Pengujian Hipotesis Teknik Analisis Data

Dengan demikian skor mean, median masuk dalam kategori sangat rendah yaitu pada interval 12 – 27 dan skor modus masuk dalam kategori rendah. Hal ini menunjukkan motivasi belajar kewirausahaan yang dimiliki siswa kelas SMK di Sleman tergolong rendah dan bahkan sangat rendah.

b. Tingkat Pendidikan Orang Tua

Data primer mendiskripsikan variabel tingkat pendidikan orang tua disertai frekuensi dan persentase untuk ayah dan ibu responden, sebagai berikut: Tabel 4.5 Deskripsi Variabel Tingkat Pendidikan Orang Tua Tingkat Pendidikan Orang Tua Ayah Ibu Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase Tamatan SD 75 20,4 95 25,8 Tamatan SMP 81 22 82 22,3 Tamatan SMASMK 180 48,9 169 45,9 Tamatan SarjanaAkademi 32 8,7 22 6 Jumlah 368 100 368 100 Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar orang tua ayah responden telah menyelesaikan pendidikan SMASMK sebesar 180 siswa 48,9 kemudian diikuti dengan pendidikan SMP sebesar 81 siswa 22 , pendidikan SD sebesar 75 siswa 20,4 , dan dengan persentase terendah yaitu pendidikan di perguruan tinggi sebesar 32 siswa 8,7 . Deskripsi data pada tabel di atas diketahui bahwa sebagian besar orang tua ibu responden telah menyelesaikan pendidikan SMASMK sebesar 169 siswa 45,9 kemudian diikuti dengan pendidikan SD sebesar 95 siswa 25,8 , pendidikan SMP sebesar 82 siswa 22,3 , dan dengan persentase terendah yaitu pendidikan di perguruan tinggi sebesar 22 siswa 6 . Sehingga, dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden berasal dari tingkat pendidikan orang tua ayah dan ibu yang berpendidikan SMASMK.

c. Jiwa Kewirausahaan

Data variabel jiwa kewirausahaan dideskripsikan berdasarkan pedoman PAP II sebagai berikut: Tabel 4.6 Deskripsi Variabel Jiwa Kewirausahaan Interval Motivasi Belajar Kewirausahaan Frekuensi Persentase Kategori 51 – 60 66 17,93 Sangat Tinggi 44 – 50 218 59,24 Tinggi 40 – 43 59 16,03 Sedang 35 – 39 15 4,08 Rendah 15 – 34 10 2,72 Sangat Rendah Total 368 100 Tabel 4.6 menunjukkan sebanyak 66 siswa 17,93 mempunyai jiwa kewirausahaan dengan kategori sangat tinggi, 218 siswa 59,24 mempunyai jiwa kewirausahaan dengan kategori tinggi, 59 siswa 16,03 mempunyai jiwa kewirausahaan dengan kategori sedang, 15 siswa 4,08 mempunyai jiwa kewirausahaan dengan kategori rendah, 10 siswa 2,72 mempunyai jiwa

Dokumen yang terkait

Hubungan gender, latar belakang pekerjaan orang tua, dan pendidikan kewirausahaan terhadap intensi kewirausahaan siswa SMK.

0 0 2

Hubungan status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar kewirausahaan terhadap jiwa berwirausaha siswa : studi kasus SMK Kristen 2 Klaten.

0 1 114

Hubungan tingkat pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, dan lingkungan belajar dengan jiwa kewirausahaan siswa : studi kasus siswa kelas III SMK YPKK 2 Sleman.

0 6 165

Hubungan partisipasi siswa di koperasi sekolah dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 2 201

Hubungan motivasi belajar kewirausahaan dan tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan pada siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman Yogyakarta

0 2 170

Hubungan tingkat pendapatan orang tua dan partisipasi siswa di koperasi sekolah dengan jiwa kewirausahaan pada siswa siswi kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Sleman

0 1 151

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TATA BOGA DI SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA.

0 0 172

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, PEKERJAAN ORANG TUA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA

0 0 163

Hubungan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan, jenis pekerjaan orang tua, tingkat pendapatan orang tua, dan tempat tinggal siswa dengan jiwa kewirausahaan siswa SMK : studi kasus di kelas II jurusan penjualan SMK Kristen 2 Klaten dan SMK Negeri 1

0 0 177

HUBUNGAN STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN TERHADAP JIWA BERWIRAUSAHA SISWA

0 0 112