Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

108

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang diuraikan sebagai berikut.

A. Hasil Penelitian

Pada subbab ini dipaparkan mengenai potensi masalah, perencanaan pengembangan desain, validasi produk, dan uji coba lapangan terbatas. 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dimaksudkan untuk mencari permasalahan yang ada disekolah. Teknik yang ilakukan dalam pengumpulan data adalah teknik observasi,wawancara, dan kuesioner terbuka untuk mengetahui dan menganalisis kebutuhan siswa dan guru. Subbab berikutnya menjelaskan mengenai pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian. a. Hasil Validasi Wawancara Wawancara dilakukan untuk dapat menemukan dan memperoleh informasi tentang kondisi sekolah dan fasilitas alat peraga yang dimiliki SDN Percobaan 2 Yogyakarta. Peneliti melakukan wawancara dengan beberapa narasumber. Kegiatan wawancara dilakukan dengan mewawancarai Kepala Sekolah SDN Percobaan,Guru Kelas I dan Siswa kelas I di SDN Percobaan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109 Peneliti melakukan validasi instrumen wawancara terlebih dahulu kepada beberapa ahli untuk mengetahui komponen instrumen wawancara sudah sesuai dan bisa digunakan untuk kegiatan wawancara. Peneliti melakukan validasi kepada ahli Pembelajaran Bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran. Validasi yang dilakukan merupakan validasi konstruk yaitu melihat kesesuaian instrumen yang digunakan dengan teori yang sudah ada. Adapun hasil validasi terhadap instrumen wawancara kepada Kepala Sekolah dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Hasil Validasi Instrumen Wawancara Kepala Sekolah Ahli Total Rerata Bahasa Indonesia 33 3,71 Evaluasi Pembelajaran 31 3,41 Rerata 64 3,56 Berdasarkan hasil validasi pada tabel 4.1 diperoleh skor rerata 3,56. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara sudah layak digunakan. Beberapa ahli memberikan komentar terkait dengan pedoman wawancara Kepala Sekolah. Ahli yang menilai instrument wawancara terdiri dari ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran. Ahli bahasa Indonesia menilai keefektifan kalimat pertanyaan yang akan diajukan oleh peneliti kepada narasumber, sedangkan ahli evaluasi pembelajaran meninjau lebih lanjut isi pertanyaan yang membahas seputar manajemen kelas dan pengadaan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110 alat peraga bahasa Indonesia. Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar yang disajikan dalam tabel 4.2 Tabel 4.2 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara kepada Kepala Sekolah oleh Ahli No Item Pertanyaan Komentar Ahli Bahasa Indonesia Evaluasi Pembelajaran 1. Bagaimana antusias siswa pada saat menulis huruf tegak bersambung di SDN Percobaan 2 Yogyakarta? - Indikator dan pertanyaan kurang sesuai. 2. Apakah guru bahasa Indonesia dikelas 1 pernah membuat inovasi alat peraga untuk melatih siswa dalam menulis huruf tegak bersambung? Dikelas harus dipisah Penulisan tulisan harus diperhatikan. Berdasarkan tabel 4.2 hasil rekapitulasi, data tersebut menjadi pertimbangan bagi peneliti untuk memperbaiki instrumen wawancara. Perbaikan dimaksudkan agar instrumen wawancara dapat digunakan dalam penelitian secara layak karena sudah diuji kelayakannya oleh ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi pembelajaran. Berikut akan dipaparkan hasil perbaikan instrumen wawancara kepada Kepala Sekolah SDN Percobaan 2 Yogyakarta yang akan disajikan dalam tabel 4.3 mengenai hasil keputusan perbaikan Instrumen wawancara kepada Kepala Sekolah SDN Percobaan 2 Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111 Tabel 4.3 Hasil Keputusan Perbaikan Instrumen Wawancara kepada Kepala Sekolah SDN Percobaan 2 No Indikator Item Pertanyaan 1. Proses kegiatan mengajar 1. Bagaimana proses kegiatan menulis huruf tegak bersambung di kelas 1? 2. Kesulitan yang dialami guru pada saat memberikan pelajaran menulis huruf tegak bersambung 2. Apakah ada guru yang mengalami kesulitan pada saat mengajarkan cara menulis huruf tegak bersambung? Mengapa? 3. Usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi kesulitan 3. Bagaimana dengan usaha sekolah untuk membantu guru mengatasi permasalahan tersebut? 4. Penggunaan alat peraga 4. Apakah sekolah telah menyediakan alat peraga untuk menunjang proses pembelajaran? 5. Bagaimana kebijakan sekolah dalam menyediakan alat peraga bahasa Indonesia? 6. Bagaimana kebijakan sekolah tentang alat peraga? 7. Alat peraga apa saja yang pernah digunakan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia? 8. Darimana asal alat peraga tersebut diperoleh? 9. Apakah sekolah telah memasukkan alat peraga sebagai instrumen pembelajaran dalam kurikulum sekolah? 10. Apakah semua kelas telah menggunakan alat peraga ? 11. Bagaimana cara penggunaan alat peraga tersebut? Apakah dengan kerja kelompok atau secara individu? 5. Kriteria Alat Peraga 12. Apakah sekolah menentukan kriteria alat peraga untuk mata pelajaran bahasa Indonesia? Misalhnya alat peraga itu harus PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112 menarik,berwarna atau yang lainnya? 13. Mengapa kriteria tersebut perlu diperhatikan? 6. Prestasi yang pernah diperoleh siswa 14. Prestasi apa sajakah yang pernah diperoleh siswa SDN Percobaan 2 pada mata pelajaran bahasa Indonesia? Berdasarkan tabel 4.3, peneliti menggunakan instrumen yang sudah mengalami validasi oleh ahli dan perbaikan. Selanjutnya, peneliti melakukan validasi instrumen wawancara untuk guru kelas I. Berikut dipaparkan hasil validasi instrumen wawancara kepada guru kelas I dalam tabel 4.4. Tabel 4.4 Hasil Validasi Instrumen Wawancara kepada Guru Kelas I Ahli Total Rerata Bahasa 63 3,71 Evaluasi Pembelajaran 52 3,50 Rerata 57,5 3,60 Berdasarkan tabel 4.4 hasil validasi tersebur diperoleh skor rerata 3,60. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara sudah layak digunakan. Beberapa ahli memberikan komentar terkait dengan pedoman wawancara kepada guru kelas I. Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara kepada Guru Kelas 1 SD dalam tabel 4.5. 113 Tabel 4.5 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara kepada Guru Kelas I oleh Ahli No Item Pertanyaan Komentar Ahli Bahasa Evaluasi Pembelajaran 1. Apakah bapakIbu Guru telah memasukkan alat peraga sebagai alat bantu dalam proses kegiatan mengajar? Kata memasukkan diganti dengan menggunakan Kata memasukkan dapat diganti dengan menerapkan 2. Apakah BapakIbu Guru menyediakan alat peraga untuk menunjang pelajaran menulis huruf tegak bersambung dikelas 1? Kalimat dikelas seharusnya dipisah Dikelas 1 menjadi “di kelas 1” Berdasarkan tabel 4.5 hasil rekapitulasi data menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti untuk memperbaiki instrumen wawancara. Perbaikan dimaksudkan agar instrumen wawancara dapat layak digunakan karena sudah mengalami proses validasi dan perbaikan. Berikut ini dipaparkan hasil perbaikan instrumen wawancara kepada Guru kelas I SDN Percobaan Yogyakarta yang disajikan dalam tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil Keputusan Perbaikan Instrumen Wawancara kepada Guru Kelas I SDN Percobaan Yogyakarta. No Indikator Item Pertanyaan 1. Proses kegiatan mengajar 1. Bagaimana cara BapakIbu guru mengajar menulis huruf tegak bersambung dikelas I? 2. Proses kegiatan belajar mengajar 2. Bagaimana kegiatan belajar siswa ketika menulis huruf 114 tegak bersambung dikelas I? 3. Kesulitan yang dialami guru dalam mengajarkan menulis huruf tegak bersambung? 