Reliabilitas data keajegan adalah melalui penggunaan alat penilaian terhadap subjek yang sama dan dilakukan pada waktu yang berbeda, namun
butirnya sama. Pencapaian kredibilitas dalam penelitian ini menggunakan metode pengambilan data ganda yang dilakukan dengan mencocokkan data hasil
observasi, wawancara maupun dokumentasi dalam waktu yang berbeda. Validasi instrumen tes dilakukan oleh tenaga okupasi terapi yang terdapat di Balai Besar
Rehabilitasi Sosial bina Grahita BBRSBG “Kartini” Temanggung.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian tindakan kelas bertujuan untuk membuktikan tentang ada tidaknya perbaikan yang dihasilkan setelah dilakukan
penelitian tindakan. Analisis data dapat dilakukan dengan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis data kuantitatif digunakan untuk menentukan
peningkatan hasil belajar sebagai pengaruh dari setiap tindakan yang dilakukan guru, sedangkan analisis data kualitatif digunakan untuk menentukan peningkatan
proses belajar dari berbagai tindakan yang dilakukan guru Wina Sanjaya, 2009: 106.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Data yang telah diperoleh kemudian
dikumpulkan dan langkah selanjutnya dalam penelitian adalah menganalisis data. Analisis dengan menggunakan statistik deskriptif sederhana menurut Ngalim
Purwanto 2006: 102 dengan rumus sebagai berikut:
NP =
ோ ௌெ
x 100
Keterangan: NP
: Nilai persen yang dicari atau diharapkan R
: Skor mentah yang diperoleh siswa SM
: Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan 100
: Bilangan tetap Setelah data dianalisis kemudian akan diinterpretasikan ke dalam lima
tingkatan. Lima tingkatan tersebut menurut Suharsimi Arikunto 2006: 44 yaitu: 1.
Kriteria sangat baik, yaitu 81-100 2.
Kriteria baik, yaitu 61-80 3.
Kriteria cukup, yaitu 41-60 4.
Kriteria kurang, yaitu 21-40 5.
Kriteria kurang sekali, yaitu 0-20
J. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Indikator keberhasilan pada kegiatan pembelajaran ini adalah dengan adanya peningkatan gerak motorik halus pada jari-jari tangan peserta didik
melalui keterampilan kolase. Dikatakan berhasil jika masing-masing indikator dan rata-rata kemampuan gerak motorik halus sudah mencapai
≥60. Penelitian ini, tidak dilanjutkan pada tindakan selanjutnya apabila hasil sudah mencapai
≥60. Adapun standar minimum keberhasilan peserta didik sebesar 60 merupakan
standar yang digunakan oleh para guru di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Garhita “Kartini” Temanggung. Hal tersebut disesuaikan oleh tingkat kemampuan
peserta didik dalam proses pembelajaran.