Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

jerih payahnya sendiri. Menumpuk kekayaan tidak lebih hanya untuk diri sendiri. Dalam hal ini jelas tidak ada lagi rasa kebersamaan dan gotong-royong apalagi saling tolong menolong. Meskipun bangsa ini dikenal akan semangat itu tetapi kini tidak lagi. Gelombang monernisasi telah merubah paradigma perikehidupan masyarakat Indonesia. Sebagai hakikatnya wujud manusia dalam kehidupan di dunia yaitu melaksanakan tugas kekhalifahan dalam kerangka pengabdian kepada sang pencipta. Manusia diberikan amanah untuk memberdayakan seisi alam raya dengan sebaik- baiknya demi kesejahteraan seluruh mahkluk. 1 Kebahagiaan dan kesejahteraan merupakan tujuan utama manusia dalam menjalankan kehidupan nya di dunia ini, manusia akan memperoleh kebahagiaan ketika seluruh kebutuhannya dan keinginannya terpenuhi dengan baik dan dapat merasakan kepuasannya tersendiri bagi manusia tersebut. Baik dari aspek materil maupun spiritual, dalam jangka yang pendek maupun dalam jangka yang panjang, dalam upaya mewujudkan kesejahteraan manusia menghadapi kendala pokok yaitu, kurangnya sumber daya yang bisa digunakan untuk mewujudkan kebutuhan tersebut. Dewasa ini nilai kesadaran masyarakat akan kemampuan menghasilkan atau menghadapi kehidupan ekonominya selalu terancam oleh bahaya kematian, usia tua atau ketidakmampuan dan masalah-masalah ekonomi lainnya, masyarakat harus mempersiapkan diri untuk mengatasi konsekuensi yang tidak terelakkan itu. 1 Adiwarman Karim, Sejarah pemikiran ekonomi islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004 hal 2 Ketidakpastian dihari depan yang penuh risiko menyebabkan setiap orang harus selalu berikhtiar dan memperkecil resikonya, guna menghadapi atau memperkecil risiko tersebut. Dalam menghadapi risiko yang muncul akibat adanya perubahan masa, setiap manusia dalam kehidupannya dituntut untuk mempertahankannya salah satunya dengan cara menabung atau berinvestasi untuk tujuan berjaga-jaga dihari depan kelak. Tetapi, adakalanya usaha tersebut sering kali tidak mencukupi, karena beban yang ditanggung jauh lebih besar dari yang diperkirakan ataupun di luar kemampuan kita. Maka dari itu, risiko kerugian dapat dikelola secara bersama-sama dengan risk sharing ataupun mengalihkannya kepada pihak lain dengan risk transfer. Upaya pengalihan risiko itu disebut konsep asuransi, dimana peserta diwajibkan membayar premi kepada perusahaan asuransi untuk pertanggungan, yang nilainya tergantung pada risiko yang dialihkannya serta rencana manfaat yang akan diterima kelak nantinya ketika kita menghadapi resiko tersebut. Cara lainnya untuk menghadapi resiko tersebut yaitu dengan menyimpan kondisi keuangan kita untuk masa yang akan datang misalnya dengan menabung ataupun juga berinvestasi, Disadari ataupun tidak, setiap orang pasti telah berinvestasi, 2 baik berupa tindakan, ucapan atau keuangan. Dari pemahaman ini, maka investasi merupakan sebuah proses menentukan pilihan. Pada hakikatnya investasi diperlukan untuk berjaga-jaga terhadap sesuatu yang tidak diharapkan di 2 Jaka E Cahyono, Cara Jitu Meraih Untung dari Reksadana, Jakarta, PT Elex Media Komputindo, 2002 , Cet.3 hal. 6 masa depan. Hasil yang diharapkan dari investasi tidak selalu untuk membuat kekayaan bertambah, namun juga untuk mempertahankan diri dari kondisi ekonomi atau melindungi kekayaan yang sudah ada. Dalam hal ini setiap manusia dianjurkan untuk mengatur bagaimana cara mengelola kehidupannya agar mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat sa’adah al-daraini, seperti firman Allah Swt dalam al- Qur’an surat al-Baqarah ayat 201. Adapun salah satu caranya adalah dengan menyiapkan bekal proteksi untuk kepentingan di masa datang agar segala sesuatu yang bernilai negatif, baik dalam bentuk musibah, kecelakaan, kebakaran ataupun kematian, dapat diminimalisir kerugiannya. Hal semacam ini telah dicontohkan oleh Nabi Yusuf tentang ceritanya dalam menakwilkan mimpi Raja Mesir tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus dalam al-Qur’an surat Yusuf ayat 46- 49 3 .                                                                   Yusuf, Hai orang yang Amat dipercaya, Terangkanlah kepada Kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir gandum yang hijau dan tujuh lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahuinya. Yusuf berkata: Supaya kamu bertanam tujuh tahun lamanya sebagaimana biasa; Maka 3 Artikel oleh AM Hasan Ali dengan judul konsep dan operasional asuransi syariah,disampaikan dalam mata kuliah Dasar-Dasar Ekonomi Islam. apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan. kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang Amat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya tahun sulit, kecuali sedikit dari bibit gandum yang kamu simpan. kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan dengan cukup dan dimasa itu mereka memeras anggur. Dalam surat yusuf tersebut memberikan pelajaran berharga bagi manusia pada saat ini yang secara ekonomi dituntun agar mengadakan persiapan secara matang untuk menghadapi masa-masa yang sulit jikalau menimpanya pada waktu yang akan datang. Praktek asuransi ataupun bisnis pertanggungan dewasa ini telah mengadopsi semangat yang timbul dari nilai-nilai yang telah berkembang sejak zaman dahulu dan ada bersamaan dengan kehadiran manusia. Paling tidak terekam melalui cerita Nabi Yusuf di atas dan penjelasan dalam al-Qur’an atau sunnah Nabi Muhammad SAW. Seperti halnya asuransi merupakan salah satu lembaga keuangan berbasis proteksi dan manfaat lain yang sudah popular di masyarakat dunia. Demikian juga di Indonesia walaupun kehadirannya masih disanksikan banyak kalangan masyarakat Indonesia, dikarenakan masih banyak sebagian masyarakat kita yang anti juga belum mengerti arti serta fungsi polis asuransi bagi kelancaran keuangan mereka. Asuransi umumnya dikenal sebagai salah satu perencanaan pengelolaan resiko kematian dan resiko-resiko