Pengujian Hipotesis HASIL DAN PEMBAHASAN
homogenitas. Kemudian dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t dan diperoleh hasil t
hit
sebesar 8,8 ternyata lebih besar dari t
tab
sebesar 2. Terbukti bahwa hipotesis alternatif Ha yang diajukan secara signifikan
dapat diterima. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara model guided discovery
learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi. Penerapan guided discovery learning menggunakan metode yang
variatif, interaktif, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar dan aktif dalam
proses pembelajaran
dibandingkan dengan
pembelajaran konvensional dimana guru hanya menggunakan metode pembelajaran
yang cenderung monoton, interaksinya satu arah dan instruktif. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran kelas eksperimen dengan
menerapkan model guided discovery learning siswa dikelompokkan dalam beberapa kelompok kecil, melakukan praktikum, demonstrasi, diskusi dan
pemanfaatan LKS. Dengan kata lain, proses pembelajaran model guided discovery learning mengarahkan siswa untuk membangun sendiri konsep
atau prinsip dari materi laju reaksi sehingga siswa lebih memahami materi pelajaran dan hasil belajar akan meningkat.
Pada tahap awal guru mengemukakan tujuan serta gambaran mengenai materi laju reaksi, kemudian memberikan LKS kepada siswa.
LKS ini disusun secara sistematik agar dapat membantu siswa memahami prinsip atau konsep secara mandiri dan melatih kemampuan berpikir siswa
terhadap materi laju reaksi. Pada tahap selanjutnya siswa melakukan praktikum kemudian mendiskusikan hasil praktikum serta menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam LKS kemudian siswa mengemukakan prinsip atau konsep baru.
Dalam pelaksanaan proses pembelajaran kelas kontrol dengan menerapkan model pembelajaran konvensional menggunakan metode
ceramah dan praktikum. Pada tahap awal guru memberikan LKS kepada siswa, dalam LKS tersebut tidak hanya berisi latihan soal melainkan
terdapat beberapa tahapan praktikum mengenai materi laju reaksi yang
harus dilakukan oleh siswa. Siswa melaksanakan praktikum sesuai dengan tahapan yang telah diberikan.
Sebagai model pembelajaran dari sekian banyak model pembelajaran yang ada, guided discovery learning menempatkan guru
sebagai fasilitator, guru membimbing siswa dimana ia diperlukan. Dalam model ini siswa didorong untuk berpikir sendiri, sehingga dapat
menemukan prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan oleh guru.
Guided discovery learning mengkombinasikan dari dua cara
pengajaran yaitu teacher-centered dan student-centered menempatkan guru sebagai fasilitator dan aktif dalam membimbing siswa. Guru
memberikan instruktur berupa suatu pernyataan atau permasalahan kemudian mengarahkan siswa berpikir tahap demi tahap sehingga dapat
memecahkan permasalahan tersebut
1
. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan
konsep yang diajarkan sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, materi laju reaksi merupakan materi yang menuntut siswa mendeskripsikan
pengertian laju reaksi dengan melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Maka model yang sesuai untuk mencapai
hasil belajar yang baik yaitu model guided discovery learning. Model guided discovery learning memberikan kesempatan kepada siswa untuk
aktif dalam membangun konsep atau prinsip mereka secara mandiri dengan menggunakan berbagai metode yang variatif dan interaktif dan
sesuai dengan kompetensi dasar yang ingin dicapai, sehingga hasil belajar siswa menjadi lebih baik.
.
1
Arthur A. Carin dan Robert B. Sund, Teaching Modern Science, Colombus: Charles E. Merril Publishing, 1985, Edisi keempat, h. 102