Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah

Otonomi pendidikan merupakan suatu bentuk reformasi pendidikan yang perlu dijalankan dengan baik, tujuan utama reformasi pendidikan adalah membangun suatu system pendidikan yang lebih baik dan lebih maju dengan memberdayakan seoptimal mungkin potensi daerah dan partisipasi masyarakat. Para kepala sekolah sudah saatnya sebagai manajer sudah saatnya mengoptimalkan mutu kegiatan pembelajaran untuk memenuhi harapan pelanggan pendidikan. Para manajer pendidikan dituntut mencari dan menerapkan suatu strategi manajemen baru yang dapat mendorong perbaikan mutu disekolah. 17 Sehingga muncullah salah satu pemikiran ke arah pengelolaan pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan melaksanakan berbagai kebijakan secara luas, yang disebut dengan manajemen berbasis sekolah MBS atau school based manajemen SBM. Manajemen berbasis sekolah MBS merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasaan ilmu dan teknologi. Pemberian otonomi pendidikan yang luas pada sekolah merupakan kepedulian pemerintah terhadap gejala-gejala yang muncul di masyarakat serta upaya peningkatan mutu pendidikan secara umum.

B. Manajemen Berbasis Sekolah

1. Pengertian

Istilah Manajemen Berbasis Sekolah MBS merupakan terjemahan dari “shcool-based management”. Istilah ini pertama kali muncul di Amerika Serikat ketika masyarakat mulai mempertanyakan relevansi pendidikan dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat setempat. Menurut Fattah MBS diartikan sebagai pengalihan dalam pengambilan keputusan dari tingkat pusat sampai ke tingkat sekolah. Pemberian kewenangan dalam pengambilan keputusan dipandang sebagai otonomi di tingkat sekolah dalam pemanfaatan semua sumber daya resources sehingga sekolah mampu secara mandiri menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas, memanfaatkan, 17 Syafarudin, Manajemen Mutu ..., h. 20 mengendalikan, dan mempertanggung jawabkan accountability kepada setiap yang berkepentingan stakeholder. 18 Definisi MBS menurut Fattah lebih memfokuskan mengenai otonomi kewenangan yang diberikan kepada sekolah, walau bagaimanapun sekolah yang mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sehingga lebih mudah dalam perencanaan untuk pencapaian mutu pendidikan yang diharapkan. Mengutip pendapat Mukhtar dan Suparto, Syafarudin mendefinisikan bahwa MBS adalah keseluruhan proses merencanakan, mengorganisasikan, mengembangkan dan mengendalikan seluruh pendukungpengguna sekolah dan sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan sekolah khususnya dan tujuan pendidikan pada umumnya. 19 Pendapat ini lebih menekankan pada pelaksanaan implementasi MBS, dimana kunci dari keberhasilan itu sendiri terletak pada proses pelaksanaanya. Sedangkan menurut Mulyasa MBS merupakan paradigma baru pendidikan yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah pelibatan masyarakat dalam kerangka kebijakan pendidikan nasional. 20 Kebijakan yang menawarkan otonomi pada sekolah dalam rangka meningkatkan mutu efisiensi dan pemerataan pendidikan agar dapat mengakomodasikan keinginan masyarakat setempat serta menjalin kerjasama yang erat antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa MBS adalah manajemen sekolah yang dilaksanakan dengan memberikan kewenangan kepada sekolah untuk memanfaatkan seluruh sumber daya sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan secara optimal. MBS secara konseptual dapat digambarkan sebagai suatu perubahan formal struktur penyelenggaraan, sebagai suatu bentuk desentralisasi yang mengidentifikasi sekolah itu sendiri sebagai unit utama peningkatan serta 18 Syafarudin., Efektifitas Kebijakan ..., h.155 19 Syafarudin., Efektifitas Kebijakan ..., h.156 20 E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. Ke-10, h.24 bertumpu pada redistribusi kewenangan pembuatan keputusan sebagai sarana penting yang dengannya peningkatan dapat didorong dan ditopang. 21 MBS merupakan salah satu wujud dari reformasi pendidikan, yang menawarkan kepada sekolah untuk menyediakan pendidikan yang lebih baik dan memadai bagi para peserta didik. Otonomi dalam manajemen merupakan potensi bagi sekolah untuk meningkatkan untuk meningkatkan kinerja para staff, menawarkan partisipasi langsung ke kelompok-kelompok yang terkait, dan meningkatkan pemahaman masyarakat pendidikan. Menurut Mulyasa sedikitnya ada enam permasalahan yang harus diantisipasi dalam otonomi tersebut, yaitu kepentingan nasional, mutu pendidikan, efisiensi pengelolaan, perluasan dan pemerataan, peran serta masyarakat, dan akuntabilitas masyarakat. 22 Berdasarkan MBS maka tugas-tugas manajemen sekolah ditetapkan menurut karakteristik-karakteristik dan kebutuhan-kebutuhan sekolah itu sendiri. Oleh karena itu warga sekolah memiliki otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar atas penggunaan sumber daya sekolah guna memecahkan masalah sekolah dan menyelenggarakan aktivitas pendidikan yang efektif demi perkembangan jangka panjang sekolah. MBS diharapkan dapat membuat sekolah lebih mandiri, dengan memberdayakan otonomi yang diberikan dan mengambil keputusan secara partisipatif yang melibatkan warga sekolah dan pihak masyrakat yang dilayaninya stakeholder. 23 Artinya MBS memberikan otonomi yang lebih luas kepada masing-masing sekolah secara individual dalam menjalankan program sekolahnya dan dalam menyelesaikan setiap permasalahan yang terjadi. Selain itu dalam menyelesaikan masalah dan dalam pengambilan keputusan harus melibatkan partisipasi setiap konstituen sekolah seperti siswa, guru, tenaga administrasi, orang tua, masyarakat lingkungan dan para tokoh masyarakat. 21 Ibtisam Abu Duhou, School Based Managemen, Jakarta: Logos, 2002, Cet.1, h. 16 22 E. Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional: Dalam konteks menyukseskan MBS dan KBK, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, Cet. 3, h. 17 23 Bedjo Sujanto, Manajemen Pendidikan Berbasis Sekolah, Model Pengelolaan sekolah di era otonomi daerah, Jakarta: Sagung Seto, 2007, Cet.1, h. 31

2. Tujuan dan Manfaat MBS

Dokumen yang terkait

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAM (MBS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SDN KAUMAN 1 MALANG

0 7 17

KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH (MPMBS)

0 5 170

PENGARUH PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP MUTU PENDIDIKAN Pengaruh Peran Kepala Sekolah dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan SD Negeri 01 Popongan Tahun 2015/2016.

0 1 14

PENGARUH PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH TERHADAP MUTU Pengaruh Peran Kepala Sekolah dalam Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Terhadap Mutu Pendidikan SD Negeri 01 Popongan Tahun 2015/2016.

0 1 15

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU BERBASIS SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 6 KISARAN KABUPATEN ASAHAN.

0 1 27

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DALAM PENINGKATAN MUTU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI 020263 KOTA BINJAI.

0 0 28

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Implementasi Manajemen Berbasis Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus di SMA Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun 2011/2012).

0 0 12

PEMBERDAYAAN DEWAN SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN : Studi Analisis Terhadap Implementasi Konsep Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar Negeri Se-Kabupaten Majalengka.

0 1 66

EVALUASI IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI SMK NEGERI 1 CIMAHI.

0 1 37

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH (MBM) DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI TOLITOLI

0 1 121