masalahanya atau sekedar menghibur agar tidak terlalu larut dalam kesedihan atau emosi. Disinilah para pengunjung mendapatkan ketenangannya atau hiburannya
sendiri ditengah hiburan dari pengunjung lain.
4.5. Sebagai Kritik Wacana Kritis
Kritik wacana sering diutarakan tentang sesuatu yang bertema politik. Hal ini sebagai bentuk komentar terkait kebijakan terkait dengan kekuasaan yang
tengah berlangsung. Hal ini biasa untuk mengkritik sebuah wacana yang tengah beredar.
Kedai kopi dengan segala bentuk pesona dan sifat - sifatnya juga memiliki peran sebagai kritik wacana. Kritik wacana ini memang terdengar vulgar apabila
dikaitkan dengan kondisi kedai kopi yang bersahaja. Namun kedai kopi memiliki peran tersirat yang menandainya juga sebagai kritik wacana.
Kritik wacana di kedai kopi terlihat dari obrolan - obrolan yang berkembang. Obrolan - obrolan seputar politik menjadikan pengunjung kedai
kopi memiliki asumsi masing masing tentang situasi politik yang terjadi di negeri ini. Hal ini terlihat ketika terdapat sebuah wacana tentang kenaikan harga BBM
atau Pemilu. Tema - tema ini merupakan sebuah wacana yang menurut pengunjung kedai kopi menarik untuk diulas, terlepas dengan itu hanya sebuah isu
ataupun fakta yang sedang terjadi. Obrolan ini akan terus meruncing dengan kritik - kritik tajam yang disematkan kepada pemerintah.
Memang kalau udah ngomong tentang politik, kayak gak ada habisnya, semua merasa jadi kayak pengamat, ada
yang sok mendebat ada pula sok melempar pertanyaan pertanyaan. Tapi inilah kedai kopi, wacana apapun yang
pemerintah buat semua kita bahas disini, mau itu cerita bongak atau cerita betul sekalipun.
Universitas Sumatera Utara
Kritik wacana di kedai kopi dimulai dari obrolan - obrolan ringan tentang politik dan ini akan berjalan terus hingga satu persatu meninggalkan kedai atau
mengganti dengan topik lain. Kedai kopi menjadi wadah kritik yang paling baik walau terkadang aspirasi mereka kurang ditangkap oleh mereka. Hal ini karena
kedai kopi belum menjadi sebuah sarana ilmiah yang diharapkan menjadi sebuah pintu solusi bagi pemerintah. Kedai kopi masih menjadi sarana yang tidak
memiliki kontribusi,dan hanya dianggap sebuah wadah markombur belaka. Dan ini menurut pemerintah bukan sebuah kultur yang baik.
Pandangan ini ada benarnya, sebab terkadang kedai kopi tidak menghasilkan solusi dan gerakannya juga hanya bersifat komunal. Hal ini yang
hingga saat ini belum menjadikan kedai kopi sebagai ruang kritik terhadap wacana yang sehat dan ilmiah. Namun dari sisi sifat terbentuknya kedai kopi telah hadir
sebagai wadah kritik wacana yang hadir dengan kejujuran tentang apa yang masyarakat rasakan tentang setiap kebijakan yang dibuta oleh pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan