Guided Discovery Learning PENDAHULUAN
16 Model guided discovery learning menghadapkan siswa kepada
situasi dimana ia bebas menyelidiki dan menarik kesimpulan. Terkaan, intuisi dan mencoba-coba trial and error hendaknya dianjurkan. Guru
bertindak sebagai
penunjuk jalan,
ia membantu
siswa agar
mempergunakan ide, konsep, dan keterampilan yang sudah mereka pelajari sebelumnya untuk mendapatkan pengetahuan yang baru. Guru
sebagai instruktur memberikan suatu pernyataan atau permasalahan kemudian mengarahkan siswa berpikir tahap demi tahap sehingga dapat
memecahkan permasalahan tersebut. Model guided discovery learning dapat disimpulkan sebagai
pembelajaran yang menempatkan guru sebagai fasilitator dan instruktur guna mengarahkan siswa untuk dapat menemukan konsep dan prinsip
sendiri dengan permasalahan yang diajukan guru dan cara pemecahan juga ditentukan oleh guru seperti dengan melakukan eksperimen, diskusi, dan
lain-lain. Berikut ini merupakan penerapan dan keuntungan dari model guided discovery learning.
1. Penerapan Guided Discovery Learning
Mengajar dengan menggunakan model guided discovery learning guru harus memberikan pengarahan pembelajaran yang
mengaktifkan sisi kognitif serta kemampuan psikomotor siswa tetapi dalam penelitian ini hasil belajar yang diambil hanya dari segi kognitif
saja atau dengan menggunakan test. Seperti yang dikatakan oleh Joseph Abruscato dan Donald A DeRosa
“When we teach science with the focus on discovery, we prepare children to make their personal
discoveries with our strong guidance. We give them their very own tool packs
22
”. Ketika kita mengajar sains berdasarkan diskoveri, guru mempersiapkan siswa agar dapat terjadi discovery learning dalam
kegiatan belajar mengajar dengan pengarahan guru, kita harus mempersiapkan siswa dengan peralatan yang mereka butuhkan. Itulah
22
Joseph Abruscato dan Donald A DeRosa, Teaching Children Science A Discovery Approach, United States of America: Allyn and Bacon, 2010, Edisi ketujuh, h. 42
17 tugas guru dalam model ini bagaimana membuat siswa dapat
menemukan sendiri konsep dan prinsip sains dengan permasalahan yang diajukan guru dan cara pemecahan juga ditentukan oleh guru.
Penerapan guided discovery learning pada siswa terdapat sepuluh langkah. Langkah-langkah tersebut adalah
23
: a.
Introduction Pendahuluan Menetapkan fokus pada tujuan awal pelajaran, konten, atau
kegiatan. b.
Review Pengulangan Membahas
pelajaran yang
terkait sebelumnya,
yang berhubungan dengan materi atau konsep yang akan dipelajari.
Dalam penelitian ini konsep yang akan di bahas adalah laju reaksi sehingga materi yang sesuai untuk pengulangan adalah
stoikiometri. c.
Overview Gambaran Memberikan
gambaran informasi baru atau masalah, menjabarkan
ide-ide siswa,
bertukar pikiran,
berdiskusi, memberikan pemahaman tentang masalah yang akan diselidiki atau
diteliti. d.
Investigation Penyelidikan Kegiatan siswa memanipulasi bahan untuk menguji ide-ide
yang didapatkan mereka atau kegiatan eksperimen di laboratorium, demonstrasi guru yang melibatkan para siswa juga tepat. Tahap ini
mencakup tahap eksplorasi dari siklus pembelajaran, beberapa pedoman guru tepat digunakan yaitu dalam bentuk saran, petunjuk,
pertanyaan, dan informasi.
23
Arthur A. Carin, Teaching Modern Science, Columbus: Macmillan Publishing, 1993, Edisi ketujuh, h. 181
18 e.
Representation Representasi Merupakan hasil kegiatan penelitian siswa yang dapat di
representasikan melalui
tindakan, gambar,
grafik, tabel,
pengukuran, kata-kata dan peta konsep. f.
