62
kemampuannya dalam
mengerjakan soal yang diberikan.
2. Analisis Data Hasil Wawancara
Pada penelitian ini, wawancara digunakan sebagi metode bantu dalam pengumpulan data. Tujuan dari wawancara ini adalah
untuk memeriksa kebenaran analisis dan untuk mengetahui penyebab dari kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dalam
mengerjakan soal tes bilangan berpangkat. Berdasarkan analisis hasil kerja siswa, dipilih beberapa
siswa untuk menjadi subyek wawancara yang akan mewakili masing-masing kesalahan, yaitu S2, S5, S7, S9, S15, S17, S20, S21,
S26, dan S27. Keterangan : P adalah peneliti dan S adalah siswa
Hasil ringkasan wawancara dengan siswa yang melakukan
kesalahan dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut. Tabel 4.6
Analisis Hasil Wawancara Siswa Subyek
No. Soal
Kutipan Wawancara Analisis Wawancara
S26 1b
Kesalahan dalam menuliskan pangkat yang sejajar dengan bilangan pokoknya
P : Coba yang 1b ini tolong dijelaskan.
Berdasarkan hasil wawancara siswa, siswa tidak teliti dalam
63
S: Ini penyebutnya dikalikan angka yang depan terus
ditambah pembilangnya mba.
P : Tapi coba liat ini soal yang aku punya dengan yang
kamu tulis disini. Ada yang beda gak cara
penulisannya menurutmu?
S : Enggak mba. Sama semua..
P : Yakin jawaban mu ini benar?
S : Iya mba.. P : Nah kalau yang kamu tulis
ini namanya pecahan campuran, dimana angka
yang depan
ini menulisnya
sejajar dengan pecahannya. Ya
kan? Tapi kalau soal
yang aku kasih kemarin, namanya
bilangan berpangkat.
Dimana angka yang depan disebut
bilangan pokok dan pecahannya ini namanya
pangkat. Cara nulisnya, bilangan pokok ini gak
boleh sejajar dengan
pangkatnya.. membaca soal sehingga salah
dalam menulis ulang soalnya. Siswa juga tidak paham
maksud dari soal.
S26 1d
Kesalahan dalam menerapkan sifat bilangan berpangkat
P : Lanjut ya.. Nomor 1d. Gimana ini?
S : Ini pangkatnya negatif jadi aku jadiin pecahan
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa siswa
mengerti sifat dari bilangan berpangkat, tetapi salah dalam
64
mba. P : Nah seperti tadi ya.
Kalau pangkat negatif jadi 1 per sekian. Bukan
hanya pangkatnya saja yang jadi pecahan.
Paham gak? S : Iya. Jadi 1 per 8 pangkat
2 mba? P : Iya benar..
menuliskannya.
S21 3d
Benar dalam mengoperasikan langkahnya, tetapi salah dalam menuliskan jawaban akhirnya
P : Lanjut deh ni yang 3d. Aku mau tanya yang 15
ini darimana ya? S : Dari 5 +4 +7 mba..
P : Kalau itu hasilnya 16 dong...
S : Weh iya mba.. Salah ngitungnya..
P : Kok ada 4 nya juga dari mana ya ini?
S : Ini dari 5-1. Ini harusnya 5 nya gak ada mba. Jadi 4 +
7. Ini pangkatnya mba. P : Nah.. Iya gitu.. Kok ini
bisa salah? S : Ga teliti mba..
P : Terus bilangan pokoknya gimana?
S : Salah juga mba. Harusnya 23 kan?
P : Iya... Sudah tau salahnya ya..
S : Iya mba... P : Okedeh..
Berdasarkan hasil wawancara siswa, siswa tidak teliti dlam
menghitung karena
tidak memeriksa
kembali hasil
pekerjaannya.
S7 4c
Salah dalam mengoperasikan langkahnya, tetapi benar dalam menuliskan jawaban akhirnya
65
P : Kemudian yang nomor 4c ini kok ada angka 9
dari mana ya? S : Eh iya mba. Aku lupa
dari mana. P : Coba diamati dulu.
