Ayo menerjemahkan QS Al Baqarah 2 : 177 Ayo memahami isi Kandungan Qs al-Israa’ 17: 26-27, 29-30

118 Ilmu Tafsir Kurikulum 2013 • Kata ج قك ڍا al-riqâb adalah bentuk jamak dari kata قر raqabah yang pada mulanya berarti «leher». Makna ini berkembang sehingga bermakna hamba sahaya», karena tidak jarang hamba sahaya berasal dari tawanan perang yang saat ditawan, tangan mereka dibelenggu dengan mengikatnya ke leher mereka. Dalam konteks ayat ini, bermakna memerdekakan atau membebaskan perbudakan. • Kata يبس با ibnu sabîl yang secara harfiah berarti anak jalanan. Maka para ulama dahulu memahami dalam arti siapapun yang kehabisan bekal, dan dia sedang dalam perjalanan.

3. Ayo menerjemahkan QS Al Baqarah 2 : 177

“bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang- orang yang benar imannya; dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.”

4. Ayo memahami isi Kandungan Qs al-Israa’ 17: 26-27, 29-30

Seseorang tidak selalu memiliki harta atau sesuatu untuk dipersembahkan kepada keluarga mereka yang butuh. Namun paling tidak rasa kekerabatan dan persaudaraan serta keinginan membantu harus selalu menghiasi jiwa manusia, karena itu ayat di atas menuntun dan jika kondisi keuangan atau kemampuanmu tidak memungkinkanmu membantu mereka sehingga memaksa engkau berpaling dari mereka bukan karena enggan membantu, tetapi berpaling dengan harapan suatu ketika engkau akan membantu setelah berusaha dan berhasil untuk memperoleh rahmat dari Tuhan Pemelihara dan yang selama ini selalu berbuat baik kepadamu, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang mudah yang tidak menyinggung perasaannya dan yang melahirkan harapan dan optimisme. Untuk bersedekah dan menafkahkan harta di jalan Allah, seringkali timbul bisikan melarang dan menakut-nakuti. Itu adalah ulah setan. Dia yang menakut- 119 Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan nakuti manusia terjerumus dalam kemiskinan. Seorang yang kikir, apalagi yang memiliki kelebihan, kekikirannya membuahkan dengki dan iri hati anggota masyarakat, dari jika ini terjadi maka setan menyuruh dan mendorong anggota masyarakat untuk melakukan aneka kejahatan seperti pencurian, perampokan, pembunuhan, dan sebagainya. Di sisi lain, kekikiran melahirkan sifat rakus untuk enggan bernafkah, dan pada gilirannya menjadi lahan yang sangat subur bagi setan untuk mengantar kepada aneka kejahatan. Demikian ulah setan, menakut-nakuti dan menyuruh kepada kejahatan. Persaudaraan setan dengan pemboros adalah persamaan sifat-sifatnya, serta keserasian antar keduanya. Mereka berdua sama melakukan hal-hal yang batil, tidak pada tempatnya. Penyandang predikat kikir menurut Al-Qur`an tidak akan terlepas dari dua sifat yaitu angkuh ظ ق ْ ُم atau berjalan angkuh karena merasa diri punya kelebihan dibanding orang lain dan membanggakan diri رْ ُ قف dengan bertindak kaku atau menampilkan secara fisik – baik ucapan maupun gerakan tubuh – dalam mengekspresikan kesombongannya. Kedua sifat ini mempunyai kaitan yang erat dengan kepemilikan harta serta kedudukan; karena orang yang merasa memilikinya, jiwanya seringkali diliputi oleh keangkuhan dan kebanggaan. Di sisi lain, yang angkuh dan bangga dengan harta dan kedudukan seringkali pula kikir.

5. Kandungan QS Al-Baqarah 2 : 177