Penelitian yang Relevan KAJIAN TEORI

21 peserta didik tidak mudah bosan, asik dengan kegiatan menempel, dengan demikian otomatis terlatihlah motorik halusnya. Strategi pembelajaran bagi peserta didik tunagrahita memerlukan suatu metode khusus yang menarik, konkrit, mudah dan sederhana. Hal ini bisa dilakukan guru dengan menciptakan situasi yang tidak membosankan peserta didik dengan kondisi belajar sambil bermain yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi peserta didik tunagrahita, salah satu strategi yang digunakan untuk melatih keterampilan motorik halus peserta didik tunagrahita agar mampu menggerakkan jari-jari tangannya adalah dengan memberikan latihan keterampilan kolase. Tindakan yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan motorik halus pada peserta didik dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tes yang diukur dengan instrumen tes yang sudah ditentukan. Peserta didik melakukan kegiatan-kegiatan berdasarkan instrumen dan penelitian sambil mencatat hasil yang diperoleh oleh peserta didik. Kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam latihan ini dimulai dengan kegiatan pelemasan jari-jari tangannya seperti: memegang, menggenggam, menjumput, mengecat, mengelem dan menempelkan manik-manik payet, kain flanel dan kertas pada bidang gambar yang sudah disediakan sehingga menjadi sebuah gambar yang menarik. Selanjutnya, dilakukan pencatatan, pengambilan tindakan dan merefleksi hasil kegiatan peserta didik dalam mengerjakan keterampilan kolase. Proses akhirnya adalah mengambil kesimpulan atas apa yang telah dicapai oleh peserta didik. Pembelajaran untuk latihan keterampilan motorik halus pada peserta didik tunagrahita ringan BBRSBG “Kartini” Temanggung dapat digambarkan kedalam sebuah skema. Adapun bentuk skema sebagai berikut: 22 Gambar I: Skema Pembelajaran untuk Latihan Keterampilan Motorik Halus pada peserta didik Tunagrahita Ringan BBRSBG “Kartini” Temanggung Berdasarkan skema yang digambarkan di atas, maka dapat melihat berkembang atau tidaknya kemampuan gerak motorik halus pada jari-jari tangan peserta didik tunagrahita ringan yang mengalami hambatan motorik halus tertutama pada jari-jari tangannya.

F. Perumusan Hipotesis Tindakan

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut: keterampilan kolase dapat meningkatkan gerak motorik halus pada jari-jari tangan peserta didik tunagrahita ringan BBRSBG “Kartini” Temanggung, Jawa Tengah. KONDISI AWAL Gerak motorik halus pada jari-jari tangan peserta didik tunagrahita ringan BBRSBG “Kartini” Temanggung masih rendah Guru memberikan keterampilan kolase TINDAKAN Terdapat Peningkatan Gerak motorik halus pada jari – jari tangan peserta didik tunagrahita BBRSBG “Kartini” Temanggung Meningkat KONDISI AKHIR 23

BAB III CARA PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Classroom Action Research. Inti dari penelitian ini terletak pada tindakan-tindakan alternatif yang dibuat, kemudian diujicobakan dan dievaluasi sehingga tindakan alternatif itu dapat memecahkan persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan sesuai rencana yang dibuat dan disusun dalam beberapa siklus, yaitu: Gambar II: Skema Siklus Tindakan Sumber: Suharsimi A. 2007: 16 Keterangan gambar : 1. Menyusun rancangan tindakan planning 2. Pelaksanaan tindakan acting 3. Pengamatan observing Perencanaan Pelaksanaan Refleksi SIKLUS I Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi Pengamatan ?

Dokumen yang terkait

Status Kesehatan Gingiva Pada Penderita Sindroma Down di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Temanggung

0 3 1

PENINGKATAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS SEBAGAI PERSIAPAN MENULIS PERMULAAN MELALUI KETERAMPILAN KOLASE PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS 1 DI SLB NEGERI SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2009 2010

3 39 115

MENINGKATKAN GERAK MOTORIK HALUS PADA JARI – JARI TANGAN MELALUI KETRAMPILAN KOLASE SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS II SLB C SHANTI YOGA KLATEN TAHUN PELAJARAN 2008 2009

0 8 69

(ABSTRAK) TES KESEGARAN JASMANI KELAYAN DEBIL BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG.

0 1 2

Ekspresi Perilaku Seksual Masa Pubertas Pada Remaja Penyandang Tunagrahita (Penelitian Pada Penerima Manfaat di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita “KARTINI” Temanggung).

0 0 1

(ABSTRAK) TES KESEGARAN JASMANI KELAYAN DEBIL BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG.

0 0 2

“Kebugaran Jasmani Kelayan Tingkat Ringan (Debil) di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) “KARTINI” Temanggung”.

0 0 1

DINAMIKA PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA KARTINI TEMANGGUNG TAHUN 1975-2012.

2 3 1

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BATIK ANAK TUNAGRAHITA PROGRAM BIMBINGAN A DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG JAWA TENGAH.

1 2 267

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN KOLASE PADA ANAK KELOMPOK B DI TK PKK KARTINI PADOKAN KIDUL TIRTONIRMOLO KASIHAN BANTUL.

1 6 73