Prosedur Pengembangan METODE PENELITIAN

76 9. Langkah kesembilan adalah revisi produk akhir, yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji lapangan yang lebih luas field testing.Revisi produk akhir inilah yang menjadi ukuran bahwa produk tersebut benar-benar dikatakan valid karena telah melalui serangkaian uji coba secara bertahap. 10. Langkah kesepuluh adalah kegiatan diseminasi dan implementasi dilakukan dengan tujuan untuk membuat laporan hasil penelitian dari produk yang akan dikembangkan berdasarkan tahapan pengembangan.

D. Prosedur Pengembangan

Prosedur penelitian dan pengembangan ini memodifikasi model Borg Gall dalam Setyosari,2013:223. Peneliti melakukan modifikasi, karena keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian. Penelitian ini akan dilakukan di SDN Percobaan pada kelas I. Peneliti menggunakan tujuh tahap penelitian dan pengembangan diantaranya penelitian dan pengumpulan data, perencanaan, pengembangan format produk, uji coba awal, revisi produk, uji coba lapangan, dan revisi produk.Berikut ini paparan dari tujuh tahapan penelitian yang disajikan dalam bagan 3.2. Bagan 3.2 Tahap-tahap penelitian 1Penelitian dan pengumpulan data 2 Perencanaan 3 Pengembangan format produk awal 4 Uji coba awal 5 Revisi Produk 6 Uji coba lapangan 7 Revisi produk akhir 77 Berdasarkan bagan 3.2 dapat diketahui bahwa peneliti melakukan tujuh tahap dalam pengembangan alat peraga sandpaper letter. Tujuh tahap tersebut sudah melalui modifikasi dari pengembangan sepuluh tahap. Berikut akan dipaparkan mengenai pengembangan alat peraga sandpaper letter. 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Tahap pertama yang dilakukan peneliti adalah pengumpulan data dengan megidentifikasi masalah yang dialami siswa SD kelas I khususnya pada materi menulis huruf tegak bersambung. Peneliti mengidentifikasi masalah dengan kegiatan wawancara dan observasi. Peneliti mempersiapkan instrumen wawancara yang selanjutnya divalidasi kepada beberapa ahli. Instrumen wawancara divalidasi oleh ahli Pembelajaran Bahasa Indonesia dan dosen Bahasa Indonesia. Setelah instrument wawancara divalidasi, peneliti melakukan revisi terhadap instrumen wawancara. Instrumen wawancara yang sudah direvisi kemudian digunakan untuk melakukan kegiatan wawancara. Kegiatan wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah SDN Percobaan,Guru Kelas I SDN Percobaan, dan 5 anak kelas I SDN Percobaan. Hasil kegiatan observasi dan wawancara dianalisis berkaitan dengan permasalahan yang terjadi pada siswa kelas I SD pada saat pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung,karakteristik siswa kelas I, penggunaan dan ketersediaan alat peraga dikelas maupun yang sudah dimiliki sekolah. Analisis kebutuhan dari ketiga observasi dan wawancara dijadikan bahan untuk membuat analisis kebutuhan kuesioner guru dan siswa kelas I 78 SD dan untuk mengkaji karakteristik alat peraga berbasis Montessori. Selanjutnya, kuesioner yang sudah dipersiapkan, divalidasi terlebih dahulu kepada beberapa ahli. Peneliti melakukan validasi kuesioner analisis kebutuhan untuk guru dan siswa kelas I kepada ahli Pembelajaran Bahasa Indonesia dan dosen Montessori bahasa Indonesia. Berdasarkan dari hasil validasi yang dilakukan oleh ahli, peneliti akan merevisi instrumen sebelum digunakan. Revisi tersebut dilakukan guna memperbaiki instrumen kuesioner agar instrumen tersebut layak untuk digunakan dalam menganalisis kebutuhan guru dan siswa kelas I. Selanjutnya, instrumen yang sudah siap direvisi akan disebarkan kepada guru dan siswa SD tempat penelitian. 