dan fotokopi KK ahli waris semua usia peserta untuk minta dilegalisir oleh kantor kelurahan setempat • Surat lain yang perlu dilegalisir adalah fotokopi Surat keterangan Kematian dan Surat Keterangan Ahli Waris

BAB IV ANALISIS PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM SANTUNAN

KEMATIAN WARGA KOTA DEPOK

A. Prosedur Pengajuan Klaim Santunan Kematian Warga Kota Depok

Program santunan kematian yang diluncurkan oleh Walikota Depok tujuannya adalah untuk menggerakkan tarbiyah dan meningkatkan keimanan di kalangan warga Kota Depok serta untuk mengurangi perasaan berduka pada keluarga yang ditinggalkan. Hal ini merupakan sebuah kepedulian yang sangat di utamakan oleh pemerintah Kota Depok, santunan yang diberikan bukan hanya untuk orang muslim saja tetapi non muslim juga berhak mendapatkannya tanpa memandang suku, agama, ras, dan partai mereka. Program Asuransi sosial seperti ini merupakan asuransi wajib baik untuk segolongan orang tertentu atau untuk sejenis kegiatan tertentu atau untuk seluruh warga negara tertentu ataupun untuk seluruh orang yang ada di negara itu baik ia sebagai warga negaranya ataupun warga negara asing. 52 Sesuai dengan pasal 33 Undang-undang Dasar 1945, dimana yang menguasai orang banyak dikuasai oleh negara, oleh karena itu asuransi sosial sebagai suatu sistem perlindungan untuk menanggulangi resiko-resiko sosial yang secara langsung mengakibatkan berkurangnya atau hilangnya penghasilan masyarakat atau seseorang sebagai anggota masyarakat maka penanganannya perlu dilakukan tidak saja 52 Jakarta Insurance Institute, Prinsip-prinsip Dan Praktek Asuransi, hal 167. disebuah negara sosialis akan tetapi di negara yang menganut kebebasan ekonomi maupun bentuk-bentuk lain seperti di Indonesia. Jadi sangatlah lumrah bahwa setiap orang yang tinggal berkelompok besar atau sekelompok kecil ingin meminimalkan resiko jiwa atau hartanya. Beberapa orang bergabung menjadi satu kelompok besar untuk mencapai maksud tersebut karena kelompok tersebut memerlukan dana yang cukup besar untuk melaksanakan usaha bersama dalam jangka waktu yang panjang yang tidak dapat dilakukan oleh kelompok kecil. Suatu kelompok yang besar dibentuk untuk melaksanakan semacam itu dengan skala yang besar, tetapi tidak dapat dipungkiri kelompok yang terkecil akan terkena dampak yang buruk oleh pengaruh atas bentuk usaha besar sehingga dapat menimbulkan konflik antar individu dan kelompok didalam lingkungan masyarakat. Dalam rangka memerangi ini ada sekelompok orang yang mengambil keuntungan dengan cara yang tidak terpuji melalui kekuatan sosial atau politik Oleh karena itu perlu dipertimbangkan bahwa negara harus mengambil alih dan tanggung jawab dan mengorganisir secara nasional atau memberikan jaminan secara kolektif kepada seluruh masyarakat dalam bentuk jaminan sosial untuk menghindari konflik dan untuk memperbaiki efisiensi masyarakat yang lebih baik. Menurut beberapa ahli, baik Islam maupun non Islam memberikan jaminan terhadap berbagai macam malapetaka permasalahan yang dialami masyarakat adalah sebagian dari tugas pemerintah. Asuransi pemerintah tidak mengandung unsur haram seperti