b Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan korelasi Spearman adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10 Tabel Korelasi Spearman
Hubungan Antara Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua Ibu Dengan Jiwa Kewirausahaan.
Nonparametric Correlations Correlations
Jiwa_Kewi rausahaan
Tingkat_Pe ndidikan_I
bu Spearma
ns rho Jiwa_Kewirausahaan
Correlation Coefficient
1,000 ,056
Sig. 2-tailed .
,280 N
368 368
Tingkat_Pendidikan_I bu
Correlation Coefficient
,056 1,000
Sig. 2-tailed ,280
. N
368 368
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai probabilitas Sig.2-tailed untuk tingkat pendidikan orang tua ibu dengan jiwa kewirausahaan
sebesar 0,280. Nilai probabilitas tersebut lebih tinggi dari α = 0,05.
Hal ini berarti rumusan hipotesis yang diterima adalah Ho. Dengan demikian, dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara tingkat pendidikan orang tua ibu dengan jiwa kewirausahaan. Sementara itu, nilai koefisien korelasi Spearman sebesar + 0,056.
Tanda positif menunjukkan bahwa hubungan tingkat pendidikan orang tua ibu dengan jiwa kewirausahaan mempunyai korelasi positif.
Nilai koefisien korelasi Spearman + 0,056 dapat diinterpretasikan bahwa hubungan tingkat pendidikan orang tua ibu dengan jiwa
kewirausahaan mempunyai keeratan korelasi yang sangat lemah karena berada di interval 0,00
– 0,199.
C. Pembahasan
a. Hubungan
Motivasi Belajar
Kewirausahaan dengan
Jiwa Kewirausahaan
Hasil analisis menunjukkan ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa
kewirausahaan. Hal ini dibuktikan dengan nilai coefficient correlation Spearman = + 0,539 dan probabilitas Sig.2-tailed = 0,000
α 0,05, dari nilai probabilitas yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan
motivasi belajar kewirausahaan mempunyai hubungan yang signifikan dengan jiwa kewirausahaan. Nilai coefficient correlation Spearman
dapat diinterpretasikan
bahwa hubungan
motivasi belajar
kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan mempunyai keeratan korelasi positif yang cukup karena berada di interval 0,4
– 0,599. Jadi dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
positif dan signifikan antara motivasi belajar kewirausahaan dengan jiwa kewirausahaan.
Motivasi merupakan syarat mutlak untuk belajar dan mempengaruhi arah aktivitas yang dipilih serta intensitas keterlibatan
seseorang dalam
suatu aktivitas.
Motivasi untuk
belajar kewirausahaan sangat menentukan tingkah laku seseorang dalam
berwirausaha. Berwirausaha akan berhasil dengan baik, bila seseorang memiliki motivasi belajar kewirausahaan yang tinggi. Temuan dari
hasil penelitian ini, bahwa siswa yang mempunyai motivasi belajar kewirausahaan yang tinggi, dia akan mempunyai dorongan yang kuat
untuk mempelajarinya dan akan lebih memiliki jiwa kewirausahaan.
b. Hubungan
Tingkat Pendidikan
Orang Tua
dengan Jiwa
Kewirausahaan Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan
antara tingkat pendidikan orang tua dengan jiwa kewirausahaan. Hal ini didukung dengan korelasi tingkat pendidikan orang tua ayah
dengan jiwa kewirausahaan memiliki nilai coefficient correlation Spearman = + 0,046 dan probabilitas Sig.2-tailed
= 0,384 α 0,05, dari nilai probabilitas yang lebih besar dari 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa tidak ada hubungan signifikan antara tingkat pendidikan orang tua ayah dengan jiwa kewirausahaan. Nilai coefficient correlation
Spearman dapat diinterpretasikan bahwa hubungan tingkat pendidikan orang tua ayah dengan jiwa kewirausahaan mempunyai keeratan
korelasi positif yang sangat lemah karena berada di interval 0,00 –
0,199. Jadi dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua ayah
dengan jiwa kewirausahaan.