2. Faktor dari dalam a. Proses belajar learning, semua faktor dari dalam yang membentuk adanya
perhatian kepada suatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi adalah didasarkan dari kekomplekan kejiwaan. Kekomp lekan kejiwaan ini
selaras dengan proses pemahaman belajar dan motivasi yang dipunyai masing- masing orang.
b. Motivasi, selain proses belajar dapat membentuk persepsi, faktor dari dalam lainnya yang juga menentukan terjadinya persepsi antara lain
motivasi dan kepribadian. Walaupun motivasi dan kepribadian pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya juga
juga mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan persepsi.
c. Kepribadian, dalam membentuk persepsi unsur ini sangat erat hubungannya dengan proses belajar dan motivasi yang dibicarakan di atas, yang
mempunyai akibat tentang apa yang diperhatikan dalam menghadapi suatu situasi.
B. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2007 Pasal 1, sertifikasi guru dalam jabatan adalah proses
pemberian sertifikasi pendidik untuk guru dalam jabatan. Dijelaskan lebih lanjut dalam pedoman sertifikasi dalam jabatan bahwa yang mengikuti sertifikasi adalah
yang telah memiliki kualifikasi akademik Sarjana S1 atau Diploma Empat D- IV. Selain itu,mengingat kuota peserta sertifikasi tiap tahun terbatas dan jumlah
guru yang memenuhi persyaratan kualifikasi akademik minimal bervariasi maka juga perlu mempertimbangkan 1 masa kerjapengalaman mengajar, 2 usia, 3
pangkatgolongan bagi PNS, 4 beban mengajar, 5 jabatantugas tambahan dan 6 prestasi kerja. Penyelenggaraan sertifikasi ini telah ditetapkan oleh pemerintah,
yaitu oleh Perguruan Tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah.
Dalam buku pedoman sertifikasi guru dalam jabatan dijelaskan bahwa pelaksanaan sertifikasi guru melibatkan berbagai institusi, maka untuk standarisasi
kualitas proses dan hasil sertifikasi guru diperlukan institusi berbentuk konsorsium, yakni Konsorsium Sertifikasi Guru KSG. Sesuai dengan Keputusan
Menteri Pendidikan Nasional No.056P2007, keanggotaan KSG terdiri atas berbagai institusi yang terkait dengan penyelenggaraan sertifikasi guru tersebut
sebagai berikut : 1. Direktur Jenderal Pendidik Tinggi Depdiknas.
2. Direktur Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan. 3. Sekretaris Jenderal Departemen Agama.
4. Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 5. Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.
6. Rektor Universitas Negeri Makasar. 7. Rektor IKIP PGRI Semarang.
8. Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta. 9. Rektor Universitas Katolik Sanata Dharma.
10. Rektor Universitas Negeri Padang. 11. Dekan FKIP Universitas Palangkaraya.
Setelah sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan, guru tersebut akan memperoleh sertifikat pendidik melalui uji kompetensi. Uji kompetensi yang
dilakukan adalah dalam bentuk portofolio. Portofolio adalah bukti fisik dokumen yang menggambarkan pengalaman berkaryaprestasi yang dicapai
dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval tertentu Depdiknas, 2007:3. Komponen penilaian portofolio mencakup Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional RI No.18 Tahun 2007 : 1. Kualifikasi akademik.
2. Pendidikan dan pelatihan. 3. Pengalaman mengajar.
4. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. 5. Penilaian dari atasan dan pengawas.
6. Prestasi akademik. 7. Karya pengembangan profesi.
8. Keikutsertaan dalam forum ilmiah. 9. Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial.
10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
Guru yang belum lulus uji kompetensi akan diberi kesempatan untuk mengulang ujian materi pendidikan dan pelatihan yang belum lulus, sesuai dengan
prosedur. Apabila sampai pengulangan penilaian guru tersebut tidak lulus juga, maka guru tersebut wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan diklat profesi guru
untuk meningkatkan kompetensi guru sesuai dengan persyaratan sebagai guru profesional yang ditetapkan oleh undang- undang. Diklat ini akan dilaksanakan
oleh perguruan tinggi yang akan ditetapkan oleh menteri pandidikan nasional. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan profesi guru ini diakhiri dengan ujian
yang mencakup ujian tulis dan ujian kinerja praktik mengajar. Ujian tulis untuk mengungkap kompetensi profesional, sedangkan ujian praktik untuk mengungkap
kompetensi profesional, pedagogik, sosial dan kepribadian. Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan
pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui
dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan,
pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
akademik. Keempat kompetensi tersebut juga bisa dinilai selama proses pelatihan berlangsung.
Bagi yang lulus, kesejahteraan guru akan terjamin karena mereka akan mendapatkan tunjangan profesi pendidik sebesar satu kali gaji pokok yang
dibayarkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Banyak harapan yang ingin diwujudkan dari program sertifikasi guru ini. Bukan hanya kesejahteraan saja
yang ingin dicapai, tetapi diharapkan juga dengan adanya sertifikasi ini ada banyak lulusan sekolah menengah yang ingin menjadi tenaga pendidik. Kalau dulu guru
dianggap pekerjaan yang sia-sia saja karena pendapatan gaji yang kecil, sekarang tidak lagi karena dengan adanya sertifikasi akan menjamin kehidupan yang
memiliki sertifikat. Tapi bukan hanya masalah materi saja kualitas guru juga diharapkan akan semakin meningkat dan bisa mencetak manusia yang cerdas dan
kompetitif.
C. Masa Kerja