kalah penting adalah mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat I perkembangannya.
Dari berbagai fungsi keluarga di atas ada tiga fungsi pokok terhadap anggota keluarga, adalah:
a. Asih, adalah memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai dan kebutuhannya.
b. Asuh, adalah memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan anak agar
kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak- anak yang sehat baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
c. Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi
manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya. Fungsi keluarga dalam perawatan pasien di rumah mencakup pola asuh
dengan memenuhi kebutuhan akan perawatan kesehatan penderita, memberikan motivasi dan semangat bagi penderita selama proses kesembuhan, memberikan
dukungan-dukungan moral dan spiritual. Hal ini berguna untuk mempertahankan keadaan homeostatis keluarga dan anggota keluarga.
2.1.3. Ciri-ciri Struktur Keluarga
Anderson dalam Effendy 1997, mengatakan ciri-ciri struktur keluarga sebagai berikut:
1. Terorganisir, saling berhubungan saling ketergantungan antara anggota keluarga.
2. Ada keterbatasan, setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga
mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya masing- masing.
3. Ada perbedaan dan kekhususan, setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan
fungsinya masing-masing.
2.1.4. Peranan Keluarga
Menurut Effendy 1997, peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam
posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku keluarga, kelompok dan masyarakat.
Friedman 1998, struktur peran keluarga merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi yang diberikan. Yang dimaksud dengan posisi
atau status individu yang terhadap di dalam keluarga adalah sebagai berikut: 1.
Peranan ayah Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dan
lingkungannya. 2.
Peranan ibu Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus
rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota dari
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peranan anak
Anak-anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkatan pekembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
Sudiharto 2007, menyatakan setiap anggota keluarga mempunyai struktur peran formal dan informal, misalnya ayah mempunyai peran formal sebagai kepala
keluarga dan pencari nafkah. Peran informal ayah adalah sebagai panutan dan pelindung keluarga. Struktur keluarga meliputi kemampuan berkomunikasi,
kemampuan keluarga saling berbagi, kemampuan sistem pendukung di antara anggota keluarga, kemampuan perawatan diri dan kemampuan menyelesaikan
masalah. Friedman 1998, menyatakan tipe-tipe keluarga antara lain: 1 keluarga inti
atau konjugal yaitu keluarga yang menikah, sebagai orang tua ayah pemberi nafkah, keluarga inti terdiri dari suami, isteri dan anak mereka, baik anak kandung maupun
anak adopsi, 2 keluarga orientasi atau keluarga besar yaitu keluarga inti dan orang- orang yang berhubungan darah seperti kakeknenek, bibi, paman dan sepupu.
2.2. Dukungan Sosial Keluarga