D. Antibiotika Profilaksis
1. Definisi antibiotika profilaksis
Antibiotika profilaksis yaitu antibiotika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi baik sebelum maupun sesaat setelah terpapar mikroorganisme
patogen tetapi belum menunjukan manifestasi infeksi. Penggunaan antibiotika profilaksis dalam operasi melibatkan pertimbangan risiko dan keuntungan. Untuk
mencegah infeksi pada luka bekas operasi, antibiotika harus diberikan dalam waktu sebelum 2 jam dari waktu operasi. Antibiotika harus dihentikan setelah 24
jam setelah prosedur operasi Anonim, 2000.
2. Prinsip pemberian antibiotika profilaksis pada pasien operasi sesar
a. Digunakan pada pasien yang memiliki risiko infeksi tinggi. Kategori
pasien yang risiko infeksinya tinggi yaitu mengalami ketuban pecah dini atau waktu persalinannya lama, menjalani persalinan percobaan dan gagal menjalani
persalinan dengan bantuan forceps. b.
Antibiotika diberikan apabila pasien termasuk pasien high risk dan menjalani operasi sesar emergency Kanji dan Devlin, 2005.
c. Aktivitas antibiotika harus disesuaikan dengan kemungkinan terbesar
mikroorganisme patogen yang mengkontaminasi luka atau lokasi operasi educated guess.
d. Jika antibiotika profilaksis lebih dari satu, pemilihan antibiotika
profilaksis harus didasarkan pada kemungkinan terbesar mikroorganisme yang mengkontaminasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
e. Pada prosedur operasi yang berlangsung selama 3 jam atau kurang, dosis
antibiotika profilaksis tunggal biasanya sudah cukup. Prosedur yang berlangsung lebih dari 3 jam membutuhkan tambahan dosis efektif.
Barnas, 2000
3. Antibiotika profilaksis pilihan
Pemilihan antibiotika profilaksis untuk operasi sesar sebaiknya memenuhi syarat berikut, yaitu: berupa sediaan parenteral, sesuai dengan mikroorganisme
yang kemungkinan besar menginfeksi, kadar antibiotika profilaksis serta waktu penggunaannya harus dapat mencegah terjadinya infeksi saat pelaksanaan operasi.
Selain itu, antibiotika yang dipilih hendaknya tidak memiliki efek yang tidak diinginkan terhadap bayi yang ada dalam kandungan.
Pencegahan infeksi pada operasi obstetric and gynaecology: a.
Operasi sesar Dosis tunggal sefuroksim IV diberikan setelah tali pusat dipotong.
Dapat digantikan dengan klindamisin IV jika ada riwayat alergi terhadap penisilin atau sefalosporin.
b. Histerektomi
Dosis tunggal sefuroksim IV ditambah metronidasol IV atau gentamisin IV ditambah metronidasol IV atau ko-amoksoklav tunggal.
c. Pengakhiran kehamilan
Dosis tunggal metronidasol oral, dan berikan doksisiklin paska operasi. Anonim, 2007c
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dosis tunggal antibotika profilaksis sudah cukup dan efektif dari 3 kali pemberian dosis atau pemberian hingga 24 jam setelah operasi dalam pencegahan
infeksi. Jika prosedur operasi berlangsung lebih dari 6 jam atau terjadi kehilangan darah 1500 ml atau lebih, diperlukan pemberian dosis kedua untuk menjaga
kecukupan kadar antibiotika selama prosedur Anonim, 2003. Sefazolin 1-2 gram secara intravena dan ampisilin 1 gram secara
intravena merupakan antibiotika profilaksis yang dapat digunakan pada operasi sesar McEvoy dkk, 2003. Selain itu, penggunaan seftriakson 1-2 gram secara
intravena dosis tunggal terbukti memiliki keefektifan yang tidak berbeda bermakna dengan penggunaan ampisilin 1 gram multidosis secara intravena
Ahmed, Gerais, Adam, 2004. Sefazolin 1-2 g sebagai antibiotika profilaksis dapat digantikan dengan
metronidasol atau klindamisin. Penggunaan gentamisin dapat diberikan pada pasien dengan alergi ß-laktam.
Tidak sama seperti prosedur operasi lainnya, pemberian antibiotika profilaksis pada operasi sesar harus dilakukan setelah sayatan pertama dibuat atau
setelah tali pusat dipotong Kanji dan Devlin, 2005. Penundaan pemberian dosis pertama sampai tali pusat dipotong dapat mencegah infeksi pada pasien dan tidak
mempengaruhi nilai tes laboratorium bayi Cunningham dkk, 1983 cit DeCherney dan Pernoll, 1994. Pemberian antibiotika profilaksis yang terlalu awal dapat
menyebabkan terjadinya sepsis pada bayi baru lahir DeCherney dan Pernoll, 1994.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E. Drug Related Problems DRPs