Pikiran yang terbuka Adanya kepercayaan

b. Pendidikan Formal Pendidikan formal adalah pendidikan sekolah mempunyai struktur yang teratur, sistematis, berjenjang dan dibagi dalam waktu tertentu berlangsung dari Taman Kanak-kanak TK sampai Perguruan Tinggi PT. Pendidikan formal diperoleh dengan syarat-syarat tertentu, di antaranya umur. Pendidikan formal dilaksanakan menurut sistem pendidikan yang berlaku dan pendidikan formal dilaksanakan secara ketat, teratur dan berurutan. c. Pendidikan Non-formal Pendidikan non formal adalah semua bentuk pendidikan yang diselenggarakan dengan sengaja, terarah dan berencana. Pendidikan ini berada di luar kegiatan persekolahan. Pendidikan non-formal memiliki tenaga pengajar, fasilitas, cara penyampaian, waktu yang disesuaikan dan komponen- komponen lainnya yang disesuaikan dengan keadaan peserta didik agar peserta didik mendapatkan hasil yang memuaskan.

D. Kerangka Berfikir

1. Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa

kewirausahaan Menurut Winkel 1984: 27, motivasi memiliki kata dasar ‘motif’ yang berarti daya penggerak dari dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motivasi adalah daya penggerak yang menjadi aktif. Menurut Slameto 2003:2, belajar adalah usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya berinteraksi dengan lingkungan. Jadi, motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar tersebut demi mencapai tujuan yang dikehendaki. Menurut Ahmadi 1978: 2, jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak menggerakkan dan mengatur perbuatan- perbuatan pribadi. Menurut Hisrich-Peters dalam Suryana, 2010:12, kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu, kegiatan, modal, risiko, menerima balas jasa, kepuasan dan kebebasan pribadi. Jadi jiwa kewirausahaan adalah daya hidup rohaniah manusia yang menggerakkan dan mengatur manusia menjadi manusia unggul untuk melakukan usaha dengan kemampuan sendiri. Seseorang harus mempunyai motivasi belajar kewirausahaan dan dorongan yang kuat untuk mempelajarinya agar memiliki jiwa kewirausahaan.

Dokumen yang terkait

Hubungan gender, latar belakang pekerjaan orang tua, dan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi kewirausahaan siswa SMK.

0 0 2

Hubungan status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar kewirausahaan terhadap jiwa berwirausaha siswa : studi kasus SMK Kristen 2 Klaten.

0 1 114

Hubungan tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan lingkungan belajar dengan jiwa kewirausahaan siswa : studi kasus siswa kelas III SMK YPKK 2 Sleman.

0 6 165

Hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 2 201

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta

0 2 170

Hubungan tingkat pendapatan orang tua dan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan pada siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 1 151

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 0 172

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA

0 0 163

Hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK : studi kasus di kelas II jurusan penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1

0 0 177

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP JIWA BERWIRAUSAHA SISWA

0 0 112