3. Kesulitan apa saja yang dialami BapakIbu Guru ketika mengajarkan menulis huruf tegak bersambung? 4. Usaha yang dilakukan oleh guru untuk mengatasi permasalahan anak yang belum bisa menulis huruf tegak bersambung 4. Bagaimana usaha BapakIbu guru untuk mengatasi kesulitan pada saat mengajarkan menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung? 5. Mengapa carausaha tersebut yang BapakIbu guru pilih? 5. Kesulitan yang dialami guru pada saat memberikan tugas menulis huruf tegak bersambung 6. Apa saja kesulitan BapakIbu guru pada saat memberikan tugas kepada siswa kelas I untuk menulis huruf tegak bersambung? 6. Penggunaan alat peraga bahasa Indonesia yang dimiliki sekolah 7. Apakah BapakIbu Guru menyediakan alat peraga untuk menunjang proses pembelajaran bahasa Indonesia di kelas I? 8. Apakah BapakIbu Guru telah menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam proses kegiatan mengajar? Apabila belum, apa saja yang menjadi kendala dalam pengadaan alat peraga? Apabila sudah, bagaimana hasil yang diperoleh dengan adanya alat peraga di dalam kelas? 9. Apakah BapakIbu Guru kelas I pernah membuat inovasi alat peraga untuk melatih siswa dalam menulis huruf tegak bersambung? 7. Kriteria Alat Peraga 10. Apakah sekolah memiliki kriteria tertentu dalam pembuatan alat peraga Bahasa Indonesia? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115 8. Standar Kuantitas Alat Peraga 11. Apakah menurut BapakIbu Guru, alat peraga bahasa Indonesia yang ada di kelas I sudah sesuai dengan jumlah siswa yang ada? 9. Standar Kualitas Alat Peraga 12. Apakah alat peraga tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama? 10. Siswa yang berprestasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia 13. Apa saja prestasi yang pernah diraih siswasiswi di SDN Percobaan 2 Yogyakarta di kelas I? 11. Cara meningkatkan kualitas prestasi akademik siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia? 14. Bagaimana cara meningkatkan kualitas prestasi akademik pada siswasiswi SDN Percobaan 2 Yogyakarta, khususnya pada mata pelajaran bahasa Indonesia? Berdasarkan tabel 4.6, peneliti menggunakan instrumen yang sudah mengalami validasi oleh ahli dan perbaikan untuk melakukan penelitian. Selanjutnya, peneliti melakukan validasi instrumen wawancara untuk siswa kelas I. Validasi instrumen wawancara dilakukan kepada beberapa ahli, yaitu ahli Bahasa dan ahli Evaluasi Pembelajaran. Berikut ini dipaparkan hasil validasi instrumen wawancara kepada siswa kelas I yang dipaparkan dalam tabel 4.7. Tabel 4.7 Hasil Validasi Instrumen Wawancara kepada Siswa Kelas I Ahli Total Rerata Bahasa Indonesia 40 3,63 Evaluasi Pembelajaran 36 3,27 Rerata 38 3,45 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116 Berdasarkan tabel 4.7 hasil validasi tersebut, diperoleh skor rerata 3,45. Hal tersebut menunjukkan bahwa instrumen wawancara sudah layak untuk digunakan. Beberapa ahli memberikan komentar terkait dengan pedoman wawancara. Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar yang disajikan dalam tabel 4.8. Tabel 4.8 Rekapitulasi Komentar Validasi Instrumen Wawancara kepada Siswa Kelas I oleh Ahli No Item Pertanyaan Komentar Ahli Bahasa Evaluasi Pembelaja ran 1. Apakah adik merasa sulit untuk menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung? Kalimat pertanyaan terlalu panjang Pertanyaan masih bisa ditambah Berdasakan tabel 4.8 komentar hasil validasi instrumen wawancara tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan bagi peneliti untuk memperbaiki instrumen wawancara seblum digunakan untuk wawancara.Berikut dipaparkan hasil perbaikan instrumen wawancara kepada siswa kelas I SDN Percobaan yang disajikan dalam tabel 4.9. Tabel 4.9 Hasil Keputusan Perbaikan Instrumen Wawancara kepada Siswa Kelas I SDN Percobaan. No Indikator Item Pertanyaan 1. Proses kegiatan belajar 1. Apakah yang kamu rasakan ketika belajar menulis huruf tegak bersambung? 2. Kesulitan yang dialami siswa ketika 2. Apakah kamu merasa 117 menulis huruf tegak bersambung kesulitan menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung? 3. Usaha yang dilakukan siswa 3. Bagaimana usaha yang kamu lakukan supaya dapat menulis huruf tegak bersambung? 4. Kesulitan yang dialami siswa pada saat diberikan tugas untuk menulis huruf tegak bersambung. 4. Apakah kamu merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas menulis huruf tegak bersambung? 5. Pemanfaatan alat peraga bahasa Indonesia 5. Apakah BapakIbu gurumu pernah menggunakan alat peraga bahasa Indonesia? 6. Alat peraga seperti apakah yang digunakan? 7. Apakah dengan alat peraga tersebut, dapat membantumu latihan menulis huruf tegak bersambung? 8. Alat peraga seperti apakah yang kamu perlukan? 6. Nilai yang diperoleh untuk mata pelajaran bahasa Indonesia 9. Berapa nilai yang kamu peroleh untuk tugas menulis kalimat huruf tegak bersambung? 7. Warna alat peraga 10. Kamu lebih suka alat peraga yang berwarna teranggelap? Berdasarkan tabel 4.9, peneliti menggunakan instrumen yang sudah mengalami validasi oleh ahli dan sudah diperbaiki. Pedoman wawancara tersebut digunakan untuk mencari data tentang ketersediaan alat peraga dan penggunaannya melalui beberapa responden, yaitu Kepala Sekolah SDN Percobaan, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118 Guru Kelas I dan Siswa Kelas I. Berikut dipaparan hasil wawancara kepada ketiga narasumber. b. Hasil Wawancara Kepala Sekolah Wawancara dilakukan kepada Kepala Sekolah SDN Percobaan. Kegiatan wawancara tersebut dilakukan untuk mengetahui ketersediaan dan penggunaan alat peraga bahasa Indonesia di SDN Percobaan 2. Kegiatan wawancara dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2015. Berikut dipaparkan mengenai hasil wawancara sebagai analisis kebutuhan dalam penelitian. 1. Mengenai semangat siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia secara umum. Kepala Sekolah menjawab, bahwa secara umum masih banyak anak-anak di kelas I yang belum dapat menulis huruf tegak bersambung. 2. Mengenai kesulitan yang dialami guru pada saat mengajarkan pembelajaran bahasa Indonesia. Kepala Sekolah menjawab, masih ada guru yang mengalami kesulitan. Tentunya guru melakukan usaha untuk melatih siswa supaya lancar menulis huruf tegak bersambung. 