BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Pengertian Perpustakaan Umum
Perpustakaan Umum ialah perpustakaan yang menghimpun koleksi buku, bahan cetakan serta rekaman lain untuk kepentingan masyarakat umum.
Perpustakaan umum berdiri sebagai lembaga yag diadakan untuk dan oleh masyarakat. Setiap warga dapat mempergunakan perpustakaan tanpa dibedakan
pekerjaan, kedudukan, kebudayaan dan agama. Perpustakaan umum dapat menjadi suatu tempat pendidikan yang terbuka untuk siapa saja. Dalam tujuannya
ini, perpustakaan umum hendaknya bekerja sama dengan lembaga-lembaga pendidikan, kebudayaan dan sosial yang berada di daerahnya Pamungkas,
2003:3. Definisi Perpustakaan Umum menurut Guidelines for Public Library
adalah perpustakaan yang didirikan dan dibiayai oleh pemerintah lokal atau pemerintah pusat atau orang lain yang diberi kuasa untuk menjalankannya, tanpa
adanya bias atau diskriminasi bagi orang yang menggunakannya. Sedangkan, menurut Manifesto UNESCO, perpustakaan umum adalah suatu lembaga yang
demokratis bagi keperluan pendidikan, kebudayaan dan informasi Hadisewoyo, 1985: 11. Menurut Undang-Undang Perpuskaan Nomor 43 Tahun 2007 tentang
perpustakaan umum adalah perpustakaan yang yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan
umur jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial ekonomi
13
Dalam kenyataannya perpustakaan umum mempunyai berbagai tingkatan dan jenis perpustakaan, meliputi Panduan Penyelenggaraan Perpustakaan Umum,
1992: 15 : 1. Perpustakaan tingkat kabupaten kotamadya.
2. Perpustakaan tingkat kecamatan. 3. Perpustakaan desa.
4. Perpustakaan masjid dan perpustakaan gereja. 5. Perpustakaan keliling.
6. Perpustakaan contoh.
B. Pengertian Stres
Sebagai makhluk sosial manusia akan selalu berinteraksi dengan manusia lain maupun dengan lingkungan sekitarnya. Interaksi yang dilakukan tersebut
sedikit banyak memunculkan tuntutan terhadap diri individu. Lazarus menyatakan, tuntutan yang dihadapi seseorang dapat bersifat internal dan
eksternal Lazarus 1976: 161. Tuntutan yang bersifat internal di antaranya kebutuhan biologis berupa makanan dan minuman. Sedangkan tuntutan yang
bersifat eksternal muncul dari lingkungan fisik dan lingkungan sosial individu, seperti peraturan dan tata tertib serta norma yang harus dipatuhi. Kegagalan
individu dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan, baik tuntutan internal maupun eksternal akan membuat mereka berada dalam situasi yang menekan emosi, yang
umumnya dikenal sebagai stres.
Secara umum stres dapat diartikan sebagai reaksi atas tekanan yang muncul dari lingkungan. Reaksi tersebut merupakan upaya manusia dalam
menyesuaikan diri antara tuntutan lingkungan dan kemampuan yang dimiliki untuk memenuhi tuntutan tersebut. Beberapa definisi stres akan dikemukakan
berikut ini : “Stress refers to an unpleasant subjective state accompanied by high level
of arousal”.Greenberg dan Baron, 1993: 224 “Stress is the process of appraising events as threatening, challenging or
harmful, and responding to such events on a physiological, emotional, cognitive, or behavioral level. The triggering events may be negative in
nature, or they may be positive”. Feldman, 1989 : 189
“An internal state which can be caused by physical demands on the body disease conditions, exercise,
extremes of temperature, and the like or by environmental and social situations which are evaluated as potentially
harmful, uncontrollable, or exceeding our resources for coping Morgan King, 1986: 321.
Stres merupakan kondisi psikologis yang tidak menyenangkan, ditandai dengan perasaan negatif dalam diri individu, seperti merasa terancam, tertekan,
dan kesal. Kondisi ini dapat timbul setelah individu mengalami peristiwa di tempat kerja yang menuntut reaksi penyesuaian diri. Peristiwa di sini
mengimplikasikan tuntutan lingkungan yang dapat bersifat memberi kesempatan atau menantang kemampuan individu, mengancam, bahkan membahayakan
dirinya karena merasa terbebani oleh tuntutan lingkungan pekerjaan. Lazarus menyatakan bahwa stres adalah :
Stress occurs when three are demands on the person wich tax or exceed his adjustive resources
Lazarus, 1976: 47.
Lebih jauh Lazarus menyatakan bahwa stres merupakan fenomena yang terjadi saat individu menghadapi tuntutan atau situasi yang menekan dan melebihi
kapasitas penyesuaian dirinya dan berpengaruh perilaku individu. Selanjutnya, Lazarus, et al mengutip pendapat Kaplan 1993: 105 bahwa stres
muncul sebagai akibat dari hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya dan individu tersebut memandangan hubungan tersebut melebihi
kemampuan penyesuaian diri, sehingga membahayakan kesejahteraan dirinya. Stres is a particular relationship between the person and the environment
that is appraised by the person as taxing, exceeding his or her resources and endangering his or her well-being
. Dapat disimpulkan bahwa stres merupakan tekanan yang dihadapi individu,
sebagai akibat adanya tuntutan yang melebihi kapasitas penyesuaian diri individu dan dipandang sebagai ancaman yang membutuhkan respon penyesuaian dari
individu yang bersangkutan.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres