3. Pencegahan Tertier
Upaya mencegah komplikasi dan kecacatan yang diakibatkannya terdiri dari 3 tahap, antara lain: 1 Mencegah timbulnya komplikasi; 2 Mencegah berlanjutnya
komplikasi untuk tidak terjadi kegagalan organ; 3 Mencegah terjadinya kecacatan oleh karena kegagalan organ atau jaringan.
Dalam upaya ini diperlukan kerja sama yang baik antara pasien dan dokter maupun antara dokter ahli diabetes dengan dokter-dokter yang terkait dengan
komplikasinya. Dalam hal ini peran penyuluhan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi pasien untuk mengendalikan diabetesnya Soegondo, 2004.
2.3.5. Pengelolaan Diabetes Mellitus DM
Tujuan pengelolaan diabetes mellitus DM dibagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang. Tujuan jangka pendek adalah hilangnya berbagai keluhan
gejala diabetes sehingga penderita dapat menikmati hidup sehat dan nyaman. Sedangkan tujuan jangka panjang adalah tercegahnya berbagai komplikasi baik pada
pembuluh darah maupun pada susunan syaraf sehingga dapat menekan angka morbiditas dan mortalitas Waspadji, 1997.
1. EdukasiPenyuluhan
Edukasi diabetes adalah pendidikan dan latihan mengenai pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan diabetes yang diberikan kepada setiap penderita
diabetes. Disamping kepada penderita, edukasi juga diberikan kepada anggota keluarga penderita dan kelompok masyarakat yang beresiko tinggi. Tim kesehatan
harus senantiasa mendampingi pasien dalam menuju perubahan perilaku. Makanya
dibutuhkan edukasi yang komprehensif, pengembangan keterampilan dan motivasi Waspadji, 1997.
Beberapa hal yang perlu dijelaskan pada penderita diabetes mellitus DM adalah apa penyakit diabetes mellitus DM itu, cara perencanaan makanan yang
benar jumlah kalori, jadwal makan dan jenisnya, kesehatan mulut tidak boleh ada sisa makan dalam mulut, selalu berkumur setiap habis makan, latihan ringan, sedang,
teratur setiap hari dan tidak boleh latihan berat, menjaga baik bagian bawah ankle joint daerah berbahaya seperti : sepatu, potong kuku, tersandung, hindari trauma
dan luka Waspadji, 1997. 2.
Diet Diabetes Tujuan utama terapi diet pada penderita diabetes mellitus DM adalah
menurunkan atau mengendalikan berat badan disamping mengendalikan kadar gula atau kolesterol. Semua ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan
mencegah paling tidak menunda terjadinya komplikasi akut maupun kronis. Penurunan berat badan pasien diabetes mellitus DM yang mengalami obesitas
umumnya akan menurunkan resistensi insulin. Dengan demikian, penurunan berat badan akan meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel dan memperbaiki
pengendalian glukosa darah Mirza, 2008. 3.
Latihan Fisik Diabetes mellitus DM akan terawat dengan baik apabila terdapat
keseimbangan antara diet, latihan fisik secara teratur setiap hari dan kerja insulin. Latihan juga dapat membuang kelebihan kalori, sehingga dapat mencegah
kegemukan juga bermanfaat untuk mengatasi adanya resistensi insulin pada obesitas Noer, 1996. Meskipun latihan teratur itu baik untuk penderita diabetes mellitus
DM, tetapi syarat yang harus dipenuhi adalah persediaan insulin di dalam tubuh harus cukup. Apabila latihan dikerjakan oleh penderita diabetes mellitus DM yang
tidak cukup persediaan insulinnya, maka latihan akan memperburuk bagi penderita tersebut.
Beberapa kegunaan dari latihan teratur setiap hari pada penderita diabetes mellitus DM antara lain: 1 Meningkatkan kepekaan insulin apabila dikerjakan
setiap 1,5 jam sesudah makan dapat mengurangi resistensi insulin dan meningkatkan sensitivitas insulin pada reseptornya; 2 Mencegah kegemukan apabila ditambah
latihan pagi dan sore; 3 Meningkatkan kadar kolesterol HDL yang merupakan faktor protektif untuk penyakit jantung koroner; 4 Glikogen otot dan hati menjadi kurang,
maka selama latihan akan dirangsang pembentukan glikogen baru; 5 Menurunkan total kolesterol dan trigliserida dalam darah, karena terjadi pembakaran asam lemak
menjadi lebih baik; 6 Intervensi Farmakologis ditambahkan jika sasaran glukosa darah normal belum tercapai dengan pengaturan makan dan latihan fisik. Dalam
pengelolaan diabetes mellitus DM yang memakai obat hipoglikemia ini ada dua macam obat yang diberikan yaitu pemberian secara oral dan secara injeksi. Obat yang
diberikan secara oralhipoglikemia yang umum dipakai adalah Sulfonilurea dan Binguanid. Sedangkan yang diberikan secara injeksi adalah insulin Waspadji, 1997.
2.4. Landasan Teori