3. Mengenai alasan guru mengalami kesulitan dalam mengajarkan menulis huruf tegak bersambung. Kepala Sekolah menjawab, kemampuan terbatas yang dimiliki sebagian guru bahasa Indonesia untuk melatih siswa PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119 menulis huruf tegak bersambung. Hal ini dikarenakan sudah ada mata pelajaran TIK, sehingga siswa menganggap tulisan huruf tegak bersambung tidak terlalu penting. 4. Mengenai usaha yang dilakukan sekolah untuk mengatasi kesulitan tersebut. Kepala Sekolah menawab, untuk mengatasi kesulitan tersebut ada kegiatan latihan menulis huruf tegak bersambung usai pelajaran setelah pulang sekolah. 5. Mengenai ketersediaan alat peraga disekolah dalam menujang kegiatan belajar mengajar. Kepala Sekolah sudah menyediakan alat peraga seperti papan tulis khusus untuk menulis huruf tegak bersambung. 6. Mengenai kebijakan sekolah terkait dengan alat peraga pembelajaran. Kepala Sekolah menjawab, mengupayakan adanya alat peraga bahasa Indonesia dengan memperhatikan biaya dan jumlah siswa yang ada. 7. Mengenai intensitas penggunaan alat peraga. Kepala Sekolah menjawab masih sebatas alat peraga yang ada di dalam kelas saja. 8. Mengenai alat peraga yang pernah digunakan. Kepala Sekolah menjawab alat peraga IPA, kit IPA, gambar tata surya, denah, peta, globe. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120 9. Mengenai asal alat peraga tersebut didapatkan. Kepala Sekolah menjawab, alat peraga tersebut diperoleh dengan cara membeli di toko alat tulis. 10. Mengenai alat peraga sebagai instrumen pembelajaran dalam kurikulum sekolah. Kepala Sekolah menjawab, sekolah sudah menerapkan alat peraga ke dalam kurikulum sekolah sebagai penunjang kegiatan pembelajaran. 11. Mengenai penggunaan alat peraga di kelas. Kepala Sekolah menjawab, untuk penggunaannya itu menurut kebutuhan dan jadwal pelajaran bahasa Indonesia disetiap hari senin, selasa, kamis, jumat dan sabtu. 12. Mengenai cara penggunaan alat peraga. Kepala Sekolah menjawab, dengan cara berkelompok sebab alat peraga bahasa Indonesia hanya ada satu di dalam kelas, sedangkan siswanya berjumlah 33 siswa. 13. Mengenai kriteria alat peraga pembelajaran bahasa Indonesia. Kepala Sekolah menjawab, diusahakan agar alat peraga tersebut dapat menarik bagi anak-anak. Apalagi anak kelas I SD masih dalam tahap bermain sambil belajar. 14. Mengenai alasan kriteria itu perlu diperhatikan. Kepala sekolah menjawab, karena sangat mendukung proses pembelajaran. ketika latihan menulis huruf tegak 121 bersambung, siswa suka media yang berwarna, bergradasi sehingga menarik minat siswa. 15. Mengenai penelitian yang pernah diadakan disekolah terkait dengan alat peraga pembelajaran bahasa Indonesia. Kepala Sekolah menjawab belum pernah, sebab yang lebih sering diteliti adalah mata pelajaran IPA dan Matematika. 16. Mengenai prestasi yang pernah diraih oleh siswa SDN Percobaan 2 Yogyakarta adalah juara III lomba menulis puisi tingkat kabupaten DIY dan juara II lomba membaca puisi tingkat kabupaten DIY. c. Wawancara Guru Kelas I Wawancara dilakukan kepada guru kelas I SDN Percobaan. Kegiatan wawancara dilakukan untuk mencari informasi terkait dengan ketersediaan alat peraga dan penggunaannya di sekolah. Selain itu, wawancara dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis huruf tegak bersambung. Wawancara dilakukan paa tanggal 3 Oktober 2015. Berikut ini dipaparkan mengenai hasil wawancara sebagai analisis kebutuhan dalam penelitian. 1. Mengenai cara guru mengajar menulis huruf tegak bersambung di kelas I. Guru menjawab, memberikan latihan terus menerus dalam menulis huruf tegak bersambung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122 2. Mengenai proses kegiatan belajar siswa ketika menulis huruf tegak bersambung di kelas I. Guru menjawab, siswa meniru bentuk huruf tegak bersambung yang ditulis guru di papan tulis. Siswa menyalin di dalam buku halus. 3. Mengenai kesulitan yang dialami guru ketika mengajarkan anak menulis huruf tegak bersambung. Guru menjawab, masih banyak anak yang salah dalam memegang pensil, menulis di luar batas garis yang ada di buku halus dan guru kesulitan supaya anak-anak terutama anak laki-laki dapat menulis dengan rapi sehingga jelas ketika akan dikoreksi. 4. Mengenai kesulitan apa saja yang dialami guru ketika memberikan tugas menulis huruf tegak bersambung. Guru menjawab, masih banyak anak yang lambat dalam menyelesaikan tugas. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa menulis huruf tegak bersambung dengan cepat dan mudah dibaca. 5. Mengenai penggunaan alat peraga bahasa Indonesia yang dimiliki sekolah. Guru menjawab, penggunaan alat peraga masih sebatas papan tulis white board dan gambar tulisan huruf tegak bersambung. Penggunaan alat peraga tersebut hanya digunakan pada saat materi menulis huruf tegak 123 bersambung saja. Guru tidak pernah membuat alat peraga tambahan karena keterbatasan waktu dan biaya. 6. Mengenai kriteria alat peraga bahasa Indonesia. Guru menjawab, alat peraga tentunya memiliki kriteria tertentu seperti menarik, berwarna dan aman karena akan digunakan oleh anak-anak kelas I. Akan lebih baik lagi apabila alat peraga dibuat dengan melihat kebutuhan siswa. 7. Mengenai standar kuantitas alat peraga. Guru menjawab jumlah alat peraga hanya ada satu di dalam kelas, sedangkan jumlah siswa kelas IA ada 33 siswa. alat peraga yang ada di pajang di depan kelas hanya sebagai contoh tulisan huruf tegak bersambung. 8. Mengenai standar kualitas alat peraga. Guru menjawab alat peraga yang baik seharusnya dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama awet, tidak mudah rusak dan mampu merangsang motorik halus anak, sebab untuk melatih siswa menulis huruf tegak bersambung dibutuhkan alat peraga yang menarik bukan hanya untuk dilihat, tetapi siswa perlu diberikan contoh bagaimana cara menulis huruf tegak bersambung dengan benar. 9. Mengenai persiapan yang dilakukan sebelum menulis huruf tegak bersambung. Guru menjawab, guru 124 mengkondisikan siswa terlebih dahulu untuk menyiapkan alat tulis, buku halus dan buku materi bahasa Indonesia, kemudian siswa diminta menyalin kalimat yang ditulis oleh guru yang ada di papan tulis untuk di tulis di buku halus masing-masing siswa. 10. Mengenai cara meningkatkan kualitas prestasi akademik siswa. Guru menjawab, guru memberikan latihan secara terus-menerus kepada siswa dan selalu mengupayakan siswa agar tidak merasa kesulitan dengan meminta siswa untuk bertanya apabila belum merasa jelas. 11. Mengenai siswa yang berprestasi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia. Guru menjawab, ada beberapa siswa kelas IV yang pernah menjuarai lomba baca puisi dan lomba menulis puisi tingkat kabupaten dan mendapatkan juara III. d. Wawancara Siswa Kelas I Wawancara yang selanjutnya dilakukan kepada 5 orang siswa kelas I SDN Percobaan. Wawancara kepada siswa kelas I dimaksudkan untuk mengetahui ketersediaan alat peraga pembelajaran di kelas dan juga untuk mengetahui kemampuan siswa kelas I dalam menulis huruf tegak bersambung. Wawancara dilakukan tanggal 10 Oktober 2015. Berikut ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125 dipaparkan mengenai hasil wawancara sebagai analisis kebutuhan siswa dalam proses penelitian. 