Discussion Diskusi Hasil kegiatan dari penelitian atau eksperimen siswa disajikan
dan didiskusikan. Guru dapat menggunakan pertanyaan strategi di sini, yaitu pertanyaan yang dapat membuat konflik kognitif pada
siswa. Seperti pertanyaan dengan miskonsepsi, atau konsep yang bertolak belakang.
g. Invention Penemuan
Dari hasil penelitian dan diskusi maka siswa akan mendapatkan konsep baru dan prinsip. Siswa bukan hanya mengingat
pengetahuan yang di dapat tetapi membangun pengetahuan baru yang bermakna yang dapat digunakan siswa untuk pemecahan
masalah. h.
Application Aplikasi Pengetahuan baru yang dibangun dapat digunakan siswa untuk
pemecahan masalah selanjutnya, yaitu dengan mengulang tahap investigation penyelidikan sampai tahap invention hasil.
i. Summary Kesimpulan
Ringkasan, temuan, konseptualisasi, penjelasan, dan penutup dirangkum dan terkait dengan pelajaran lain.
j. Assesment Penilaian
Dengan mengadakan tes guru dapat mengetahui sejauh mana siswa telah mencapai tujuan dan indikator yang telah tecapai.
19 2.
Kelebihan Guided Discovery Learning Guided discovery learning mempunyai empat kelebihan
yaitu
24
: potensi intelektual, motivasi intrinstik, heuristic discovery, memori.
a. Potensi Intelektual
Menurut Bruner bahwa seorang individu belajar dengan menggunakan pikirannya. Melalui guided discovery learning,
seorang siswa perlahan-lahan belajar bagaimana mengatur dan melaksanakan investigasi atau penelitian secara mandiri.
Keuntungan terbesar dari guided discovery learning adalah membantu memori siswa agar tidak cepat lupa atau bertahan lama
dan mudah diterapkan pada situasi yang baru. Pengetahuan yang dibangun oleh siswa secara mandiri akan mudah untuk diingat,
sementara jika siswa hanya mengetahui konsep saja maka akan cepat lupa.
b. Motivasi Intrinstik
Guided discovery learning membantu siswa menjadi lebih mandiri, dan bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri.
Siswa akan mempunyai motivasi di dalam dirinya ketika mereka belajar dengan menemukan sesuatu sendiri, bukan dengan
mendengar tentang hal sesuatu. Dengan guided discovery learning, guru lebih mungkin untuk
memberikan suasana belajar yang menyenangkan dimana siswa terlibat dalam pembelajaran karena menyenangkan, menarik, dan
bermanfaat bagi mereka sendiri. Tugas guru kemudian adalah bertindak sebagai fasilitator, mengarahkan siswa dan memberikan
para siswa sesuai dengan kebutuhan mereka.
24
Arthur A. Carin, Teaching Modern Science, Columbus: Macmillan Publishing, 1993, Edisi ketujuh, h. 76
20 c.
Heuristic Discovery Pembelajaran menyeluruh John Dewey berkata,
“kita belajar dengan melakukan dan merenungkan apa yang kita lakukan
”. Banyak bukti menunjukkan bahwa belajar bukan merupakan proses pasif. Jerome Bruner juga
berkata, “ bahwa siswa adalah bukan pendengar, tetapi harus secara
aktif terlibat dalam proses pembelajaran ”. Siswa dapat secara aktif
terlibat dengan mendengarkan, berbicara, membaca, melihat, dan berpikir. Piaget mengatakan bahwa belajar tidak terjadi tanpa
tindakan. Tugas guru adalah menemukan cara agar peserta didik secara
aktif terlibat dalam kegiatan apapun yang disajikan. Serta membantu siswa dalam belajar untuk membimbing mereka dalam
memproses informasi baru. d.
Memori Pikiran otak manusia sering dibandingkan dengan komputer
yang sangat rumit, masalah terbesar dari komputer manusia ini tidak penyimpanan tetapi pengambilan data atau mengingat
kembali. Hasil penelitian dari Psikologi percaya bahwa kunci untuk pengambilan informasi kembali adalah organisasi, bagaimana cara
menemukan dan mendapatkan informasi tersebut. Materi yang terorganisir dengan baik memiliki kesempatan untuk diakses dalam
memori.