Hubungan Dengan Masyarakat di Luar Perpustakaan Kebijaksanaan Mengenai Kesejahteraan dan Pengembangan Staf

Tabel 10 Hubungan dengan Pemakai Perpustakaan Responden 15 Masalah dengan pemakai Pengadaan Pengolahan Pelayanan Total Pernah 5 5 Tidak Pernah 5 5 10 Stres kerja Ya Tidak 5 5 5 15 Dari tabel dapat dilihat bahwa dari 5 responden bagian pelayanan yang menghadapi langsung dengan pemakai yang membuat masalah, dengan masalah yang dihadapi tidak ada responden yang merasa stres dengan pemakai perpustakaan. Walaupun staf perpustakaan menghadapi pemakai yang menjengkelkan, mereka harus tetap memberikan pelayanan dengan baik dan dituntut untuk selalu bersikap ramah.

6. Hubungan Dengan Masyarakat di Luar Perpustakaan

Dari hasil wawancara, sebagian besar 15 responden di masing-masing bagian. Salah satu responden menjawab bahwa pengetahuan masyarakat umum tentang perpustakaan serta tugas sebagai staf perpustakaan sangat baik , sebagian besar 15 responden staf perpustakaan juga merasa nyaman dan tidak merasa tertekan dengan pandangan masyarakat. Data hasil wawancara mengenai pandangan masyarakat terhadap perpustakaan dan profesi staf perpustakaan. Pandangan masyarakat umum : 1. Karena masyarakat sangat mendukung dengan adanya perpustakaan umum 2. Masih adanya masukkan yang sifatnya membangun 3. Karena masyarakatnya sopan dan taat peraturan Salah satu faktor yang menyebabkan responden tidak terpengaruh terhadap pandangan negatif dari masyarakat diluar perpustakaan antara lain : 1. Memahami betul tugas dan tanggung jawab sebagai staf perpustakaan. 2. Pimpinan secara rutin memotivasi para stafnya. 3. Suasana kerja diciptakan senyaman mungkin.

7. Kebijaksanaan Mengenai Kesejahteraan dan Pengembangan Staf

Kebijaksanaan mengenai kesejahteraan mencangkup jumlah penghasilan mereka masih memadai dan masih adanya perhatian atasan terhadap kesejahteraan staf. Pengembangan staf mencangkup masih adanya kesempatan untuk mengikuti seminar atau pelatihan. Dari hasil wawancara tentang kebijaksanaan mengenai kesejahteraan dan pengembangan staf disajikan dalam tebel 11. Tabel 11 Kebijaksanaan Mengenai Kesejahteraan dan Pengembangan Staf Responden 15 Jumlah Penghasilan gaji Pengadaan Pengolahan Pelayanan Total Memadai 2 3 3 8 Kurang 3 2 2 7 Stres kerja Ya 1 1 2 Tidak 4 4 5 13 Mengikuti seminar pelatihan Pernah 4 3 4 11 Tidak 1 2 1 4 Berdasarkan tabel 11 di atas, dapat dilihat pula bahwa jumlah penghasilan yang mereka terima 8 responden dimasing-masing bagian menyatakan masih memadainya jumlah gaji yang mereka dapatkan 2 responden di pengadaan, 3 responden di pengolahan mengatakan “semua gaji yang didapatkan sudah sesuai dengan standar umum ”, 3 responden di pelayanan mengatakan “gaji sudah memadai dan sesuai dengan kebutuhan” . Sisanya hanya 7 responden di masing-masing bagian 3 responden di pengadaan, 2 responden di pengolahan dan 2 respoden di pelayanan diantara 7 responden di masig-masing bagian tidak memberikan alasan mereka karena itu rahasia mereka sendiri tetapi hanya 2 responden di masing-masing bagian pengadaan dan pengolahan menyatakan kurang memadainya jumlah gaji yang mereka dapatkan mengatakan “kurang memadai dengan harga kebutuhan pokok, dan kebutuhan hidup belum sesuai dengan pendapatan” . Dalam hal ini gaji pokok adalah standar gaji pegawai negeri sipil, karena mereka adalah pegawai pemerintah berbeda sekali bila dibandingkan dengan gaji pegawai swasta. Namun responden memandang jumlah gaji yang kurang memadai tidak menyebabkan stres pada diri mereka karena mereka memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri melalui seminar atau pelatihan. Selain itu mereka juga memperoleh insentif dari kantor misalnya dari keikutsertaan mereka dari seminar atau pelatihan, kegiatan diluar pekerjaan harian dan lain-lain. Dalam penelitian ini 2 responden masih ada yang merasa dirinya stres sehubungan dengan masalah gaji yang diterimanya. Karena alasan dua responden di bagian pengolahan dan pelayanan ini mengatakan “kurang memadai masalah gaji merasa kebutuhan bahan pokok yang meningkat dan kebutuhan hidup belum sesuai dengan pendapatan”. Hal ini menyatakan bahwa gaji yang buruk dapat menjadi sumber stres Fontana, 1989: 28. Sedangkan 13 responden lain di masing-masing bagian tidak merasa stres karena masalah gaji. Karena selain gaji mendapat tunjangan lainnya dan ada juga tunjangan setiap tahunan seperti THR. Tunjangan yang diberikan kepada perpustakaan sangat memperhatikan kesejahteraan stafnya responden merasa terbantu dengan tunjangan yang diberikan. Karena bila hanya mengandalkan gaji pokok, sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup yang semakin hari semakin meningkat. Dari tabel 11, juga bisa kita lihat dalam hal mengikuti seminar atau pelatihan yang berhubungan dengan pekerjaan, di masing-masing bagian hanya 4 responden yang tidak pernah mengikuti seminar atau pelatihan 1 responden di pengadaan, 2 responden di pengolahan dan 1 responden di pelayanan dari 4 responden ini mereka tidak mengatakan alasan mereka untuk tidak mengikuti seminar atau pelatihan hanya mengatakan belum adanya kesempatan yang diberikan untuk mengikuti seminar dan pelatihan . Sebagian besar 11 responden di masing-masing bagian 4 responden di pengadaan, 3 responden di pengolahan dan 4 responden di pelayanan. Seluruh 11 resonden ini jawaban mereka hampir semua mengatakan ”masih suka mengikuti seminar atau pelatihan walaupun mereka semua rata-rata ada yang satu kali, lebih dari dua kali bahkan tidak tentu itu semua tergantung kesempatan yang di berikan oleh mereka untuk mengikuti seminar dan pelatihan ”. Hal ini masih dikategorikan staf perpustakaan masih mengikuti seminar atau pendidikan yang berhubungan dengan pekerjaannya di perpustakaan.

8. Kondisi Fisik Lingkungan Kerja