1. Mengenai yang dirasakan ketika mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia dikelas. Siswa merasa senang tetapi terkadang merasa bosan. 2. Mengenai alasan siswa tersebut merasa senang. Siswa menjawab, menulis huruf tegak bersambung adalah tugas bahasa Indonesia yang harus dikerjakan. Siswa mengerjakan supaya mendapatkan nilai dari guru. Siswa juga merasa bosan karena merasa alat peraga yang ada di kelas hanya pajangan dan tidak begitu menarik bagi siswa. 3. Mengenai usaha yang dilakukan siswa supaya dapat menulis huruf tegak bersambung dengan lancar adalah dengan latihan terus menerus dengan guru setelah pulang sekolah selama 15 menit. 4. Mengenai kesulitan yang dialami siswa pada saat menulis huruf tegak bersambung. Siswa menjawab, ada kesulitan pada menyambungkan beberapa huruf seperti huruf f dan i, r dan t. 5. Mengenai pemanfaatan alat peraga oleh guru. Siswa menjawab hanya beberapa kali saja papan tulis digunakan setelah kita selesai menulis langsung dihapus lagi. Siswa 126 merasa papan tulis hanya sebagai sarana tempat menyalin dan mencontoh huruf dari guru kepada siswa. 6. Mengenai alat peraga yang siswa butuhkan. Siswa menjawab, ya alat peraga yang punya warna jadi menarik buat dipelajari, tidak hanya seperti papan tulis yang ada di dalam kelas. 7. Mengenai nilai yang diperoleh siswa ketika menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung. Siswa menjawab, tergantung gurunya, kadang dapat nilai 75 kadang ada juga yang dapat 85. Yang penting bisa dibaca tulisannya. 8. Mengenai kemampuan siswa dalam menulis huruf tegak bersambung. Siswa menjawab, ya dikit-dikit tulisannya bisa dibaca sama bu guru. Ada beberapa huruf yang dicoret karena bentuknya salah. Tapi Cuma satu atau dua huruf saja. Tapi ada teman yang sama sekali belum bisa menulis huruf tegak bersambung, jadi harus dilatih sama bu guru habis pulang sekolah. 9. Mengenai ketertarikan siswa menggunakan alat peraga seperti sandpaper letter . siswa merasa senang dan baru pernah tahu tentang alat peraga Montessori Sandpaper Letters Montessori. Siswa ingin belajar bagaimana cara menulis huruf tegak bersambung yang benar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127 10. Mengenai warna yang dipilih untuk alat peraga. Siswa menjawab, warna yang terang seperti merah muda, biru muda, kuning. Karena dilihatnya bagus dan menarik. Berdasarkan hasil wawancara kepada ketiga narasumber dapat disimpulkan bahwa sekolah hanya memiliki papan tulis dan guru menggunakan alat peraga tersebut sebagai sarana untuk mengajar menulis huruf tegak bersambung. Hal tersebut dapat dilihat dalam bagan berikut. Bagan 4.1 Triangulasi Sumber Data Wawancara Kepala Sekolah Sekolah belum memiliki alat peraga bahasa Indonesia yang memadai dan menarik bagi siswa, alat peraga yang paling banyak ada yaitu globe, peta, denah, alat KIT IPA seperti kerangka manusia, gambar organ tubuh manusia. Guru Kelas I Kelas hanya memiliki alat peraga seperti papan tulis white board. Pemanfaatan alat peraga hanya pada saat menulis huruf tegak bersambung untuk menyalin tulisan dari guru kemudian siswa mencatat di buku halus Siswa Kelas I Guru hanya menggunakan alat peraga seperti papan tulis. Siswa kurang jelas dalam belajar menulis huruf tegak bersambung Ketersediaan alat peraga masih terbatas dan belum optimal untuk digunakan pada siswa kelas I. Siswa membutuhkan alat peraga yang sesuai dengan kebutuhan yaitu menarik,berwarna sehingga siswa tertarik untuk menggunakannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128 Berdasarkan bagan 4.1 mengenai triangulasi sumber data wawancara, dapat diketahui bahwa ketersediaan alat peraga di SDN Percobaan masih terbatas dan belum optimal untuk digunakan pada siswa kelas I. Hal tersebut membuat siswa masih kesulitan dalam menulis huruf tegak bersambung dengan benar. e. Observasi Observasi merupakan cara mengumpulkan data dengan melihat suatu gejala yang ada di dalam lapangan. Tujuan peneliti melakukan observasi adalah mengetahui pemanfaatan dan ketersediaan alat peraga yang ada di kelas. Peneliti mengambil instrumen observasi dari instrumen PPL Sanata Dharma 2015. Pada saat kegiatan pembelajaran menulis huruf tegak bersambung kelas I, guru mengajarkan kepada anak cara menulis diatas udara. Guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian menjelaskan materi yang akan dipelajari. Guru meminta siswa untuk menyalin huruf tegak bersambung yang ada di papan tulis dan siswa menulis di buku tulis halusnya masing-masing. Setelah selesai menyalin, guru kemudian meminta siswa untuk maju ke depan untuk diperiksa hasil tulisannya. Kesulitan yang dialami siswa adalah ketika menulis huruf tegak bersambung dengan hanya dengan cara meniru huruf yang ada dipapan tulis. Siswa ingin diperlihatkan bagaimana caranya menulis 129 huruf tegak bersambung dengan benar, sehingga siswa dapat menulis kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa ketersediaan alat peraga bahasa Indonesia masih terbatas. Guru belum menggunakan alat peraga yang menarik dan mampu membangkitkan rasa ingin tahu anak tentang cara menulis huruf tegak bersambung yang benar. Guru hanya menggunakan papan tulis white-board dan gambar contoh tulisan huruf tegak bersambung. Beberapa siswa masih kesulitan menyambungkan antara huruf pertama dengan h uruf selanjutnya. Misalnya “ fita bermain boneka”, “yusuf berangkat sekolah”. Dari kegiatan pembelajaran di kelas I, dapat diketahui bahwa tersedianya alat peraga bahasa Indonesia belum bisa mengupayakan kelancaran siswa dalam menulis huruf tegak bersambung. 1.Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan sebelum pengembangan desain alat peraga. Hal tersebut bertujuan untuk mengkaji kebutuhan alat peraga untuk siswa dan guru kelas I. Alat peraga yang dikembangkan didesain sesuai dengan karakteristik siswa berdasarkan metode Montessori. Analisis karakteristik siswa dilakukan melalui kegiatan observasi pada saat pembelajaran siswa di kelas I. Kemudian hasil dari observasi dijadikan sebagai bahan 130 pertimbangan dalam membuat kuesioner analisis kebutuhan untuk siswa dan guru kelas I. Berikut ini papararan mengenai analisis karakteristik siswa dan alat peraga Montessori. a. Analisis Karakteristik Siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan berdasarkan observasi pembelajaran bahasa Indonesia di kelas I SDN Percobaan. Hasil dari observasi tersebut adalah guru meminta siswa menyalin kalimat dengan menggunakan huruf tegak bersambung di buku tulis halus masing-masing. Adapun siswa yang belum paham bagaimana cara menulis huruf tegak bersambung di buku tulis halus. Guru kemudian meminta siswa tersebut latihan terus menerus menulis huruf tegak bersambung setiap akhir pelajaran terakhir pulang sekolah. Peneliti mengamati bahwa kegiatan menyalin saja belum tentu cukup untuk melatih siswa menulis huruf tegak bersambung. Siswa memerlukan bimbingan khusus dan alat peraga yang mampu membantu mengupayakan pemahaman siswa tentang menulis huruf tegak bersambung. Hasil analisis ini dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam proses pembuatan kuesioner analisis kebutuhan. b. Analisis Karakteristik Alat Peraga Montessori Analisis karakteristik alat peraga Montessori dilakukan oleh peneliti mengacu pada lima karakteristik alat peraga Montessori yaitu menarik, bergradasi, auto-education, auto-correction, dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131 kontekstual. Oleh karena itu, dengan adanya lima karakteristik akan dijadikan acuan untuk membuat item pertanyaan pada kuesioner analisis kebutuhan. c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas instrumen dilakukan oleh peneliti supaya instrumen yang layak untuk digunakan sehingga informasi yang didapatkan valid. Instrumen yang digunakan oleh peneliti berupa kuesioner. Instrumen kuesioner disusun sesuai dengan topik penelitian yang dilakukan peneliti yaitu proses pembelajaran bahasa Indonesia terutama materi menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung. Peneliti membuat beberapa indikator yang digunakan sebagai dasar untuk membuat item pertanyaan pada setiap kuesioner. Pada setiap indikator pertanyaan dikembangkan menjadi beberapa item pertanyaan. Pengembangan pertanyaan yang dibuat disesuaikan dengan perkembangan dan karakteristik siswa kelas I. Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu instrumen divalidasi kepada dosen ahli bahasa dan dosen ahli evaluasi pembelajaran. Selanjutnya kuesioner tersebut digunakan kepada guru dan siswa kelas I di SDN Percobaan. d. Hasil Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Validasi Instrumen kuesioner analisis kebutuhan dilakukan oleh beberapa ahli. Analisis kebutuhan ditujukan kepada guru PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132 dan siswa kelas I. Peneliti memilih ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran sebagai validator yang akan memberikan penilaian terhadap instrumen kuesioner sebelum digunakan. Berikut merupakan hasil penilaian ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran terhadap instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk guru yang disajikan dalam tabel 4.10. Tabel 4.10. Skor Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru oleh Ahli Bahasa dan Evaluasi Pembelajaran Ahli Total Rerata Bahasa Indonesia 36 3,60 Evaluasi Pembelajaran 32 3,20 Rerata 34 3,40 Hasil penilaian pada tabel 4.10 dari kedua ahli menunjukkan bahwa ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran memberikan skor rerata 3,40. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen kuesioner analisis kebutuhan untuk guru sudah layak digunakan namun masih memerlukan beberapa perbaikan pada item pertanyaan tertentu. Berikut ini hasil rekapitulasi komentar tertulis yang disajikan pada tabel 4.11 mengenai rekapitulasi komentar validasi kuesioner analisis kebutuhan guru oleh ahli bahasa Indonesia dan ahli Evaluasi Pembelajaran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133 Tabel 4.11 Rekapitulasi Komentar Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru oleh Ahli No Item Pertanyaan Komentar Ahli Bahasa Evaluasi Pembelajaran 1. Apakah BapakIbu pernah menggunakan benda-benda yang ada dilingkungan sekolah? ... Pernah Contoh benda yang kamu gunakan .... Belum Pernah Kata kamu diganti bapakibu. Kata dilingkungan sebaiknya dipisah menjadi di lingkungan. Kata kamu diganti bapakibu 2. Manakah bahan yang bapakibu pilih untuk membuat alat peraga bahasa Indonesia? Perlu diperjelas kembali alat peraga apa yang dimaksud? - 3. Menurut BapakIbu bagaimana salah satu kriteria dari sebuah alat peraga bahasa Indonesia? Kata “bagaimana” diganti “apa” - Peneliti membuat instrumen kuesioner analisis kebutuhan guru berdasarkan hasil observasi di kelas I sekaligus wawancara kepada guru kelas I. Berdasarkan tabel 4.11. peneliti merangkum hasil komentar dari para ahli dan melakukan perbaikan dari berbagai saran dan komentar yang telah diberikan. Berikut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134 dipaparkan hasil analisis kuesioner kebutuhan guru yang disajikan dalam tabel 4.12. Tabel 4.12 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Guru No Indikator Item Pertanyaan Jawaban Responden Pengalaman menggunakan alat peraga 1. Apakah BapakIbu Guru pernah menggunakan alat peraga pada saat menulis huruf tegak bersambung? ... Pernah ... Belum Pernah Pernah 2. Alat peraga apa yang BapakIbu Guru gunakan ketika belajar menulis huruf tegak bersambung? Papan tulis white board dan display gambar huruf tegak bersambung 3. Apakah BapakIbu Guru lebih memilih mengajar menggunakan alat peraga? Ya Alasan: karena dengan menggunakan alat peraga, siswa semakin tertarik untuk belajar menulis huruf tegak bersambung. 4. Apakah BapakIbu Guru pernah menggunakan benda-benda yang ada di Ya √ Papan Tulis √Display huruf tegak bersambung √ Spidol PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135 lingkungan sekolah ketika mengajarkan siswa menulis huruf tegak bersambung? Bahan alat peraga 5. Apa bahan- bahan yang BapakIbu Guru pilih untuk membuat alat peraga untuk menulis huruf tegak bersambung .... Kayu ... Besi ... Kertas ... Plastik Kayu dan Kertas Warna alat peraga 6. Apakah alat peraga yang berwarna lebih menarik untuk dipelajari? ... Ya ... Tidak √ Ya Dengan adanya warna membuat siswa lebih tertarik untuk mempelajarinya. 7. Warna seperti apa yang BapakIbu Guru pilih untuk alat peraga menulis huruf tegak bersambung? .... Cerah Sebutkan contohnya .... Gelap Sebutkan contohnya Warna cerah seperti merah,biru,kuning dan oranye. 