2.Perencanaan Perencanaan dilakukan dengan membuat instrumen non-tes berupa buku latihan untuk menulis huruf tegak bersambung dan kuesioner. Langkah yang pertama, peneliti telah mempersiapkan instrumen non-tes untuk divalidasikan kepada beberapa ahli. Validasi dilakukan kepada ahli pembelajaran bahasa Indonesia,ahli Montessori, guru kelas I. Setelah mendapatkan hasil dari validasi, peneliti merevisi instrumen sebelum diuji cobakan. Pada instrumen kuesioner, langkah yang dilakukan sama seperti instrumen tes. Peneliti terlebih dahulu mempersiapkan instrumen kuesioner yang digunakan untuk penelitian. Kemudian, instrument kuesioner divalidasi kepada beberapa ahli, yaitu ahli Pembelajaran Bahasa Indonesia dan dosen Montessori khusus bahasa Indonesia. Sesudah divalidasi, instrumen tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 direvisi dan diperbaiki sebelum digunakan. Instrumen yang sudah direvisi dari hasil validasi siap untuk digunakan dalam proses penelitian. 3. Pengembangan format produk awal Pengembangan produk dilakukan melalui beberapa langkah, yang pertama adalah pembuatan desain alat peraga dan desain album alat peraga. Isi dari album alat peraga memaparkan tentang langkah-langkah atau cara menggunakan alat peraga sandpaper letters Montessori. Kegiatan selanjutnya, peneliti mengumpulkan dan mencari bahan-bahan yang dijadikan alat peraga dan album alat peraga. Pengembangan produk alat peraga berupa sandpaper letters Montessori sesuai dengan lima karakteristik berbasis Montessori yang memiliki lima ciri-ciri yaitu menarik dilihat dari warna,tekstur,dan bentuk yang digunakan sebagai alat peraga,bergradasi dilihat dari warna,tekstur,auto-correction dapat digunakan sebagai pengendali kesalahan,auto-education dapat digunakan untuk belajar secara mandiri, kontekstual bahan yang digunakan dapat ditemukan atau mudah dicari dilingkungan sekitar. 4. Uji coba awal Tahap uji coba awal dilakukan kepada 3 siswa untuk mengetahui produk yang digunakan uji coba lapangan sudah layak atau masih perlu untuk diperbaiki. 5. Revisi produk Produk yang sudah digunakan pada uji coba awal belum mengalami tahap revisi. Pada saat produk diujikan kepada tiga siswa,produk sudah dapat 80 dikatakan layak maka peneliti melanjutkan proses selanjutnya.akan tetapi,berdasarkan saran dari dosen ahli bahasa Indonesia menyarankan agar ada beberapa huruf pada sandpaper letters yang harus direvisi sehingga peneliti merevisi kembali. 6. Uji Coba Lapangan Tahap keenam adalah uji coba lapangan dengan menggunakan alat peraga sandpaper lettersMontessori. Uji coba dilakukan kepada siswa kelas I SDN Percobaan dengan jumlah 10 anak yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan. Pada uji coba terbatas peneliti melakukan pretest berupa tulisan anak di buku tulis halus lima garis sebelum menggunakan alat peraga sandpaper letters. Melalui kegiatan tersebut, peneliti mengetahui kesulitan yang dialami masing-masing siswa pada saat menulis huruf tegak bersambung. Kemudian, peneliti mulai memperkenalkan cara menulis huruf tegak bersambung dengan menggunakan alat peraga sandpaper letters dan buku latihan menulis huruf tegak bersambung yang telah didesain oleh peneliti. Produk yang sudah digunakan oleh peneliti kemudian direvisi kembali oleh dosen ahli Montessori dan dosen ahli bahasa Indonesia untuk dikoreksi apakah sudah sesuai atau masih ada kekurangan yang harus diperbaiki oleh peneliti. Revisi dilakukan sebagai upaya perbakan produk supaya produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Langkah yang terakhir adalah hasil produk yang sudah melalui tahap revisi,yaitu produk alat peraga papan sandpaper letters berbasis Montessori. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81 7. Revisi produk Tahap terakhir adalah revisi produk setelah melakukan uji coba lapangan. Revisi dilakukan untuk perbaikan supaya produk yang dihasilkan dapat memiliki standar kualitas yang baik dan layak digunakan sebagai alat peraga untuk siswa kelas I SD. Revisi dilakukan pada beberapa huruf di alat peraga sandpaper letters terutama huruf t,y,f,p dan q. sebelum direvisi, posisi huruf masih salah dan tidak proporsional. Sesudah produk mengalami revisi, posisi huruf sudah tegak bersambung dan beberapa gradasi warna sudah sesuai. Hasil produk sudah melalui tahap revisi yaitu produk alat peraga sandpaper letters berbasis Montessori.

E. Teknik Pengumpulan Data