Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

2. Reliabilitas instrumen penelitian Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketepatan hasil pengukuran 8 . Untuk mengetahui reliabilitas instrumen digunakan rumus Kuder-Richardson atau KR-20 yaitu 9 : r ii =                  Vt pq Vt k k 1 Keterangan : r ii : Koefisien reliabilitas instrumen k : Banyaknya butir pertanyaan p : Proporsi subjek yang menjawab betul proporsi subjek yang mendapat skor 1 N 1 skornya yang subjek banyaknya p  Vt : Varians total ∑pq: Jumlah hasil perkalian p dan q 3. Taraf Kesukaran Untuk mengetahui apakah soal tes yang diberikan tergolong mudah, sedang, atau sukar, digunakan rumus 10 : I = N B 8 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT Remaja Rosdakarya, 2008, Cet. kedelapan, h. 229. 9 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, Cet. ketigabelas, h. 188. 10 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004, h. 137. p - 1 q skkornya yang subjek banyaknya q   Keterangan: I = Indeks kesukaran untuk setipa butir soal B= Banyaknya siswa yag menjawab benar N=Banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksud. Dengan ketentuan 11 : Antara 0,00 – 0,30 = Sukar Antara 0,31 – 0,70 = Sedang Antara 0,71 – 1,00 = Mudah 4. Daya Pembeda Soal Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan siswa yang tergolong mampu tinggi prestasinya dengan siswa yang tergolong kurang lemah prestasinya. Cara menghitung daya pembeda adalah dengan menggunakan rumus 12 : D = Ba - Bb 0,5N Keterangan : D = Daya Pembeda Ba= Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas Bb= Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah N= Jumlah peserta tes Adapun kriteria daya pembeda sebagai berikut: 0,00 – 0,20 = Buruk 0,21 – 0,40 = Cukup 0,41 – 0,70 = Baik 11 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2004, h. 137. 12 Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 104. 0,71 – 1,00 = Baik sekali. Namun seiring perkembangan teknologi, untuk menganalisis hasil uji coba tiap butir soal instrumen tes dapat menggunakan bantuan program Anates.Lampiran 7

G. Teknik Analisis Data

Untuk penganalisaan data dalam penelitian ini digunakan uji statistik dengan menggunakan uji-t. tetapi sebelumnya dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data. 1. Uji Prasyarat Sampel Penelitian Pretest a. Uji normalitas Uji normalitas data ini dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan adalah uji chi-kuadrat dengan rumus 13 : χ 2 = fe fe fo 2   Keterangan : fe = frekuensi yang diharapkan fo = frekuensi observasi Langkah-langkah untuk mengadakan uji chi-kuadrat adalah: 1 Menentukan batas kelas 2 Mencari nilai Z-score dengan rumus Z = S mean Bataskelas  3 Mencari luas 0 – Z tabel kurva normal 0 – Z 4 Mencari luas tiap kelas interval 5 Mencari frekuensi yang diharapkan fe 13 Haryono Subiyakto, Statistika 2, Jakarta: Gunadarma, 1994, h. 92. 6 Mencari Chi kuadrat 7 Membandingkan χ 2 hitung dengan χ 2 tabel b. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data homogen sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan menggunakan uji Fisher dengan rumus 14 : Keterangan: F = uji Fisher S 1 2 = varians terbesar S 2 2 = varians terkecil Dimana,   1 nn X X n S 2 i 2 1 2      Adapun kriteria pengujiannya adalah: 1. Jika F hitung ≤ F tabel , maka kedua data memiliki varians yang homogen. 2. Tolak H o , jika harga F hitung ≤ F tabel 3. Terima H o, jika harga F hitung F tabel Un tuk taraf signifikan α = 0,05 dan derajat kebebasan penyebut dk 1 = n 1 – 1, dan derajat kebebasan pembilang dk 2 = n 2 – 1. 2. Uji Prasyarat Analisis posttest Setelah sampel diketahui memenuhi persyaratan berdistribusi normal dan homogen, maka sampel tersebut layak dijadikan sampel dalam penelitian. Selanjutnya yaitu memberikan treatment kemudian memberikan tes sebagai data posttest. Pengujian prasyarat analisis 14 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV. Alfabeta, 2007, Cet. Kelimabelas, h. 232 menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas sebagai syarat dapat dilaksanakannya analisis data. 3. Analisis Data a. normalized gain g Menganalisis data pretest dan posttest untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang memperhatikan ketuntasan hasil belajar setelah pembelajaran menggunakan model guided discovery learning. Dalam hal ini digunakan rumus normalized gain g sebagai berikut 15 : nilai 100 nilai nilai g pretest pretest posttest    Dengan kategori penilaian sebagai berikut: g-tinggi = nilainya 0,7 g-sedang = nilainya 0,7 ≤ g ≥0,3 g-rendah = nilainya 0,3 b. Uji-t Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan uji-t dengan taraf signifikan α 0,05. Rumus yang digunakan yaitu 16 : t-hit = s n n X X 2 1 2 1 1 1   dimana S = 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1      n n S n S n 15 David E. Meltzer, The Relationship Between Mathematics Preparation And Conceptual Learning Gains in Physics: a Possible Hidden Variable in Diagnostic Pretest scores, Departement of Physics And Astronomy University Ames, 2002, h. 3 16 Ronald E Walpole, Pengantar Statistika, Jakarta: PT Gramedia, 1995, Edisi ketiga, h. 307 Keterangan: t-hit : hasil hitung distribusi t X 1 : Nilai rata-rata hasil belajar kimia kelompok eksperimen X 2 : Nilai rata-rata hasil belajar kimia kelompok kontrol. S : Simpangan baku gabungan kelompok eksperimen dan kontrol n 1 : Jumlah siswa pada kelompok eksperimen n 2 : Jumlah siswa pada kelompok kontrol S 1 2 : Varians kelompok eksperimen S 2 2 : Varians kelompok kontrol.

H. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran guided discovery learning, maka dapat dirumuskan hipotesis statistik sebagai berikut: Ho : μ 1 = μ 2 Ha : μ 1 μ 2 Keterangan : μ 1 adalah rata-rata hasil belajar kimia siswa melalui model pembelajaran guided discovery learning μ 2 adalah rata-rata hasil belajar kimia siswa melalui pembelajaran konvensional.