BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Keluarga
2.1.1. Konsep Keluarga
Menurut Departemen Kesehatan RI 1998, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas Kepala Keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul dan tinggal di suatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Menurut WHO 1969, anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah adaptasi atau perkawinan. Menurut Helvie 1981, keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam suatu rumah
tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat Effendy, 1997. Bailon dan Maglaya dalam Sudiharto 2007 menyatakan, bahwa keluarga
adalah dua atau lebih individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan atau adopsi. Mereka hidup dalam satu rumah tangga, melakukan interaksi satu sama
lain menurut peran masing-masing, serta menciptakan dan mempertahankan suatu budaya. Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
di rekat oleh ikatan darah, perkawinan, atau adopsi serta tinggal bersama. Menurut Bugges dalam Friedman 1998 keluarga terdiri dari orang-orang
yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi. Para anggota sebuah keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika
mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap rumah tangga tersebut
sebagai rumah mereka. Anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam peran-peran sosial keluarga seperti suami isteri, ayah dan ibu, anak laki-
laki dan anak perempuan. Keluarga sama-sama menggunakan kultur yang sama, yaitu kultur yang diambil dari masyarakat dengan beberapa ciri unik tersendiri.
Berdasarkan defenisi di atas disimpulkan bahwa keluarga adalah sebuah unit terkecil dalam kehidupan sosial dalam masyarakat yang terdiri dari orang tua dan
anak baik terhubung melalui pertalian darah, perkawinan maupun adopsi yang mempunyai ikatan emosional dan memerlukan perawatan dalam pemenuhan
kebutuhan.
2.1.2. Fungsi Keluarga
Friedman 1998, menggambarkan fungsi sebagai apa yang dilakukan keluarga. Fungsi keluarga berfokus pada proses yang digunakan oleh keluarga untuk
mencapai tujuan keluarga tersebut. Proses ini termasuk komunikasi diantara anggota keluarga, penetapan tujuan, resolusi konflik, pemberian makanan, dan penggunaan
sumber dari internal maupun eksternal. Friedman dalam Sudiharto 2007,
menyatakan bahwa fungsi dasar keluarga antara lain adalah fungsi efektif, yaitu fungsi internal keluarga untuk pemenuhan kebutuhan psikososial, saling mengasuh
dan memberikan cinta kasih, serta saling menerima dan mendukung.
1. Fungsi afektif dan koping
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998, adalah:
Keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota, membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi stress.
2. Fungsi sosialisasi
Keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap, dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam pemecahan
masalah. 3.
Fungsi reproduksi Keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan meneruskan
keturunan. 4.
Fungsi ekonomi Keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarganya dan kepentingan di
masyarakat. 5.
Fungsi fisik Keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk penyembuhan dari sakit.
Menurut Effendy 1997, ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, yaitu:
1. Fungsi biologis
Fungsi biologis diantaranya adalah untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memenuhi kebutuhan gizi keluarga, serta memelihara
dan merawat anggota keluarga.
2. Fungsi psikologi
Selain fungsi biologis, ada pula fungsi psikologis, yaitu memberikan kasih sayang dan rasa aman, memberikan perhatian di antara anggota keluarga,
membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga, memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi yang dimaksud diantaranya adalah membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak, dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga. 4.
Fungsi ekonomi Fungsi ekonomi juga dibutuhkan dalam suatu keluarga, yaitu dengan mencari
sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, serta
menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang pendidikan, jaminan hari tua.
5. Fungsi pendidikan
Fungsi pendidikan dibutuhkan dalam sutau keluarga salah satunya karena berhubungan dengan fungsi biologis. Fungsi pendidikan tersebut yaitu dengan
menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya,
selanjutnya adalah mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi peranannya sebagai orang dewasa, serta yang tidak
kalah penting adalah mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat I perkembangannya.
Dari berbagai fungsi keluarga di atas ada tiga fungsi pokok terhadap anggota keluarga, adalah:
a. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dan kebutuhannya.
b. Asuh, adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak- anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
c. Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya. Fungsi keluarga dalam perawatan pasien di rumah mencakup pola asuh
dengan memenuhi kebutuhan akan perawatan kesehatan penderita, memberikan motivasi dan semangat bagi penderita selama proses kesembuhan, memberikan
dukungan-dukungan moral dan spiritual. Hal ini berguna untuk mempertahankan keadaan homeostatis keluarga dan anggota keluarga.
2.1.3. Ciri-ciri Struktur Keluarga