24
C. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara prestasi belajar siswa dengan minat memilih
jurusan di SMA
Prestasi belajar merupakan hasil dari belajar siswa yang dapat dilihat dari nilai rapor. Tinggi rendahnya prestasi seseorang, akan
berpengaruh kepercayaan dirinya, harapan, cita-citanya dan pada kebebasannya dalam memilih jurusan. Semakin tinggi prestasi yang
dimiliki siswa, maka ada kecenderungan siswa tersebut mempunyai kebebasan dalam memilih jurusan yang dia suka maupun yang sesuai
dengan bakatnya. Sebaliknya, siswa yang mempunyai prestasi rendah akan cenderung kesulitan dalam memilih jurusan karena siswa itu harus
mengukuti keputusan sekolah.
2. Hubungan antara motivasi belajar siswa dengan minat memilih
jurusan di SMA
Motivasi ini akan mendorong seseorang untuk lebih giat dalam belajar sehingga akan berpengaruh terhadap prestasinya. Siswa yang
mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar pasti akan menyelesaikan tugas-tugasnya, baik tugas yang diberikan guru di dalam
kelas maupun Pekerjaan Rumah PR. Siswa yang mempunyai motivasi yang tinggi juga akan terdorong untuk aktif di dalam kelas dan selalu
mempunyai kebiasaan untuk belajar di luar sekolah. Semakin tinggi motivasi belajar siswa, maka semakin banyak pula keingintahuan
25
tentang pengetahuan. Motivasi mendorong siswa untuk semakin banyak tahu tentang pengetahuan yang selalu berkembang. Ketika motivasi itu
sudah ada dalam diri siswa untuk semakin tekun belajar, maka siswa tersebut pasti sudah memutuskan jurusan apa yang diminati. Namun
sebaliknya, siswa yang mempunyai motivasi yang rendah akan bermalas-malasan dalam belajar dan siswa itu akan “ikut saja” kemana
dia akan dijuruskan.
3. Hubungan antara tingkat pendidikan orang tua dengan minat
memilih jurusan di SMA
Peran orang tua dalam pendidikan anak sangat penting
,
artinya pengarahan, bimbingan, dan pengertian yang mereka berikan untuk
anak-anaknya akan sangat bermanfaat bagi siswa dalam melihat luasnya cakrawala pendidikan. Semakin tinggi pendidikan orang tua, maka
pengetahuan yang diperolehnya semakin banyak. Hal itu dapat dijadikan suatu pengalaman bagi orang tua untuk mengarahkan anaknya dalam
memilih jurusan karena pendidikan orang tua akan mempengaruhi pola pemikiran anak. Biasanya orang tua yang berpendidikan tinggi akan
mempunyai harapan agar anaknya memasuki jurusan yang diinginkan orang tua. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tuanya, maka orang
tua dapat mengarahkan anaknya dengan baik untuk memilih jurusan yang cocok.
26
D. Hipotesis