118
Hamalik Azhar Arsyad, 2005: 15 yaitu bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Oleh karena itu, media pembelajaran ini sudah memberikan manfaat kepada siswa.
6. Hasil tes siswa Kualitas Media
Dari hasil tes diketahui bahwa dari kelas XI IPS 2 yang berjumlah 28 siswa, yang nilainya sudah memenuhi KKM yaitu dengan nilai ≥ 80
berjumlah 16 siswa sedangkan selebihnya belum memenuhi KKM. Dari nilai tersebut maka persentase nilai ketuntasan kelas XI IPS 2 yaitu sebesar 57,1
siswa dikelas tersebut sudah memenuhi KKM. Untuk kelas XI IPS 3 yang berjumlah 31 siswa diketahui bahwa siswa yang telah memenuhi KKM
sebanyak 21 siswa sedangkan selebihnya belum memenuhi KKM. Dari nilai tersebut maka persentase nilai ketuntasan kelas XI IPS 3 yaitu sebesar 67,7
siswa dikelas tersebut sudah memenuhi KKM. Untuk kelas XI IPS 4 yang berjumlah 27 siswa diketahui bahwa siswa
yang telah memenuhi KKM sebanyak 13 siswa sedangkan selebihnya belum memenuhi KKM. Dari nilai tersebut maka persentase nilai ketuntasan kelas
XI IPS 4 yaitu sebesar 48,1 siswa dikelas tersebut sudah memenuhi KKM. Sedangkan dari XI IPS 5 yang berjumlah 28 siswa diketahui bahwa siswa
yang telah memenuhi KKM sebanyak 18 siswa sedangkan selebihnya belum
119
memenuhi KKM. Dari nilai tersebut maka persentase nilai ketuntasan kelas XI IPS 5 yaitu sebesar 64,3 siswa dikelas tersebut sudah memenuhi KKM.
Dari total 114 siswa kelas XI IPS yang digunakan untuk mengetahui kualitas media, diketahui bahwa 68 siswa sudah memenuhi KKM dan
sebanyak 46 siswa belum memenuhi KKM, sehingga persentase ketuntasannya adalah sebesar 59,65. Berdasarkan skala penilaian
menggunakan kategori yang diungkapkan Eko Putro Widoyoko 2009: 242
maka media tersebut memiliki kategori cukup baik.
Berdasarkan kategori tersebut dapat disimpulkan bahwa media yang telah digunakan dikatakan cukup berkualitas sebagai salah satu alternatif
media pembelajaran dalam materi peluang. Hal ini dikarenakan media ini cukup mampu mengkonkretkan materi pembelajaran peluang sehingga
relevan dengan kehidupan nyata yang memudahkan siswa untuk lebih memahami materi peluang. Selain itu, media ini mampu memunculkan
interaksi siswa dengan guru. Penggunaan media pada kategori ini cukup mampu dalam meningkatkan keaktifan serta kemandirian belajar siswa dalam
menggunakan atau menjalankan media ini.
C. Keterbatasan Penelitian