B. Infeksi
1. Definisi infeksi
Infeksi merupakan interaksi antara mikroorganisme dengan pejamu rentan yang terjadi melalui kode transmisi kuman. Cara transmisi mikroorganisme
dapat terjadi melalui darah, udara baik droplet maupun airborne, dan dengan kontak langsung Anonim, 2007b.
2. Infeksi paska operasi sesar
Adanya infeksi paska operasi sesar dapat dinilai dari tanda-tanda klinis yang berupa suhu tubuh di atas 38
o
C dan meningkatnya angka leukosit. Endometritis merupakan infeksi yang sering terjadi setelah melakukan
persalinan sesar. Insiden endometritis berkisar kurang dari 10 pada rumah sakit swasta, sampai 50 pada pasien di rumah sakit pendidikan yang besar. Insiden
endometritis paska operasi sesar lebih besar dibandingkan dengan insiden endometritis paska persalinan normal yang hanya berkisar 0,9-3,9. Faktor risiko
yang berpengaruh pada endometritis paska operasi sesar yaitu lamanya proses persalinan atau ketuban pecah dini, bakteri vaginosis, pemeriksaan vagina berkali-
kali, dan penggunaan monitor janin internal Wilson dan Sande, 2001. Endometritis merupakan infeksi polimikrobia. Bakteri yang biasanya menginfeksi
yaitu streptokoki grup B, Gardnerella vaginalis, E. coli, bakteri anaerob dan enterokoki Wilson dan Sande, 2001. Tanda-tanda klinis endometritis yaitu
subinvolusi urteri, uterus lembek dan nyeri tekan, lokia berbau adanya eritema dengan cairan serous Roeshadi, 2006.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Selain itu dapat juga terjadi infeksi pada luka operasi. Tanda-tanda klinis luka operasi sesar yang mulai terinfeksi adalah terjadinya pembengkakan dan
warna kemerahan pada bekas jahitan yang disebut dengan infiltrat, muncul rasa sakit di daerah jahitan, bekas jahitan operasi sesar terbuka dan bernanah Hasuki,
2008. Kemungkinan infeksi lainnya paska operasi adalah terjadinya sepsis.
Sepsis adalah masuknya mikroorganisme ke dalam aliran darah, dapat menyebar ke organ lain dan menimbulkan infeksi di tempat yang baru. Sepsis merupakan
salah satu infeksi yang mungkin terjadi pada pasien maupun bayi yang dilahirkan pasien. Sepsis dapat terjadi pada pasien apabila kejadian yang mungkin berisiko
menimbulkan sepsis tidak segera ditangani, contohnya ketuban pecah dini. Selain pada pasien, sepsis juga dapat terjadi pada bayi yang dilahirkan pasien. Sepsis
pada bayi baru lahir dapat disebabkan karena terpapar mikroorganisme yang sebelumnya menginfeksi pasien dan karena penggunaan antibiotika profilaksis
yang terlalu dini DeCherney dan Pernoll, 1994.
3. Faktor risiko infeksi