8. Menurut √ Perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136 BapakIbu Guru apakah diperlukan adanya perbedaan warna pada alat peraga pada huruf vokal dan huruf konsonan? .... Perlu Alasan: ... Tidak Perlu Alasan: Alasan: supaya lebih menarik dan lebih jelas apalagi untuk siswa kelas I. Alat peraga berdasarkan fungsinya 9. Menurut BapakIbu Guru bagaimana salah satu kriteria dari sebuah alat peraga bahasa Indonesia berdasarkan fungsinya? ... dapat membantu siswa memahami cara menulis dan membaca ... hanya dapat digunakan untuk menulis saja √dapat membantu siswa memahami cara menulis dan membaca Alasan : menulis dan membaca itu satu kesatuan, lebih mudah apabila diajarkan secara bersamaan. Berat alat peraga 10. Menurut BapakIbu Guru jika dilihat dari beratnya alat peraga, berapakah berat ideal alat peraga untuk siswa √ Ringan Alasan : supaya lebih mudah dibawa dan dapat dijangkau oleh siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137 kelas I SD? ... Ringan 1,5kg ... Sedang 1,5 kg-3kg ... Berat 5 kg Alat peraga untuk menemukan jawaban yang benar 11. Menurut BapakIbu Guru bagaimanakah kriteria alat peraga yang bertujuan untuk dapat membantu siswa menyadari kesalahannya? ... dapat membantu siswa menyadari kesalahannya sendiri. Alasan: ... tidak dapat membantu siswa menyadari dan menemukan jawaban yang benar. Alasan: √ dapat membantu siswa menyadari kesalahan saat menulis huruf tegak bersambung. Alasan: banyak anak yang saat menulis hurufnya tidak sesuai proporsi tinggi rendahnya belum tepat. Berdasarkan tabel 4.12, hasil rekapitulasi analisis kuesioner guru dapat diketahui bahwa siswa kelas I membutuhkan alat bantu untuk mempermudah dalam memahami mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung. Selanjutnya akan dipaparkan hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138 validasi instrumen kuesioner analisis kebutuhan siswa. Berikut ini hasil dari penilaian yang disajikan dalam tabel 4.13. Tabel 4.13 Skor Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa oleh Ahli Ahli Total Rerata Bahasa Indonesia 60 3,75 Evaluasi Pembelajaran 40 3,63 Guru 1 60 3,75 Guru 2 42 3,69 Rerata 50,5 3,70 Hasil penilaian pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa rerata penilaian instrumen kuesioner yaitu 3,70. Hasil tersebut menunjukkan bahwa instrumen analisis kebutuhan siswa sudah layak untuk digunakan namun masih ada yang perlu diperbaiki. Perbaikan berdasarkan pada komentar dari ahli bahasa Indonesia. Berikut merupakan hasil rekapitulasi komentar tertulis yang disajikan pada tabel 4.14 mengenai rekapitulasi komentar validasi kuesioner analisis kebutuhan siswa oleh ahli bahasa Indonesia dan ahli evaluasi pembelajaran, guru kelas IA dan guru kelas IB. Tabel 4.14 Rekapitulasi Komentar Validasi Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa Oleh Ahli No Item Pertanyaan Komentar Ahli Bahasa Evaluasi Pembelajaran Guru 1 Guru 2 1. Cara manakah yang kamu - Anak harus mengetahui terlebih - - PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139 pilih untuk menulis huruf tegak bersambung? dahulu alat peraga bahasa Indonesia. Peneliti membuat instrumen kuesioner analisis kebutuhan siswa berdasarkan hasil observasi di kelas I sekaligus wawancara kepada siswa kelas I. Berdasarkan tabel 4.14, hasil rekapitulasi komentar dari ahli bahasa Indonesia kemudian peneliti melakukan perbaikan terkait dengan saran yang telah diberikan. Peneliti mempersiapkan dan melengkapi kekurangan instrumen kuesioner yang telah diberikan dari ahli. Melalui beberapa komentar dan saran yang diberikan oleh ahli validator, peneliti memperhatikan susunan kata dalam instrumen kuesioner supaya mudah dipahami oleh siswa kelas I SD. Berikut akan dipaparkan rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan siswa. Dalam hasil kuesioner ini, peneliti mempunyai informasi penting mengenai kebutuhan siswa akan alat peraga bahasa Indonesia khususnya untuk latihan menulis huruf tegak bersambung. Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa No Indikator Item Pertanyaan Jawaba n Respo nden Presen tase 1. Pengalaman menggunak an alat peraga 1. Apakah BapakIbu gurumu √ Pernah 4 40 140 pernah mengguna kan alat peraga pada saat mengajark an menulis huruf tegak bersambu ng? √ Belum pernah 6 60 2. Cara manakah yang kamu pilih ketika belajar menulis huruf tegak bersambu ng? .. mengguna kan alat peraga ...tidak mengguna kan alat peraga √ Belajar menulis menggu nakan alat peraga 10 100 3. Apakah kamu pernah menggu √ Pernah 8 80 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141 nakan alat peraga yang ada dikelasm u untuk menulis huruf tegak bersamb ung? Papan tulis dan spidol √ Pernah Buku tulis halu 2 20 2. Warna alat peraga 4. Menurut mu apakah perlu pemberi an warna pada alat peraga? √ Ya Alasan: supaya terlihat menari k 10 100 Warna alat peraga Warna apa yang kamu pilih untuk digunakan pada alat peraga menulis huruf tegak bersambung ? ... Warna cerah Contohnya: ... Warna √ Warna cerah Contoh nya Biru dan Merah. Alasan nyalebi h menari k dan indah 10 100 142 gelap Contohnya: Bahan alat peraga Bahan apa yang kamu pilih untuk digunakan menulis huruf tegak bersambung : ... Kayu ... Plastik ... Kardus .. Besi .. Kertas √ Kayu alasan: awet dan kuat 8 80 √ Kertas Alasan: mudah diberi gambar dan ringan. 2 20 Alat peraga sebagai pengendali kesalahan Manakah yang lebih kamu pilih ketika belajar menulis huruf tegak bersambung ? ... belajar dengan menggunak an alat peraga dan dapat mengetahui kesalahan tanpa diberitahu teman. ... belajar tanpa menggunak √ belajar dengan menggu nakan alat peraga supaya lebih mandiri dan tambah pintar 10 100 143 an alat peraga dan mengetahui kesalahan dengan bantuan dari teman. Berdasarkan tabel 4.15, hasil rekapitulasi analisis kuesioner untuk siswa dapat diketahui bahwa sebanyak 80 siswa menjawab kuesioner bahwa guru belum pernah menggunakan alat peraga seperti sandpaper letters Montessori pada saat pembelajaran menulis huruf tegak bersambung dan ada 20 siswa menjawab guru pernah menggunakan alat peraga pada saat menulis huruf tegak bersambung. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa peneliti membuat alat peraga dengan pertimbangan 80 siswa yang menjawab belum pernah menggunakan alat peraga bahasa Indonesia seperti sandpaper letter Montessori. 2. Perencanaan a. Instrumen Non-Tes Instrumen non tes yang digunakan adalah instrumen unjuk kerja yang digunakan untuk mengukur keberhasilan uji coba terbatas terkait dengan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori. b. Validasi Kuesioner Produk Alat Peraga Kuesioner validasi produk alat peraga dilakukan untuk mengetahui kelayakan produk alat peraga yang digunakan. Kuesioner produk 144 dibuat untuk ahli,guru, dan siswa yang dikembangkan berdasarkan karakteristik alat peraga sandpaper leters Montessori dan analisis kebutuhan ketika akan mengumpulkan data. Validasi dilakukan dengan menguji validitas konstruknya. Validitas konstruk ini terkait dengan kesesuaian aspek-aspek yang akan diukur dengan landasan teori Sugiyono,2014:177. Validitas konstruk dalam penelitian ini dilakukan oleh beberapa ahli yaitu ahli bahasa Indonesia, Guru 1,Guru 2, dan 10 siswa SDN Percobaan kelas IA. Hasilnya berupa data kuantitatif yang kemudian dikonversikan ke dalam data kualitatif. Perolehan rerata skor pada data kualitatif tersebut memberikan gambaran bagi peneliti untuk memperbaiki kuesioner validasi produk. Peneliti membuat tingkatan kategori kelayakan produk, yaitu kategori sangat baik menunjukkan bahwa instrumen tersebut layak untuk digunakan tanpa perbaikan. Kategori baik, menunjukkan bahwa instrumen tersebut layak untuk digunakan namun masih memerlukan adanya perbaikan sehingga semakin lebih detail dan lengkap. Selanjutnya untuk kategori kurang menunjukkan bahwa instrumen tersebut kurang layak untuk digunakan dan masih memerlukan perbaikan. Sedangkan kategori sangat kurang menunjukkan bahwa instrumen tersebut tidak layak untuk digunakan. 