18
meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan,
pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
2. Menurut S.A. Branata,dkk.Zahara Idris, 1984:9, pendidikan
adalah usaha yang sengaja diadakan, baik langsung maupun dengan cara yang tidak langsung, untuk membantu anak dalam
perkembangannya mencapai kedewasaannya. 3.
Menurut John Dewey Zahara Idris, 1984:9 pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara
intelektual dan emosional kearah alam dan sesama. 4.
Menurut Rousseau Zahara Idris, 1984:9, pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak,
akan tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.
b. Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan http:id.wikipedia.orgwikipendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
1. Pendidikan anak usia dini
Pendidikan anak usia dini PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut. Pendidikan anak usia dini mulai lahir sampai dewasa adalah tanggung jawab sepenuhnya orang tua untuh mengarahkan
anaknya.
2. Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 sembilan tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi
jenjang pendidikan menengah.
3. Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar yang harus dilaksanakan minimal 3 tahun.
4. Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana,
magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan
penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.
20
4. Minat
Berikut ini adalah penjelasan tentang “minat” yang diambil dari Jurnal Pendidikan Penabur - No.04 Th.IV Juli 2005
yang ditulis oleh Dr. Vera Ginting, M.A :
Minat merupakan salah satu dimensi dari aspek afektif yang banyak berperan juga dalam kehidupan seseorang, khususnya dalam kehidupan
belajar seorang murid. Aspek afektif adalah aspek yang mengidentifikasi dimensi-dimensi perasaan dari kesadaran emosi,
disposisi, dan kehendak yang mempengaruhi pikiran dan tindakan seseorang Stiggins, 1994:310.
Dimensi aspek afektif mencakup tiga hal penting : a.
Berhubungan dengan perasaan mengenai objek yang berbeda. b.
Perasaan-perasaan tersebut memiliki arah yang dimulai dari titik netral ke dua kubu yang berlawanan, titik positif dan titik negatif.
c. Berbagai perasaan memiliki intensitas yang berbeda, yang dimulai
dari kuat ke sedang ke lemah Stiggins,1994: 312. Minat merupakan suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu
campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut, atau kecenderungan kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang
kepada suatu pilihan tertentu Mapiarre dalam Prianto, 2001: 40. Sama dengan perangkat mental lainnya, minat dapat dilihat dan diukur dari
respon yang dihasilkan Semiawan, 1986: 120. Minat adalah suatu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
keadaan mental yang menghasilkan respons terarahkan kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberi kepuasan
kepadanya satisfiers. Definisi ini menjelaskan bahwa minat berfungsi sebagai daya penggerak yang mengarahkan seseorang melakukan
kegiatan tertentu yang spesifik. Motivasi adalah sumber untuk mempertahankan minat terhadap kegiatan dan menjadikan kegiatan
sangat menyenangkan excitement. Minat mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan
yang dipilih sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan dalam diri seseorang. Minat dan motivasi memiliki
hubungan dengan segi kognisi, namun minat lebih dekat pada perilaku. Memperhatikan kembali definisi yang disampaikan Semiawan di atas
minat sebagai hasil tindakan yang memberi kepuasan satisfiers. Hal ini mengandung arti minat tidak hanya memiliki dimensi aspek afektif,
tetapi juga aspek kognitif Hurlock, 1992: 116. Aspek kognitif didasarkan atas konsep atau pengetahuan yang dikembangkan anak
mengenai bidang yang berkaitan dengan minat.
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fransiska Sundari 2003 dengan judul “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang tua dan Prestasi
belajar siswa dengan Minat Siswa dalam Memilih Jurusan di SMA“ dan