21
keadaan mental yang menghasilkan respons terarahkan kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan
kepadanya satisfiers. Definisi ini menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan
kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan dan menjadikan kegiatan
sangat menyenangkan excitement. Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan
yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki
hubungan dengan segi kognisi, namun minat lebih dekat pada perilaku. Memperhatikan kembali definisi yang disampaikan Semiawan di atas
minat sebagai hasil tindakan yang memberi kepuasan satisfiers. Hal ini mengandung arti minat tidak hanya memiliki dimensi aspek afektif,
tetapi juga aspek kognitif Hurlock, 1992: 116. Aspek kognitif didasarkan atas konsep atau pengetahuan yang dikembangkan anak
mengenai bidang yang berkaitan dengan minat.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fransiska Sundari 2003 dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang tua dan Prestasi
belajar siswa dengan Minat Siswa dalam Memilih Jurusan di SMA“ dan
22
Mateus Allan Septian 2007 dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang tua, Motivasi Belajar, dan Prestasi Belajar Siswa
Dengan Minat Siswa Dalam Memilih Jurusan di SMA” menyimpulkan
bahwa : 1.
Ada hubungan positif antara prestasi belajar dengan minat memilih jurusan.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Allan terdapat hasil analisis koefisien korelasi product moment, diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,208 termasuk dalam kategori lemah lebih besar dari pada r
tabel
sebesar 0,143 dan nilai probabilitas 0,049 lebih kecil dari taraf signifikansi
α = 5 atau = 0,05. Semakin berprestasi siswa dalam belajar maka semakin
baik pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikapnya. Oleh sebab itu jika seseorang semakin berprestasi dalam belajar, maka minat untuk
memilih jurusan yang diinginkan dapat diwujudkan. 2.
Ada hubungan positif antara motivasi belajar siswa dengan minat siswa dalam memilih jurusan.
Dari penelitian yang dilakukan mempunyai hasil bahwa analisis koefisien korelasi product moment, diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,293 termasuk dalam kategori lemah lebih besar dari pada r
tabel
sebesar 0,143 dan nilai probabilitas 0,005 lebih kecil dari taraf signifikansi
α = 5 atau = 0,05. Hasil deskripsi data tentang motivasi
belajar siswa yang sebagian besar dalam kategori tinggi. Menunjukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
siswa sebetulnya mempunyai dorongan semangat untuk belajar. Motivasi belajar dimaksudkan adalah dorongan pada diri seseorang
atau siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar, dan memberikan arah pada kegiatan belajar
yang terjadi pada semester I satu untuk mencapai tujuan. 3.
Ada hubungan positif antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat siswa dalam memilih jurusan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga yang mengatakan bahwa ada hubungan positif antara tingkat pendidikan
orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA dapat diterima. Pernyataan ini berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi product
moment, diketahui bahwa r
hitung
sebesar 0,207 termasuk dalam kategori lemah lebih besar dari pada r
tabel
sebesar 0,143 dan nilai probabilitas 0,050 sama dengan taraf signifikansi
α = 5. Dengan demikian tingkat pendidikan orang tua mempunyai hubungan yang
positif dan signifikan terhadap minat siswa memilih jurusan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
C. Kerangka Berfikir