145 Peneliti melakukan validasi untuk kuesioner produk alat peraga sandpaper letter berbasis metode Montessori yang akan digunakah siswa kelas I. Validasi ini ditujukkan kepada beberapa ahli, yaitu ahli bahasa, Guru 1,Guru 2. Berikut ini disajikan tabel 4.16 mengenai hasil validasi kuesioner produk untuk siswa. Tabel 4.16 Validasi Kuesioner Produk untuk Siswa Ahli Total Rerata Ahli Bahasa 43 3,90 Guru 1 44 4 Guru 2 40 3,63 Rerata 42,3 3,84 Berdasarkan tabel 4.16 hasil validasi kuesioner produk Sandpaper letters Montessori dapat diperoleh rerata skor 3,84. Rerata tersebut termasuk kategori “sangat baik”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuesioner produk alat peraga dapat digunakan dalam penelitian.peneliti menggunakan instrumen untuk siswa kelas I. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan siswa dalam memahami materi menulis huruf tegak bersambung setelah menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori. Berikut ini dipaparkan rekapitulasi hasil penilaian kuesioner produk untuk siswa yang disajikan dalam tabel 4.17. Tabel 4.17 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kuesioner Produk untuk Siswa No Indikator Aspek yang Jawab Respon Presen- 146 dinilai an den tase 1. Auto- education Saya dapat menggunakan sandpaper letter Montessori tanpa bantuan orang lain Sangat Setuju 4 40 Setuju 3 30 Tidak Setuju 3 30 Saya dapat memahami cara menulis huruf tegak bersambung dengan bantuan papan sandpaper letter Montessori Sangat Setuju 4 40 Setuju 4 40 Tidak Setuju 2 20 2. Auto- correction Saya dapat menemukan kesalahan pada saat menulis huruf tegak bersambung tanpa bantuan orang lain dengan menggunakan papan sandpaper letter Montessori. Sangat Setuju 8 80 Tidak Setuju 2 20 3. Menarik Saya senang belajar materi menulis huruf tegak bersambung karena menggunakan alat peraga yang bergradasi,me Sangat Setuju 8 80 Setuju 2 20 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147 narik dan memiliki tekstur. Saya tertarik dengan warna papan sandpaper letters Montessori Sangat Setuju 9 90 Tidak Setuju 1 10 Saya dengan mudah membawa dan memindahkan alat peraga sandpaper letters Montessori Sangat Setuju 7 70 Tidak Setuju 3 30 Kontekstu al Saya dapat menemukan bahan yang digunakan untuk membuat papan sandpaper letters Montessori dari lingkungan sekitar. Sangat Setuju 6 60 Tidak Setuju 4 40 Bergradasi Saya dapat menemukan gradasi warna bentuk,dan tekstur. Sangat Setuju 9 90 Setuju 1 10 148 Berdasarkan tabel 4.17 hasil rekapitulasi penilaian kuesioner produk alat peraga sandpaper letters Montessori dapat diketahui bahwa item penilaian terhadap penggunaan alat peraga sebanyak 40 siswa menjawab sangat setuju dapat menggunakan alat peraga tersebut secara mandiri tanpa bantuan orang lain, sebanyak 30 siswa menjawab setuju sudah bisa menggunakan alat peraga tanpa bantuan orang lain, dan sebanyak 30 siswa mengatakan tidak setuju dapat menggunakan alat peraga sandpaper letters Montessori. Kemudian, item penilaian terhadap fungsi sandpaper letters Montessori terhadap pemahaman siswa tentang cara menulis huruf tegak bersambung sebanyak 40 siswa menjawab sangat setuju dapat memahami cara menulis huruf tegak bersambung dengan bantuan alat peraga sandpaper letters Montessori,sebanyak 30 siswa menjawab setuju sudah memahami cara menulis huruf tegak bersambung dengan bantuan alat sandpaper letters Montessori,dan ada 20 siswa yang menjawab tidak setuju sudah memahami cara menulis huruf tegak bersambung dengan bantuan alat sandpaper letters Montessori. Item auto-correction tentang menemukan kesalahan pada saat menulis huruf tegak bersambung tanpa bantuan orang lain sebanyak 80 siswa menjawab dapat menemukan kesalahan menulis huruf tegak bersambung dengan adanya alat peraga sandpaper letters Montessori,dan ada 20 siswa menjawab tidak setuju menjawab adanya alat peraga sandpaper letters Montessori mampu membantu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149 siswa menemukan kesalahan pada saat menulis huruf tegak bersambung. Item Menarik tentang warna, bentuk dan gradasi. Sebanyak 80 siswa menjawab sangat setuju dan senang ketika belajar menulis huruf tegak bersambung menggunakan alat peraga sandpaper letters Montessori karena memiliki warna-warna yang menarik dan cerah. Sebanyak 20 siswa menjawab setuju dan senang dapat menggunakan alat peraga sandpaper letters Montessori, sebanyak 90 siswa merasa tertarik dengan warna yang ada pada papan sandpaper letters Montessori dan sebanyak 10 siswa merasa tidak tertarik dengan warna yang ada pada papan sandpaper letters Montesori. Selain tertarik dengan warna, anak juga merasa alat peraga sandpaper letters Montessori mudah dijangkau untuk dibawa. Sebanyak 70 siswa menjawab sangat setuju mudah membawa dan memindahkan alat peraga sandpaper letters Montessori. Pada item kontekstual, sebanyak 60 siswa menjawab sangat setuju menemukan bahan yang digunakan untuk membuat papan sandpaper letters Montessori dari lingkungan sekitar. Sebab kayu pinus dapat ditemukan dan diperoleh di area Yogyakarta, khususnya daerah Bantul, dan sebanyak 40 siswa menjawab tidak setuju menemukan bahan yang digunakan untuk membuat papan sandpaper letters Montessori dari lingkungan sekitar. 150 Pada item bergradasi, sebanyak 90 siswa menjawab sangat setuju apabila menemukan gradasi warna,bentuk,dan tekstur pada alat peraga sandpaper letters Montessori dan sebanyak 10 siswa menjawab tidak setuju apabila menemukan gradasi warna pada alat peraga sandpaper letters Montessori. Melalui hasil kuesioner produk alat peraga oleh siswa dapat diketahui bahwa alat peraga sandpaper letters Montessori mampu membantu siswa dalam belajar menulis huruf tegak bersambung. 5. Pengembangan Desain a. Konsep Pembuatan Alat Peraga Konsep pembuatan alat peraga sandpaper letters Montssori merupakan pengembangan alat peraga berbasis metode Montessori. Alat peraga sandpaper letters ini digunakan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya pada materi menulis huruf tegak bersambung. Alat peraga ini terdiri dari papan kayu pinus dan huruf-huruf yang telah didesain dan dibuat dari pasir pantai. Pemberian warna juga dibedakan antara warna merah untuk huruf vokal dan warna biru untuk huruf konsonan. Selain alat peraga sandpaper letters Montessori,peneliti juga mengembangkan buku latihan menulis huruf tegak bersambung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151 Gambar 4.1 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf vocal yang sudah direvisi Gambar 4.2 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf s,v,w,x,dan z yang sudah direvisi. Gambar 4.3 Kajian Produk Sandpaper Letters Huruf b,d,f,g yang sudah direvisi. Gambar 4.4 Kajian Produk Sandpaper Letters Huruf h,j,k dan l yang sudah direvisi 152 Gambar 4.5 