S : Oh ini harusnya 5 mba. Maksud
ku, ini
pangkatnya semua
dikali 5. P : Oo gitu. Salah nulis
jadinya ya? S : Iya mba.
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh data bahwa siswa
kurang teliti dalam menjawab soal.
S27 2d
Kesalahan dalam mengoperasikan bilangan bulat dan pecahan pada pangkat
P : Untuk yang 2d ini bagaimana?
S : Ini karena perkalian, jadi pangkatnya aku tambah
mba. Nah ini ada pecahan.
Jadi aku
samakan penyebutnya. P : Iya.. Benar sekali. Tapi
kenapa jadi 66? S : Ya ini disamakan
penyebutnya mba. Jadi nya 6x1 = 6 untuk
pembilangnya. P : Kan ini 2 dek. Bukan 1.
S : Oh iya mba. Salah ngitung.
Berdasarkan hasil wawancara siswa, siswa mengerti cara
mengerjakan. Tetapi siswa salah
dalam menghitung
pembilangnya dilangkah
kedua.
S2 6
Kesalahan dalam menuliskan tanda sama dengan
66
P : Untuk yang nomor 6 ini, menurutmu sudah benar
belum? S : Benar mba.
P : Oke. Jawaban mu sudah benar. Tetapi disini kamu
kurang tepat
dalam menuliskan tanda sama
dengannya. Seharusnya semua sejajar kebawah.
S : Oh gitu. Kayak gitu udah salah ya mba?
P : Iya. Paham kan? S : Tapi isinya benar kan
mba? P : Benar kok. Cuma cara
penulisannya aja yang salah.
Berdasarkan hasil wawancara siswa, siswa sudah mengerti
cara mengerjakannya. Hanya saja
siswa salah
dalam menuliskan
tanda sama
dengannya.
S2 3c
Tidak ada gagasan
P : Terus yang 3c ini kenapa tidak menjawab?
S :
Aku bingung
mba ngerjainnya.
P : Bingung dimananya? S : Aku mikirnya diubah dlu
ni yang
pangkatnya negatif jadi pecahan.
P : Oo.. Tapi sekarang sudah paham belum?
S : Iya mba. Jadi ini dikurang aja kan pangkatnya mba.
P : Iya.. Benar.
Berdasarkan hasil wawancara siswa, siswa masih bingung
dalam mengerjakan
soal bilangan berpangkat. Siswa
kurang menguasai
sifat bilangan berpangkat.
Transkip wawancara lengkap dapat dilihat pada lampiran F. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
C. Pembahasan Hasil Analisis Data
Dari hasil analisis databerdasarkan hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara siswa, peneliti memperoleh 7 macam kesalahan dalam
mengerjakan soal bilangan berpangkat yang kemudian dianalisis lebih lanjut untuk menemukan penyebab siswa melakukan kesalahan, yaitu :
1. Kesalahan menuliskan pangkat yang sejajar dengan bilangan pokoknya.
Hasil analisis antara jawaban siswa dan wawancara untuk kesalahan siswa dalam menuliskan ulang soal yaitu menuliskan pangkat
sejajar dengan bilangan pokoknya, dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut :
Tabel 4.7 Hasil Analisis Kesalahan dalam Menuliskan Pangkat
Sejajar dengan Bilangan Pokoknya Analisis Data Jawaban Siswa
Analisis Data Wawancara
Hasil pekerjaan siswa S26 Kutipan wawancara dengan S26
P : Coba yang 1b ini tolong dijelaskan.
S: Ini penyebutnya dikalikan angka yang depan terus ditambah
pembilangnya mba. P : Tapi coba liat ini soal yang aku
punya dengan yang kamu tulis disini. Ada yang beda gak cara
penulisannya menurutmu? S : Enggak mba. Sama semua..
P : Yakin jawaban mu ini benar? S : Iya mba..
