Karakteristik Siswa SMA Pembelajaran Matematika SMA Pokok Bahasan Peluang

15 langkah. Tentu rangkaian yang diajarkan ini tidak saling terpisah, tetapi suatu rangkaian yang terintegrasi dengan kemampuan sikap dari setiap siswa, sehingga akan terjadi pengorganisasian intelektual yang optimal. Dari beberapa definisi pembelajaran dan matematika diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar matematika yang dilakukan sengaja oleh seseorang untuk memperoleh dan memproses ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika . Pembelajaran matematika juga bertujuan untuk membangun terbentuknya kemampuan berfikir kritis, logis dan sistematis melalui nilai-nilai yang terkandung dalam matematika.

c. Karakteristik Siswa SMA

Rata-rata usia siswa SMA adalah antara 15 sampai 18 tahun. Hurlock Rita Eka Izzaty, dkk, 2008: 124 menyatakan masa awal remaja berlangsung kira-kira dari umur 13 tahun sampai 16 tahun atau 17 tahun, dan akhir masa remaja bermula dari usia 16 atau 17 tahun sampai 18 tahun, yaitu usia mata secara hukum. Piaget Dimyati dan Mudjiono, 2009: 14 membagi tahap perkembangan intelektual melalui tahap-tahap berikut: 1 sensorimotorik 0-2 tahun, 2 praoperasional 2-7 tahun, 3 operasional konkrit 7-11 tahun, 4 operasi formal 11 tahun - ke atas. 16 Dari penjelasan Piaget tersebut, dapat dilihat bahwa siswa SMA tergolong ke dalam tahap operasional formal. Piaget Dimyati dan Mudjiono, 2009: 14 menambahkan bahwa pada tahap operasi formal anak dapat berfikir abstrak seperti pada orang dewasa. Rita Eka Izzaty, dkk 2008: 133 mengungkapkan bahwa bila dilihat dari implikasi tahapan operasi formal Piaget pada remaja, maka individu remaja telah memiliki: 1 kemampuan introspeksi berfikir tentang dirinya, 2 berfikir logis pertimbangan terhadap hal-hal yang penting dan mengambil kesimpulan, 3 berfikir berdasarkan hipotesis adanya pengujian hipotesis, 4 menggunakan simbol-simbol, 5 dan berfikir fleksibel berdasarkan kepentingan. Herman Hudojo 1988: 47 menambahkan bahwa dalam periode tahapan formal ini disebut juga periode hipotesis-deduktif yang merupakan tahap tertinggi dari perkembangan intelektual. Dimana anak mampu menggunakan prosedur seorang ilmuwan, yaitu menggunakan prosedur hipotesis-deduktif. Pada kenyataannya, meski anak yang baru berumur 14 tahun ke atas pada umumnya telah matang untuk belajar ilmu pasti seperti matematika, tetapi tidak semua anak pandai ilmu pasti tersebut Ngalim Purwanto, 2007: 103. Ketidakseimbangan dari guru dan siswa justru akan mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika. Salah satu cara 17 yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran matematika adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Erman Suherman, dkk 2003: 62 menambahkan bahwa ruang lingkup materibahan kajian di SMU sekarang menjadi SMA mencangkup aritmatika, aljabar, geometri, statistika, logika matematika, peluang, trigonometri, kalkulus dan pengenalan grafik.

d. Pembelajaran Matematika SMA Pokok Bahasan Peluang.

Dokumen yang terkait

STUDI PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PROGRAM MACROMEDIA FLASH UNTUK PEMBELAJARAN MATERI LARUTAN PENYANGGA SMA KELAS XI

0 4 14

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS3 Pada Mata Pelajaran IPS Materi Keadaan Alam Di Indonesia Kelas VII.

0 3 11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Adobe Flash CS3 Pada Mata Pelajaran IPS Materi Keadaan Alam Di Indonesia Kelas VII.

1 4 18

PERBEDAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 16

PERBEDAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI MEDIA ANIMASI MACROMEDIA FLASH DENGAN MEDIA Perbedaan Pembelajaran Biologi Melalui Media Animasi Macromedia Flash Dengan Media Power Point Interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa.

0 1 12

PENGEMBANGAN BAHAN PEMBELAJARAN MEDIA INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG DI KELAS XI IPS SMA SUTOMO 1 MEDAN.

0 3 41

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIFSISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Sistem Pengapian Dengan Macromedia Flash 8 Di SMK Bina Taruna Masaran Sragen.

0 2 17

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH PADA KOMPETENSI SISTEM REM SISWA KELAS XI TKR SMK MA’ARIF 1 WATES.

0 0 186

Teknik Pembuatan Media Pembelajaran Interaktif dengan Macromedia Flash

0 0 46

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 PADA MATERI SISTEM SARAF UNTUK KELAS XI SMA

1 1 9