116
Ilmu Tafsir Kurikulum 2013
kata syathana yang berarti jauh, karena setan menjauh dari kebenaran atau menjauh dari rahmat Allah. Bisa jadi juga ia terambil dari kata syâtha, dalam
arti melakukan kebatilan atau terbakar. Jika demikian, kata setan tidak terbatas pada manusia dan jin, tetapi juga dapat berarti pelaku sesuatu yang buruk atau
tidak menyenangkan, atau sesuatu yang buruk dan tercela. Bukankah setan merupakan lambang kejahatan dan keburukan?
• Dari sini dapat dipahami mengapa kata
ن يش
syaithân yang pertama berbentuk jamak, ini karena setiap orang ada setannya masing-masing, sedang
kata syaithan yang kedua, berbentuk tunggal, karena yang dimaksud adalah iblis, bapak setan-setan, atau yang dimaksud adalah jenis setan.
Penambahan kata
اْ ُن قك
pada penggalan ayat di atas, untuk mengisyaratkan kemantapan persamaan dan persaudaraan itu, yakni hal tersebut telah terjadi
sejak dahulu dan berlangsung hingga kini. Mereka adalah teman lama, yang tidak mudah dipisahkan.
• Penyifatan setan dengan kafûrsangat ingkar merupakan peringatan keras kepada para pemboros yang menjadi teman setan itu, bahwa persaudaraan
dan kebersamaan mereka dengan setan dapat mengantar kepada kekufuran. Betapa tidak, bukankah teman saling pengaruh mempengaruhi, atau teman
sering kali meniru dan meneladani temannya. “Tentang seseorang tak perlu mencari tahu siapa dia, lihatlah temannya, Anda akan mengetahui siapa dia,
karena semua teman akan meneladani beberapa karakter temannya.”
4. Ayo menerjemahkan QS -Israa’ 17: 26-27, 29-30
26. dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-
hamburkan hartamu secara boros. 27. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan
syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya. 28. dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu
yang kamu harapkan, Maka Katakanlah kepada mereka Ucapan yang pantas. 29. dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.
117
Buku Siswa Kelas XI MA Keagamaan
30. Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat
akan hamba-hamba-Nya.
Selanjutnya untuk memperkuat pembahasan tentang adil dan jujur ini, pelajari QS. Al Baqarah 2: 177 berikut
II. Ananda sekalian, mari kita membaca QS. Al Baqarah 2: 177 berulang-ulang secara tartil dan bersama-sama hingga lancar dan setengah hafal
1. Ayo membaca QS Al Baqarah 2: 177
ق ٰ قب ق قمت ْ قم َ قب ْ
ڍا َ قكقلقو قجق ْغق ْ
ڍاقو قظق ْشق ْ
ڍا ق ق قق ْ ُكقه ُجُو ا ُڍق ُت ْن ق
ث َ قب ْ
ڍا ق ْيقل ق ق ق
ْ لاقو قبْ ُ
ْ لا يقو
قم ق كق ُح ق قً قظ ق ْڍا قتتقو قيكقيقبَلاقو قج ق ق ْلاقو ق ق قئ ق ْڍاقو ق قخلا قعْ قْلاقو ق
ن ُف ُ ْ
ڍاقو قح قكَ ڍا قتتقو قح َ ڍا قع قق ق
ثقو قج ققكق ڍا قفقو قيق قئ َسڍاقو ق يقب َسڍا ق ْباقو قيقك قسق ْ
ڍاقو ا ُقق قص ق يق
َ لا ق قئ
قلوُث قسْ ق ْلا قيقحقو قءاَ َضڍاقو قء قسْ ق ْلا قف ق يق قب َ ڍاقو اوُ قهقع اقمقإ ْ قهق ْ قعقب ٧ قن ُ َ ُ
ْ ڍا ُ ُه ق قئ
قلوُثقو
2. Ayo mengartikan Mufr ādat dari QS Al Baqarah 2 : 177
قتتقو
: memberikan
قج ققكق ڍا
: memerdekakan hamba sahaya
ا ُقق قص
: orang-orang yang benar imannya
كبڍا
: kebaikan
ج قك ڍا
: hamba sahaya
يبس با
: musafir
3. Ayo Memaknai Mufrad āt Penting
• Kata
كبڍا
al-birr pada mulanya berarti keluasan dalam kebajikan. Dari akar kata yang sama, daratan dinamai al-barr karena luasnya. Kebajikan mencakup
segala bidang termasuk keyakinan yang benar, niat yang tulus, kegiatan berdakwah serta tentu saja termasuk menginfakkan harta di jalan Allah
Swt. Nabi Saw. melawankan kata al-birr dosa. Al-birr adalah segala yang menentramkan jiwa dan menenangkan hati pelakunya dan begitu sebaliknya.
118
Ilmu Tafsir Kurikulum 2013
• Kata
ج قك ڍا
al-riqâb adalah bentuk jamak dari kata
قر
raqabah yang pada mulanya berarti «leher». Makna ini berkembang sehingga bermakna hamba
sahaya», karena tidak jarang hamba sahaya berasal dari tawanan perang yang saat ditawan, tangan mereka dibelenggu dengan mengikatnya ke leher
mereka. Dalam konteks ayat ini, bermakna memerdekakan atau membebaskan perbudakan.
• Kata
يبس با
ibnu sabîl yang secara harfiah berarti anak jalanan. Maka para ulama dahulu memahami dalam arti siapapun yang kehabisan bekal, dan dia
sedang dalam perjalanan.
3. Ayo menerjemahkan QS Al Baqarah 2 : 177