P : Nah kalau yang kamu tulis ini namanya pecahan campuran,
dimana angka yang depan ini menulisnya sejajar dengan
pecahannya. Ya kan? Tapi kalau soal yang aku kasih
kemarin, namanya bilangan berpangkat.
Dimana angka yang depan disebut
bilangan pokok
dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
pecahannya ini namanya pangkat.
Cara nulisnya,
bilangan pokok ini gak boleh sejajar dengan
pangkatnya.. S : Berarti aku salah nulis soal ya
mba. P : Iya. Bisa dikatakan seperti itu.
Kalau kamu jawabnya begitu berarti soalnya itu mengubah
pecahan campuran menjadi pecahan biasa. Paham?
S : Paham mba.. P : Coba kalau sudah paham, yang
1b ini bagaimana? S : Ini 2x5 per 3x5 gitu mba?
P : Bukan dikali. Tapi jadi pangkat. 2 pangkat 5 per 3 pangkat 5
gitu ya Berdasarkan
hasil jawaban
siswa, siswa kurang memahami cara penulisan pada bilangan
berpangkat. Siswa menuliskan pangkat sejajar dengan bilangan
pokoknya.
Sehingga siswa
mengerjakan seperti mnegubah pecahan
campuran menjadi
pecahan biasa. Berdasarkan
hasil wawancara
siswa, siswa tidak teliti dalam membaca soal sehingga salah
dalam menulis ulang soalnya. Siswa juga tidak paham maksud
dari soal.
Kesimpulan : Terdapat kesamaan antara analisis hasil jawaban siswa dan hasil
wawancara. Peneyebab siswa melakukan kesalahan dikarenakan siswa kurang teliti dalam membaca soal dan siswa kurang memahami
penulisan setra maksud dari soal.
2. Kesalahan dalam menerapkan sifat bilangan berpangkat.
Hasil analisis antara jawaban siswa dan wawancara untuk kesalahan siswa dalam menerapkan sifat bilangan berpangkat, dapat
dilihat pada tabel 4.8 berikut :
Tabel 4.8 Hasil Analisis Kesalahan dalam Menerapkan Sifat Bilangan
Berpangkat untuk Mengerjakan Soal Bilangan Berpangkat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara
Hasil pekerjaan siswa S26 Kutipan wawancara dengan S26 :
P : Lanjut ya.. Nomor 1d. Gimana ini?
S : Ini pangkatnya negatif jadi aku jadiin pecahan mba.
P : Nah seperti tadi ya. Kalau pangkat negatif jadi 1 per
sekian. Bukan
hanya pangkatnya saja yang jadi
pecahan. Paham gak? S : Iya. Jadi 1 per 8 pangkat 2
mba? P : Iya benar..
Berdasarkan hasil
jawaban siswa, siswa kurang memahami
sifat bilangan
berpangkat
dengan pangkat negatif.
Berdasarkan hasil
wawancara diperoleh
data bahwa
siswa mengerti
sifat dari
bilangan berpangkat, tetapi salah dalam
menuliskannya.
Kesimpulan : Berdasarkan analisis jawaban dan wawancara siswa, penyebab siswa
melakukan kesalahan yaitu, siswa kurang memahami penulisan dari sifat bilangan berpangkat.
3. Benar dalam mengoperasikan langkahnya, tetapi salah dalam menuliskan
jawaban akhirnya. Hasil analisis antara hasil jawaban siswa dan wawancara untuk
pengoperasikan langkahnya benar tetapi jawaban akhirnya salah, dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut :
Tabel 4.9 Hasil Analisis Kesalahan untuk Langkah Benar, tetapi Jawaban
Akhir Salah Analisis Data Jawaban Siswa
Analisis Data Wawancara
Hasil pekerjaan siswa S21 Kutipan wawancara dengan S21
P : Lanjut deh ni yang 3d. Aku mau tanya yang 15 ini darimana ya?
S : Dari 5 +4 +7 mba.. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
P : Kalau itu hasilnya 16 dong... S : Weh iya mba.. Salah
ngitungnya.. P : Kok ada 4 nya juga dari mana
ya ini? S : Ini dari 5-1. Ini harusnya 5 nya
gak ada mba. Jadi 4 + 7. Ini pangkatnya mba.
