Beban Kerja Yang Rendah Work Underload

2. Beban Kerja Yang Rendah Work Underload

Dari wawancara kepada 15 responden di bagian pengadaan, pengolahan dan pelayanan hampir semua responden mengatakan “bahwa beban kerja yang diterima dianggap sedang-sedang saja atau biasa saja” . Beban kerja yang diterima tidak terlalu sedikit, juga tidak terlalu banyak. Menurut responden di bagian pelayanan mengatakan” tidak ada waktu yang kosong karena selalu ada saja pekerjaan setiap harinya, selalu saja ada tugas yang harus dikerjakan ”. Misalnya yang bertugas dibagian pelayanan selalu setiap hari mengatur waktu untuk mengerjakan tugasnya di bagian pelayanan selalu berjaga-jaga ditempat sirkulasi kalau-kalau ada pemakai yang ingin menanyakan sesuatu di bagian pelayanan selalu siap membantu. Contoh responden lain dibagian pelayanan keliling perpustakaan keliling responden tersebut mengatakan”harus selalu siap bekeliling ketempat yang sudah dijadwalkan dan melayani pemakai yang ingin membaca di lokasi yang dikunjungi ”. Jadi responden dalam penelitian ini tidak menggap pekerjaannya terlalu sedikit. Dua responden di bagian pengolahan mengatakan”mengkui bahwa pekerjaannya termasuk ringan, bahkan bisa dikatakan santai” . Responden yang bertugas di bagian pelayanan”mengatakan bahwa dalam mengerjakan tugas sehari-hari, tidak membutuhkan banyak tenaga dan tidak sampai mengeluarkan keringat” . Responden di bagian pengadaan mengatakan “bahwa bekerja di perpustakaan, dia sudah terbiasa bekerja keras, sehingga pekejaannya saat ini termasuk ringan baginya” . Dari hasil wawancara tentang beban kerja yang rendah. Tabel 7 Beban kerja yang rendah work underload Responden 15 Beban kerja yang rendah Pengadaan Pengolahan Pelayanan Total Terlalu sedikit 1 1 1 3 Biasa saja 4 4 4 12 Rutinitas yang membosankan 1 1 2 Tidak membosankan 5 4 4 13 Stres kerja Ya 1 1 2 Tidak 5 4 4 13 Berdasarkan tabel 7 di atas, dapat dilihat pula bahwa 2 responden di bagian pengolahan dan pelayanan mengatakan “rutinitas pekerjaan sehari-hari menimbulkan rasa bosan karena hanya itu-itu saja pekerjaan yang setiap hari harus dikerjakan” , seluruh responden bagian pengadaan, pegolahan dan pelayanan 13 responden menyatakan tidak pernah merasa bosan dengan pekerjaannya, dengan alasan : 1. Respoden merasa bahwa pekejaannya adalah tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. 2. Responden mengatakan sangat mencintai pekerjaannya, sehingga rasa bosan tidak akan ada. Rasa bosan dengan rutinitas pekerjaan merupakan hal yang wajar dan manusiawi, karena staf perpustakaan harus mengerjakan tugas yang sama setiap hari. Pekerjaan yang rutin dan membosankan dapat menjadi faktor yang menimbulkan stres kerja. Berdasarkan tabel 6 diatas, dapat dilihat bahwa 2 responden bagian pengolahan dan pelayanan yang pernah merasa bosan dengan pekerjaannya, 2 responden di bagian pengolahan dan pelayanan ini menyatakan pernah mengalami stres kerja karena “merasa bosan dengan rutinitas pekerjaannya karena pernah hal itu-itu saja yang harus kerjakan di perpustakaan” . Hal ini sesuai dengan pernyataan Bunge Bunge, 1989: 94 bahwa pekerjaan yang rutin dan membosankan dapat menimbulkan stres kerja. Akan tetapi 13 responden di masing-masing bagian keseluruhannya mengatakan ”mampu menciptakan kegiatan sendiri dan memiliki pandangan bahwa memiliki pekerjaan bukan semata-mata pekerjaan yang menjadi beban tetapi lebih menjadi tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya”. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa : 1. Semua responden tidak menganggap pekerjaan atau tugas yang diterima terlalu sedikit, sehingga tidak menimbulkan stres kerja. 2. Sebagian besar responden pernah merasa bosan dengan rutinitas pekerjaan, sehingga menimbulkan stres kerja.

3. Pekerjaan yang Harus Diselesaikan di bawah Tekanan Waktu