64
untuk masuk dalam jurusan yang dia inginkan dan siswa tersebut mempunyai motivasi belajar yang tinggi, maka hal itu mudah diraih.
Timbulnya motivasi dalam diri siswa tak lepas dari dukungan orang- orang di sekitarnya, seperti orang tua, teman, sahabat, saudara, dan
lain-lain. Melalui orang-orang di sekitarnya itu siswa menjadi termotivasi dalam belajar. Usaha untuk menumbuhkan motivasi ini
dapat dilakukan dengan cara memberikan penghargaanreward pada siswa, misalnya orang tua memberikan hadiah kepada anaknya yang
berprestasi sehingga anak akan termotivasi dalam belajarnya, sekolah memberikan penghargaan kepada siswa yang menjadi juara paralel.
3. Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat
siswa memilih jurusan di SMA
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa
memilih jurusan di SMA χ
2 hitung
= 5,4 χ
2 tabel
= 12,592. Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa 47,24 siswa tingkat siswa
tingkat pendidikan orang tuanya tamat SMASMK. Hal itu menunjukkan bahwa tingkat pendidikan orang tua sebagian besar
siswa adalah cukup. Orang tua yang mempunyai pendidikan tinggi biasanya
mempunyai pengalaman dan wawasan yang luas. Dengan wawasan dan pengalaman yang mereka miliki, orang tua dapat mengarahkan
65
anak-anaknya dalam memilih jurusan di SMA sesuai dengan kemampuan yang dimiliki anaknya. Orang tua dapat memberikan
perhatian pada anak dalam belajar misalnya berbagi pengalaman ketika mereka masuk jurusan di SMA dulu sehingga memberikan pandangan
pada anak tentang jurusan di SMA dan bisa menumbuhkan minat anak untuk memilih jurusan yang dia inginkan.
Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa
memilih jurusan di SMA, kemungkinan disebabkan kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya. Tingkat pendidikan yang tinggi
memungkinkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan yang baik dan tinggi pula. Tingginya pekerjaan yang diperoleh seseorang, tentu
akan menuntutnya untuk bekerja keras dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaannya. Hal tersebut mengakibatkan
waktu yang dimiliki orang tua terlalu sedikit dan jarang berkumpul bersama, sehingga tidak ada waktu untuk memperhatikan anak dalam
belajar maupun berbagi pengalaman tentang penjurusan di SMA dulu. Biasanya anak belajar sendiri tanpa didampingi orang tua.
66
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari analisis yang telah dibahas pada bab V, maka dapat diambil kesimpulan :
1. Tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar siswa dengan minat
siswa memilih jurusan di SMA. Hal itu didukung dengan hasil perhitungan Chi Square yaitu
χ
2 hitung
= 2,413 χ
2 tabel
= 5,991. 2.
Ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan minat siswa memilih jurusan di SMA. Hal itu didukung dengan hasil
perhitungan Chi Square yaitu χ
2 hitung
= 34,411 χ
2 tabel
= 12,592. 3.
Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa memilih jurusan di SMA. Hal ini didukung dengan hasil
perhitungan Chi Square yaitu χ
2 hitung
= 5,4 χ
2 tabel
= 12,592.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti tidak bisa memastikan apakah responden benar-benar mengisi
kuesioner dengan keadaan yang sesungguhnya atau tidak. 2.
Peneliti hanya mengambil variabel motivasi, tingkat pendidikan orang tua dan prestasi sebagai faktor yang berhubungan dengan minat