P : Nah.. Iya gitu.. Kok ini bisa salah?
S : Ga teliti mba.. P : Terus bilangan pokoknya
gimana? S : Salah juga mba. Harusnya 23
kan? P : Iya... Sudah tau salahnya ya..
S : Iya mba... P : Okedeh..
Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa terburu-buru
dalam mengerjakan, sehingga kurang teliti dalam menuliskan
hasil Berdasarkan
hasil wawancara
siswa, siswa tidak teliti dalam menghitung
karena tidak
memeriksa kembali
hasil pekerjaannya.
Kesimpulan : Berdasarkan analisis jawaban dan wawancara siswa, penyebab siswa
melakukan kesalahan yaitu, siswa tidak teliti dalam menuliskan hasil dan siswa tidak memeriksa kembali hasil pekerjaannya.
4. Salah dalam mengoperasikan langkahnya, tetapi benar dalam menuliskan
jawaban akhirnya. Hasil analisis antara hasil jawaban siswa dan wawancara untuk
pengoperasian langkahnya salah tetapi jawaban akhirnya benar, dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:
Tabel 4.10 Hasil Analisis Kesalahan untuk Langkah Salah, Jawaban Akhir
Benar Analisis Data Jawaban Siswa
Analisis Data Wawancara
Hasil pekerjaan siswa S7 Kutipan wawancara dengan S7 :
P : Kemudian yang nomor 4c ini kok ada angka 9 dari mana ya?
71
S : Eh iya mba. Aku lupa dari mana.
P : Coba diamati dulu. S : Oh ini harusnya 5 mba. Maksud
ku, ini pangkatnya semua dikali 5.
P : Oo gitu. Salah nulis jadinya ya? S : Iya mba.
Berdasarkan hasil
jawaban siswa, siswa kurang teliti dalam
menuliskan langkah-langkah
nya. Mungkin yang dimaksud siswa sudah benar, tetapi siswa
salah dalam menuliskannya. Berdasarkan
hasil wawancara
diperoleh data bahwa siswa kurang teliti dalam menjawab soal.
Kesimpulan : Terdapat kesamaan antara analisis hasil jawaban siswa dan hasil
wawancara. Peneyebab siswa melakukan kesalahan dikarenakan siswa kurang teliti dalam menjawab soal.
5. Kesalahan dalam mengoperasikan bilangan bulat dan pecahan pada
pangkat. Hasil analisis antara hasil jawaban siswa dan wawancara untuk
kesalahan dalam mengoperasikan bilangan bulat dan pecahan pada pangkat, dapat dilihat pada tabel 4.11 berikut :
Tabel 4.11 Hasil Analisis Kesalahan dalam Mengoperasikan Bilangan Bulat dan
Pecahan pada Pangkat Analisis Data Jawaban Siswa
Analisis Data Wawancara
Hasil pekerjaan siswa S27 Kutipan wawancara dengan S27 :
P : Untuk yang 2d ini bagaimana? S : Ini karena perkalian, jadi
pangkatnya aku tambah mba. Nah ini ada pecahan. Jadi aku
samakan penyebutnya. P : Iya.. Benar sekali. Tapi kenapa
jadi 66? S : Ya ini disamakan penyebutnya
mba. Jadi nya 6x1 = 6 untuk pembilangnya.
72
P : Kan ini 2 dek. Bukan 1. S : Oh iya mba. Salah ngitung.
Berdasarkan hasil jawaban siswa, siswa tidak teliti dalam
menghitung atau siswa tidak mengerti
cara untuk
menghitungpenjumlahan bilangan bulat dengan pecahan
Berdasasrkam hasil wawancara siswa,
siswa mengerti
cara mengerjakan. Tetapi siswa salah
dalam menghitung pembilangnya dilangkah
kedua. Hal
ini dikarenakan siswa salah dalam
menghitung pembilangnya.
Kesimpulan : Berdasarkan analisis jawaban dan wawancara siswa, penyebab siswa
melakukan kesalahan yaitu, siswa tidak teliti dalam menghitung sehingga jawaban siswa salah.
6. Kesalahan dalam menuliskan tanda sama dengan.
Hasil analisis antara hasil jawaban siswa dan wawancara untuk kesalahan siswa dalam menuliskan tanda sama dengan, dapat dilihat pada
tabel 4.13 berikut :
Tabel 4.13 Hasil Analisis Kesalahan dalam Menuliskan Tanda Sama Dengan
Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara
Hasil pekerjaan siswa S2 Kutipan wawancara dengan S2 :
P : Untuk yang nomor 6 ini, menurutmu
sudah benar
belum? S : Benar mba.
P : Oke. Jawaban mu sudah benar. Tetapi disini kamu kurang
tepat dalam menuliskan tanda sama dengannya. Seharusnya
semua sejajar kebawah.
S : Oh gitu. Kayak gitu udah salah ya mba?
P : Iya. Paham kan? S : Tapi isinya benar kan mba?
P : Benar kok. Cuma cara
penulisannya aja yang salah.
Berdasarkan hasil
dari pekerjaan siswa, siswa sudah
mengerti bagaimana
cara Berdasarkan
hasil wawancara
siswa, siswa sudah mengerti cara mengerjakannya. Hanya saja siswa
73
mengerjakannya, tetapi
penulisan tanda
sama dengannya
kurang tepat.
Seharusnya ditulis sejajar dari atas ke bawah.
salah dalam menuliskan tanda sama dengannya.
Kesimpulan : Berdasarkan analisis jawaban dan wawancara siswa, penyebab siswa
melakukan kesalahan yaitu, siswa cermat dalam penggunaan notasi yang benar.
7. Tidak ada gagasan.
Hasil analisis antara hasil jawaban siswa dan wawancara untuk kesalahan karena tidak menjawab atau tidak ada gagasan, dapat dilihat
pada tabel 4.13 berikut :
Tabel 4.13 Hasil Analisis Kesalahan Siswa Tidak Ada Gagasan
Analisis Data Jawaban Siswa Analisis Data Wawancara
Hasil pekerjaan siswa S2 Kutipan wawancara dengan S2 :
P : Terus yang 3c ini kenapa tidak menjawab?
S : Aku bingung mba ngerjainnya. P : Bingung dimananya?
S : Aku mikirnya diubah dlu ni
yang pangkatnya negatif jadi pecahan.
P : Oo.. Tapi sekarang sudah paham belum?
S : Iya mba. Jadi ini dikurang aja kan pangkatnya mba.
P : Iya.. Benar.
Berdasarkan hasil
dari pekerjaan siswa, siswa tidak
menuliskan jawaban sama sekali. Hal ini diduga karena
siswa merasa tidak yakin akan kemampuannya
dalam mengerjakan
soal yang
diberikan. Berdasarkan
hasil wawancara
siswa, siswa masih bingung dalam mengerjakan
soal bilangan
berpangkat. Siswa
kurang menguasai
sifat bilangan
berpangkat.
Kesimpulan : Berdasarkan analisis jawaban dan wawancara siswa, penyebab siswa
melakukan kesalahan yaitu, siswa kurang menguasai sifat bilangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
berpangkat. Beberapa faktor lain yang ditemukan berdasarkan hasil observasi peneliti,
penyebab siswa banyak melakukan kesalahan, antara lain: 1.
Siswa yang banyak melakukan kesalahan adalah siswa yang cenderung banyak berbicara dikelas dan duduk dibarisan belakang.
2. Siswa lebih fokus pada mata pelajaran kejuruannya, yaitu otomotif.
3. Siswa mengerjakan soal tidak sungguh-sungguh karena siswa berpikir
kalau tes yang dilakukan tidak masuk dalam nilai sekolah. 4.
Kurangnya rasa percaya diri pada siswa.
D. Klasifikasi tipe kesalahan menurut Newman dengan hasil jawaban siswa