13
Bahkan proses belajar ini berlangsung seumur hidup. Agar dapat berlangsung secara efektif, maka proses belajar ini dapat dirancang menjadi sebuah
kegiatan pembelajaran.
b. Pembelajaran Matematika
Istilah pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam bahasa inggris
instruction, yang berarti proses membuat orang belajar. Tujuannya ialah membantu orang belajar, atau memanipulasi merekayasa lingkungan
sehingga memberikan kemudahan bagi orang yang belajar Depdiknas, 2008: 5 Erman Suherman, dkk 2003: 8 mengemukakan bahwa pembelajaran
dalam arti sempit adalah proses pendidikan dalam lingkup persekolahan. Sedangkan arti dari proses pembelajaran adalah proses sosialisasi individu
siswa dengan lingkungan sekolah, seperti guru, sumberfasilitas, dan teman sesama siswa. Interaksi antara guru dan siswa memungkinkan keterlibatan
mental siswa secara optimal dalam merealisasikan pengalaman belajar. Dari berbagai definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
adalah suatu proses belajar yang dilakukan sengaja oleh seseorang untuk mengarahkan perubahan pada siswa baik dalam pengetahuan, keterampilan,
maupun sikap. Pembelajaran ini dapat dilakukan dimana saja, dan kapan saja yang terpenting adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik.
Matematika menurut Johnson dan Rising Fuji Mulia: 2013 adalah pola berpikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika
adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya dengan simbol dan padat, lebih berupa
14
simbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Matematika merupakan sebuah ilmu yang kompleks dan tidaklah konkret, sehingga muncul berbagai
pendapat mengenai matematika. Menurut Kline Erman Suherman, 2003: 17 matematika itu bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna
karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi, dan
alam. Matematika sebagai ilmu mengenai struktur dan hubungan-
hubungannya, simbol-simbol diperlukan. Simbolisasi menjamin adanya komunikasi dan mampu memberikan keterangan untuk membentuk konsep
yang baru. Konsep baru terbentuk karena adanya pemahaman terhadap konsep sebelumnya, sehingga matematika itu konsep-konsepnya tersusun secara
hirarkis. Secara singkat dikatakan bahwa matematika berkenaan dengan ide- idekonsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya
deduktif. Hal demikian ini tentu saja membawa akibat kepada bagaimana terjadinya proses belajar matematika itu. Herman Hudojo, 1988: 3
Menurut Erman Suherman, dkk 2003: 68 pembelajaran matematika di sekolah tidak bisa terlepas dari sifat-sifat matematika yang abstrak dan sifat
perkembangan intelektual siswa yang diajar. Oleh karena itu, kita perlu memperhatikan beberapa sifat atau karakteristik pembelajaran matematika
disekolah. Menurut Shimada Erman Suherman, 2003: 124 dalam pembelajaran matematika, rangkaian dari pengetahuan, keterampilan, konsep,
prinsip, atau aturan diberikan kepada siswa biasanya melalui langkah demi
15
langkah. Tentu rangkaian yang diajarkan ini tidak saling terpisah, tetapi suatu rangkaian yang terintegrasi dengan kemampuan sikap dari setiap siswa,
sehingga akan terjadi pengorganisasian intelektual yang optimal. Dari beberapa definisi pembelajaran dan matematika diatas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar matematika yang dilakukan sengaja oleh seseorang untuk memperoleh dan
memproses ilmu pengetahuan dan keterampilan matematika .
Pembelajaran matematika juga bertujuan untuk membangun terbentuknya kemampuan
berfikir kritis, logis dan sistematis melalui nilai-nilai yang terkandung dalam matematika.
c. Karakteristik Siswa SMA