Jenis Kontrak Polis Asuransi Jiwa
waktu telah habis daluwarsa sedangkan pembeli asuransi masih hidup, pemegang polis asuransi tidak bisa manarik uangnya kembali atau tidak ada cash value.
2. Whole Life Insurance seumur hidup Whole life insurance adalah asuransi secara permanen dimana pembayaran
premi setiap tahun sama besarnya level premium. Untuk pembayaran premi tersebut ditetapkan sekali dan berlaku untuk seumur hidup, berapa pun meningkatnya resiko
premi yang dilunasi oleh pemegang polis tetap saja besarnya. Saat ini didalam praktik sudah kurang dipergunakan karena sudah tidak menguntungkan bagi perusahaan
asuransi yang bersangkutan. Kebaikan cara ini adalah uang premi yang diterima perusahaan dapat dipakai untuk melaksanakan investasi modal.
3. Endowment life Insurance Dwiguna Pada endowment life insurance, asuransi yang dibayarkan bilamana dalam
jangka waktu tertentu seseorang meninggal dunia atau ia tetap masih hidup. Pembayaran premi lebih mahal bila dibandingkan dengan term insurance. Pada
endowment life insurance mengandung unsur asuransi eka waktu term insurance dan pure endowment alat untuk menabung misalnya digunakan untuk keprluan
biaya pendidikan anak dikemudian hari. Bedanya dengan term insurance ialah bilamana kontrak lewat waktunya, maka uang pertanggungan tidak akan hilang, jadi
bisa diterima kembali. Lamanya kontrak tergantung kepada perjanjian yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan
40
. 4. Annuity anuitas
40
Ibid h.35
Anuitas prinsipnya berbeda dengan asuransi biasa. Anuitas bertujuan untuk membentuk dana funds agar bisa digunakan pada waktu hari tuanya. Hal yang
penting disini adalah cara bagaimana mengumpulkan dana-dana, sedangkan pada asuransi tujuannya untuk memperkecil resiko, yaitu resiko keuangan yang mungkin
akan timbul dimasa-masa yang akan datang. Mana yang baik dari keempat pertanggungan tersebut diatas, tergantung dari segi mana kita melihatnya, dari
nasabah asuransi atau perusahaan asuransi.