Jenis-jenis Diabetes Mellitus DM

mgdl dan air seni urine penderita kencing manis yang mengandung gula glucose, sehingga urine sering dilebung atau dikerubuti semut Mirza, 2008. Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala dibawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita, yaitu: 1 Jumlah urine yang dikeluarkan lebih banyak Polyuria; 2 Sering atau cepat merasa hausdahaga Polydipsia; 3 Lapar yang berlebihan atau makan banyak Polyphagia; 4 Frekuensi urine meningkatkencing terus Glycosuria; 5 Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya; 6 Kesemutanmati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan dan kaki; 7 Cepat lelah dan lemah setiap waktu; 8 Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba; 9 Apabila lukatergores korengan lambat penyembuhannya; 10 Mudah terkena infeksi terutama pada kulit. Kondisi kadar gula yang drastis menurun akan cepat menyebabkan seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita penyakit diabetes mellitus tipe-1 DM tipe-1. Lain halnya pada penderita diabetes mellitus tipe-2 DM tipe-2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala diatas. Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kencing manis.

2.3.3. Jenis-jenis Diabetes Mellitus DM

Diabetes mellitus DM dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: 1. Diabetes mellitus yang tergantung pada insulin IDDM atau DM Tipe-1 Kebanyakan diabetes tipe-1 adalah anak-anak dan remaja yang pada umumnya tidak gemuk. Setelah penyakitnya diketahui mereka harus langsung memakai insulin. Pankreas sangat sedikit atau bahkan sama sekali tidak menghasilkan insulin Soegondo, 2004. Diabetes mellitus tipe-1 DM tipe-1 dicirikan dengan hilangnya sel beta penghasil insulin pada Langerhans pankreas sehingga terjadi kekurangan insulin pada tubuh. Sampai saat ini, diabetes tipe-1 tidak dapat dicegah. Diet dan olahraga tidak bisa menyembuhkan ataupun mencegah diabetes tipe-1. Kebanyakan penderita diabetes tipe-1 memiliki kesehatan dan berat badan yang baik saat penyakit ini mulai diderita. Selain itu, sensitifitas maupun respons tubuh terhadap insulin umumnya normal pada penderita diabetes tipe ini, terutama pada tahap awal. Penyebab terbanyak dari kehilangan sel beta pada diabetes tipe-1 adalah kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh adanya infeksi pada tubuh. Saat ini diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan menggunakan insulin, dengan pengawasan yang teliti terhadap tingkat glukosa darah melalui alat monitor pengujian darah Mirza, 2008. 2. Diabetes Mellitus Tipe-2 atau Tidak Tergantung Insulin DMTTI Diabetes mellitus tipe-2 DM tipe-2 terjadi karena kombinasi dari kecacatan dalam produksi insulin dan resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas terhadap insulin yang melibatkan reseptor insulin di membran sel. Pada tahap awal abnormalitas yang paling utama adalah berkurangnya sensitifitas terhadap insulin, yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Pada tahap ini, hiperglikemia dapat diatasi dengan berbagai cara dan obat anti diabetes yang dapat meningkatkan sensitifitas terhadap insulin atau mengurangi produksi gula dari hepar, namun semakin parah penyakit, sekresi insulin pun semakin berkurang, dan terapi dengan insulin kadang dibutuhkan. Diabetes tipe kedua ini disebabkan oleh kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap insulin. Pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi kekurangan insulin relatif Mirza, 2008. Diabetes mellitus tipe-2 DM tipe-2 biasanya terjadi pada usia 40 tahun. Penderita diabetes mellitus tipe-2 DM tipe-2 lebih sering dijumpai dari pada diabetes mellitus DM tipe-1, proporsinya mencapai 90 dari seluruh kasus diabetes. Pasien-pasien yang termasuk dalam kelompok diabetes mellitus DM tipe-2 biasanya memiliki berat badan yang berlebih dan memiliki riwayat adanya anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus DM, 25 dari pasien diabetes mellitus DM tipe-2 mempunyai riwayat adanya anggota keluarga yang menderita diabetes mellitus DM. Kembar identik dengan diabetes mellitus DM tipe-2, pasangan kembarnya akan menderita penyakit yang sama Noer, 1996. 3. Diabetes Mellitus Gestasional Diabetes Kehamilan Diabetes mellitus gestasional melibatkan suatu kombinasi dari kemampuan reaksi dan pengeluaran hormon insulin yang tidak cukup, yang meniru diabetes mellitus DM tipe-2. Jenis diabetes ini terjadi selama kehamilan dan bisa juga meningkat atau lenyap. Meskipun kejadiannya sementara, namun diabetes jenis ini bisa merusak kesehatan janin dan ibu. Gestasional Diabetes Mellitus GDM terjadi sekitar 2-5 dari semua kehamilan. Diabetes ini sifatnya sementara dan harus ditangani dengan baik, karena jika tidak, bisa menyebabkan masalah dalam kehamilan seperti makrosomia, cacat janin, penyakit jantung sejak lahir, gangguan pada sistem saraf pusat, dan juga cacat otot. Bahkan ada dugaan bahwa hiperbillirubinemia juga diakibatkan oleh binasanya sel darah merah akibat dari meningkatnya gula dalam darah. Bahkan dalam kasus yang parah hal ini bisa mengakibatkan kematian. Karena itulah, hal ini harus mendapat pengawasan medis yang seksama selama kehamilan.

2.3.4. Pencegahan Diabetes Mellitus DM

Dokumen yang terkait

Studi Potensi Interaksi Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh

15 165 69

Faktor Risiko Yang Memengaruhi Kasus Diabetes Mellitus ( DM ) Komplikasi Gangren Di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2014

5 44 121

Pengaruh Faktor Risiko yang Bisa Dimodifikasi terhadap Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga Pangururan Kabupaten Samosir

3 75 141

Karakteristik Penderita Diabetes Mellitus yang Dirawat Inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2010.

3 49 110

Pengaruh Psikososial Terhadap Pola Makan Penderita Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

10 74 135

Rencana Strategi Pengembangan/Peningkatan Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Langkat Tahun 2007/2015

1 60 31

GAMBARAN PERILAKU SELF-MANAGEMENT PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK DM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUMEDANG.

0 9 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keluarga 2.1.1. Konsep Keluarga - Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pencegahan Sekunder pada Pasien Diabetes Mellitus (DM) Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura Kabupaten Langkat

0 0 30

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengaruh globalisasi disegala bidang, perkembangan teknologi dan industri - Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Pencegahan Sekunder pada Pasien Diabetes Mellitus (DM) Di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tanjung Pura Kab

0 0 9

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN SEKUNDER PADA PASIEN DIABETES MELLITUS (DM) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) TANJUNG PURA KABUPATEN LANGKAT TESIS

0 0 20