lainnya yang berkaitan dengan keuangan dengan cara menitipkan sebagian uang mereka kepada seseorang yang dipercaya untuk kemudian ketika terjadi kerugian, uang tersebut dapat diambilkan untuk menutupi kerugian yang telah terjadi 4 . Pada masanya asuransi menjadi popular ketika masyarakat pada waktu itu dapat menafsirkan akan terjadi kerugian yang cukup besar pada saat melakukan perjalanan dagang. Sejak saat itu asuransi mulai berkembang kepada manfaat yang lainnya, seperti kerugian atas kebakaran, kerugian atas kematian, kerugian atas kecelakaan dan yang lain-lainnya 5 . Sejalan dengan waktu asuransi berkembang di seluruh dunia menjadi bisnis keuangan yang menanamkan prinsip mencari keuntungan profit oriented. Sehingga banyak pelaku bisnis mulai beramai-ramai bersaing menawarkan kelebihan manfaat proteksi masing-masing karena bisnis asuransi dinilai menguntungkan. Hingga pada akhirnya asuransi pun menjadi bisnis perjudian atas nasib peserta. Para pengusaha berusaha bagaimana meraih keuntungan atas resiko peserta, juga mempersempit pengeluaran perusahaan dengan melakukan kecurangan. Pada masa itu disebut masa kegelapan 6 . Prinsip-prinsip seperti keadilan, kepastian, transparansi dan prinsip saling menanggung, menjadi tiang tangguh untuk memperbaiki sistem yang sudah ada, menjadi bisnis yang sehat serta bernuansa Islami, dengan demikian hadirnya asuransi syariah yang merupakan pembaharuan wajah asuransi yang suram menjadi wajah yang menyegarkan, prinsip-prinsip yang ditanamkan menjadi jawaban dari sekian 4 Lihat Soeisno Djojosoedarsono. Prinsip-prinsip Manajemen Resiko Asuransi. Salemba Empat Jakarta hal 71-73 5 Lihat Afzalur Rahman. Doktrin-doktrin Ekonomi Islam jilid 4. Dana bakti Wakaf. Jakarta. hal 29-38 6 Ibid h. 49-74 permasalahan yang ada sejak asuransi muncul 7 . Dan prinsip usaha asuransi pun di ubah ke asal mulanya yaitu kepada orientasi tanggung jawab sosial juga berprinsip kepada keuntungan profit oriented serta prinsip ibadah 8 . Hingga kini asuransi syariah diseluruh dunia mulai berkembang pesat, karena memiliki keunggulan dari sisi sosial dan ekonomi. Karena keduanya berjalan seimbang, akad yang dugunakan yaitu akad takafuli yang berarti tolong menolong yang juga merupakan azas pelaksanaan operasional asuransi syariah. Secara filosopi tidak ada yang berbeda denngan asuransi konvensional, yaitu merupakan usaha untuk menanggung resiko namun secara teknis asuransi syariah merupakan bentuk saling tanggung menanggung diantara sesama peserta Risk Sharing bukan peralihan resiko Risk Transfer yang biasa digunakan oleh asuransi konvensional. Seperti lembaga keuangan asuransi menawarkan produk-produk asuransi yang memuat unsur proteksi guna menjawab kebutuhan masyarakat. Saat ini masyarakat pun banyak memburu produk-produk dengan unsur proteksi yang menawarkan banyak keuntungan dalam satu transaksi, guna mengefektifkan waktu dan tenaga. Dari gejala sosial ini para perusahaan mulai merenovasi atau menginovasi produk-produknya untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat tersebut. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan Asuransi Syariah Mubarokah salah satu perusahaan asuransi terbesar di indonesia yang melakukan banyak inovasi-inovasi produknya. Sebagai salah satu contohnya yaitu produk santunan kematian yang bekerjasama dengan pemerintah Kota Depok. 7 Lihat Syakir Sula. Asuransi Syariah life and General Konsep dan system operasional. Gema Insani Press. Jakarta hal 32-57 8 Ibid h. 319-328 Pemerintah Kota Depok peduli terhadap kondisi masyarakat. Program Santunan Kematian pun dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Depok, 2006-2011. Setelah melalui tahap kajian dan persiapan, program ini pun efektif dimulai tahun 2007, di bawah tanggung jawab teknis Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Depok. Bantuan diberikan mulai dari menebus jenazah di rumah sakit, menyewa ambulans, dan tahap-tahap lain sampai jenazah dikuburkan ke liang kubur. Bantuan yang diberikan diharapkan bisa meringankan kehidupan warga yang sehari- harinya hidup sederhana. Juga jangan sampai, keluarga yang ditinggalkan memiliki utang 9 . Jadi warga Depok kini tak perlu lagi repot mengurus jenazah sanak saudaranya yang meninggal dunia. Bagi mereka yang memiliki kesulitan finansial, Pemerintah Kota Depok dengan gratis memberikan bantuan. Karena program sangat ini membangun rasa kepedulian dan kebersamaan terhadap sesama yang sedang ditimpa musibah. Bahkan, program ini menjadi pelopor bagi pemerintah daerah- daerah lain untuk menjalankan program serupa di daerah masing-masing. Sebagai manusia dalam menjalankan fungsi kehidupannya menginginkan kehidupan nya dapat berjalan dengan baik sesuai tujuan hidup, dalam menjalankan kehidupan sehari-hari manusia tidak terlepas dari masalah-masalah yang akan timbul kelak dikemudian hari dalam hal penyelesaian masalah yang akan timbul ini setiap manusia dihadapkan kepada penyelesaian dari masalah itu sendiri maka dalam hal ini fungsi lembaga asuransi sangat diperlukan untuk memperkecil segala bentuk resiko- resiko yang ada, yang kemudian ditanggung melalui pihak asuransi, salah satu dari 9 http:.detik.com diakses pada tanggal 14 desember 2010 produk asuransi syariah seperti asuransi kematian memang sangat penting dan berharga bagi ahli waris yang ditinggalkannya agar pihak yang ditinggalkanya tidak diberikan beban yang begitu berat, pihak asuransi sendiri memberikan santunan kematian bagi nasabahnya bila ada yang jatuh klaim. Dari pembahasan dan uraian diatas, maka penulis berkeinginan untuk mengkaji lebih dalam tentang bentuk pelaksanaan program santunan asuransi kematian yang diterapkan oleh pemerintah kota depok dalam proses mensejahterakan warganya, bagaimana cara yang dilakukan pemerintah kota depok dalam mensosialisasikan program kepada warganya. Untuk itu penulis tertarik untuk membahasnya dengan judul “Analisis Prosedur Penyelesaian Klaim Santunan Kematian Warga Kota Depok”

B. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

Untuk menghindari terjadinya penelitian yang terlalu melebar mengenai Program Santunan Kematian Warga Kota Depok maka di dalam penelitian diperlukan adanya pembatasan dan perumusan masalah.

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan pembahasan dan uraian pada latar belakang masalah diatas, serta mengingat permasalahan yang timbul dari judul ini sangat luas, maka untuk mencapai agar kajian ini terfokus pada pokok permasalahan yang dituju maka studi ini difokuskan pada: 1. Program santunan asuransi kematian yang digunakan pada penelitian ini hanya periode 1 September 2007 sampai 31 Agustus 2008. 2. Ruang lingkup penelitian ini dilakukan terhadap klaim santunan kematian khususnya warga Kota Depok. 3. Penelitian ini dilakukan pada Pemerintahan Kota Depok khususnya Dinas Tenaga Kerja dan Sosial, Dinas Kependudukan kota Depok, dan PT Asuransi Syariah Mubarakah.

2. Perumusan Masalah

Dalam pembatasan masalah diatas, ada beberapa perumusan masalah yang akan diteliti diantaranya sebagai berikut : 1. Bagaimana prosedur klaim yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Depok. 2. Kendala-kendala yang dihadapi pemerintah kota depok dalam melaksanakan program santunan asuransi kematian bagi warganya. 3. Solusi dari kendala yang dihadapi dalam proses pengajuan klaim santunan kematian.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa tujuan, antara lain yaitu untuk mengetahui secara jelas tentang :