Analisis Hasil dan Refleksi

yang diambil dari hasil observasi tentang motorik halus dengan menggunakan instrumen pengamatan.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah menggunakan peneliti sendiri sebagai instrumen utamanya human instrument, karena sebagaimana ditegaskan oleh Guba and Lincoln dalam Moleong, 2006: 128 kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis, penafsir data dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitiannya. Pelaksanaan penelitian menggunakan alat bantu instrumen-instrumen penelitian, pedoman wawancara, catatan lapangan, serta foto. Adapun cara yang digunakan untuk mengetahui perkembangan peningkatan gerak motorik halus peserta didik tunagrahita dengan menggunakan instrumen tes. Instrumen tes yang digunakan adalah instrumen yang berbentuk lembar tes untuk mengungkap kemampuan motorik halus dengan menggunakan jari-jari tangan pada saat pembelajaran. Lihat tabel 2. pada halaman 35. Tabel 2. KISI-KISI INSTRUMEN No Variabel Indikator Instrumen 1 Keterampilan Kolase Kemampuan Melipat Jari 1. Peserta didik mampu merenggangkan kelima jarinya 2. Peserta didik mampu melipat jari tangan satu persatu. 3. Peserta didik mampu menyentuh ujung ibu jari ke ujung jari lainnya jari telunjuk, tengah, manis dan kelingking 4. Peserta didik mampu menekuk 3 ruas jari tangan hingga ujungnya menyentuh pangkal jari Kemampuan Mengenggam Tangan 1. Peserta didik mampu menggenggam dan membuka satu persatu jari-jari tangan yang sedang menggenggam Kemampuan Memegang dan Menempel 1. Peserta didik mampu meremas kertas 2. Peserta didik mampu merobek kertas 3. Peserta didik mampu menggunting 4. Peserta didik mampu menjumput lalu memegang manik-manik payet yang kecil, potongan kain flannel, potongan kertas dan pita dengan jari telunjuk dan ibu jari. 5. Peserta didik mampu memberikan lem perekat pada kertas, kain flannel, pita ,ataupun manik-manik payet. Lalu menempelkannya pada gambar yang terdapat pada media yang datar. Keterangan: KS Skor 1: belum dapat, walaupun telah dibantu dan hasilnya tidak sesuai kriteria K Skor 2: dapat, dengan bantuan tetapi hasilnya tidak sesuai kriteria C Skor 3: dapat tanpa bantuan, hasilnya tidak sesuai kriteria B Skor 4: dapat, dengan bantuan hasilnya sesuai kriteria BS Skor 5: dapat, tanpa batuan hasilnya sesuai kriteria Kelima tingkatan kriteria tersebut diadaptasi dari Suharsimi Arikunto 2006: 44 yaitu:

Dokumen yang terkait

Status Kesehatan Gingiva Pada Penderita Sindroma Down di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Temanggung

0 3 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SEBAGAI PERSIAPAN MENULIS PERMULAAN MELALUI KETERAMPILAN KOLASE PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 DI SLB NEGERI SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

3 39 115

MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN KOLASE SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS II SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 8 69

(ABSTRAK) TES KESEGARAN JASMANI KELAYAN DEBIL BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG.

0 1 2

Ekspresi Perilaku Seksual Masa Pubertas Pada Remaja Penyandang Tunagrahita (Penelitian Pada Penerima Manfaat di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita “KARTINI” Temanggung).

0 0 1

(ABSTRAK) TES KESEGARAN JASMANI KELAYAN DEBIL BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG.

0 0 2

“Kebugaran Jasmani Kelayan Tingkat Ringan (Debil) di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) “KARTINI” Temanggung”.

0 0 1

DINAMIKA PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA KARTINI TEMANGGUNG TAHUN 1975-2012.

2 3 1

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BATIK ANAK TUNAGRAHITA PROGRAM BIMBINGAN A DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG JAWA TENGAH.

1 2 267

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL.

1 6 73