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf p,q,t dan yang sudah direvisi. Gambar 4.6 Kajian Produk Sandpaper Letters huruf c,m,n,r. 6. Pembuatan album alat peraga Album alat peraga dibuat agar pengguna alat peraga papan sandpaper letter ini dapat menggunakan alat peraga dengan benar. album alat peraga ini merupakan buku panduan penggunaan alat peraga sandpaper letters Montessori. Album ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu materi pembelajaran, submateri, tujuan pembelajaran, nama alat peraga, dan langkah-langkah dalam menggunakan alat peraga. Materi pembelajaran yang dijabarkan pada album alat peraga terdiri dari materi menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung. Langkah pertama yang peneliti lakukan adalah memperkenalkan huruf-huruf yang sudah di desain pada alat peraga sandpaper letters Montessori. Peneliti mengajarkan kepada siswa bagaimana menulis huruf tegak bersambung yang benar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 153 Pada album pertama, peneliti menjelaskan tracing huruf a-z dan menulisnya di buku latihan menulis huruf tegak bersambung yang sudah didesain oleh peneliti sebagai tempat siswa latihan menulis. Pada album pertama, siswa menulis satu huruf terlebih dahulu siswa mentracing huruf yang ada di papan sandpaper letters Montessor dan menulis diatas pasir pantai. Pada album kedua, siswa menulis dua huruf terlebih dahulu siswa mentracing dua huruf yang ada pada papan sandpaper letters Montessori. Pada album ketiga, siswa menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung diatas pasir pantai dan kemudian menulis dibuku tulis halus karena sudah mengalami latihan di alat sandpaper letters Montessori dan pasir pantai yang sudah disediakan peneliti di dalam baki. b. Pengumpulan Bahan Pengumpulan bahan dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Beberapa bahan yang menjadi pilihan sesuai dengan kebutuhan siswa dan guru antara lain kertas dan kayu, sehingga peneliti memilih untuk memanfaatkan bahan dari kayu dan kertas. Kayu yang dipilih adalah kayu pinus, hal ini dikarenakan kayu pinus mudah diolah dan bagus untuk diberi warna,serta tidak terlalu berat. Selain kayu, peneliti juga mendesain alat peraga sandpaper letters dengan pasir pada pembentukan desain hurufnya. Pasir yang digunakan adalah pasir pantai. Hal ini dikarenakan pasir pantai memiliki tekstur yang tidak kasar sehingga aman digunakan untuk 154 siswa kelas I SD. Kedua bahan tersebut dimanfaatkan oleh peneliti sebagai bahan dasar pembuatan alat peraga Sandpaper letters.Keuntungan dari adanya pasir pantai adalah melatih motorik siswa ketika menulis diatas pasir pantai. Selain itu, siswa juga merasa tidak jenuh ketika belajar menulis huruf tegak bersambung. c. Pembuatan Alat Peraga Pembuatan alat peraga dilakukan dengan bantuan dari tukang kayu. Tukang kayu yang membuat alat peraga ini terletak di daerah Bantul,Yogyakarta. Peneliti memilih untuk membuat alat peraga pada tukang kayu di daerah Bantul dikarenakan hasil pekerjaannya sangat rapi dan warna yang digunakan bagus dan cerah, sehingga mendukung peneliti dalam proses pembuatan alat peraga. Pembuatan alat peraga berlangsung selama kurang lebih dua bulan. Bahan dasar untuk pembuatan alat peraga Sandpaper letters adalah kayu pinus dan pasir pantai serta cat kayu berwarna merah dan biru muda. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum pemesanan alat peraga adalah pembuatan desain alat peraga sandpaper letters. Peneliti membuat desain alat peraga dengan ukuran dan bentuk yang sudah di validasi oleh ahli dan sudah pasti. Setelah itu, desain alat peraga diberikan kepada tukang kayu. Alat peraga dibuat sesuai dengan ukuran dan bentuk yang sudah dirancang sesuai dengan desain. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155 Langkah kedua yang harus dilakukan oleh tukang kayu adalah menghaluskan permukaan kayu pinus dengan kertas amplas dan dioven terlebih dengan alat khusus supaya kondisi kayu tidak basah sehingga mempermudah proses pemberian warna. Kayu pinus yang sudah siap digunakan dipotong membentuk persegi panjang. Untuk papan huruf konsonan p,q,t,y dan b,c,g, y dipotong dengan ukuran 50 cm x 29 cm. Selanjutnya untuk papan huruf vokal, huruf s,w,x,z, dan c,m,n,r dipotong dengan ukuran 50 cm x 17,5 cm. Selanjutnya kayu pinus diberikan gradasi warna untuk huruf konsonan diberi warna biru muda dan biru tua, sedangkan untuk huruf vokal diberi warna biru muda dan merah dibagian baris keduanya. Untuk hurufnya diberikan pasir pantai. Langkah ketiga yaitu tahap finishing. Tukang kayu memberikan cat tambahan dan dipernis menggunakan tiner sebanyak dua kali, supaya warna tetap cerah dan awet. Berikut dipaparkan mengenai desain alat peraga sandpaper letters yang dikembangkan oleh peneliti. a b Gambar 4.6 Papan sandpaper letters huruf vokal Keterangan 156 a : gradasi warna biru di baris ketiga b : gradasi warna merah di baris kedua d e f Gambar 4.7 Papan Sandpaper letters huruf konsonan Keterangan: d : huruf b,d,f dan g menggunakan pasir pantai e : gradasi warna biru tua di baris ketiga f : gradasi warna biru muda di baris kedua Produk alat peraga Sandpaper letters Montessori kemudian divalidasi terlebih dahulu kepada para ahli. Validasi produk dilakukan dengan maksud untuk memberikan penilaian serta saran dan komentar terhadap rancangan produk alat peraga papan Sandpaper Letters Montessori. Validasi produk dilakukan oleh beberapa ahli yaitu ahli bahasa Indonesia dan ahli bahasa Montessori. Pada proses validasi produk alat peraga sandpaper letters Montessori ini, peneliti mempresentasikan alat peraga yang sudah dirancang kepada validator beserta cara penggunaannya. Kemudian validator memberikan penilaian dan komentarsaran terhadap alat peraga sandpaper letters,guna untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada alat peraga 157 sandpaper letters. Penilaian alat peraga dibuat berdasarkan lima karakteristik alat peraga yang dimiliki Montessori. Peneliti juga menggunakan rentang nilai atau skala yang digunakan untuk menilai kelayakan produk alat peraga sandpaper letters Montessori. Berikut dipaparkan hasil validasi produk alat peraga sandpaper letters Montessori yang disajikan pada tabel 4.17. Tabel 4.17 Hasil Validasi Produk Ahli Total Rerata Bahasa Montessori 64 3,20 Pembelajaran Bahasa 68 3,40 Rerata 66 3,30 Berdasarkan tabel 4.17 hasil validasi produk tersebut diketahui mendapatkan rerata 3,30. Rerata tersebut masuk dalam kategori yang baik. Sehingga, dalam hal ini menunjukkan bahwa produk atau alat peraga sudah cukup layak untuk digunakan dalam penelitian. Ahli bahasa Indonesia menambahkan komentar secara lisan bahwa huruf t pada alat peraga sandpaper letters Montessori harus dibuat dan didesain dengan tegak bersambung, sedangkan menurut ahli bahasa Montessori menyampaikan hasil alat peraga sandpaper letters sudah cukup layak untuk digunakan. Dalam pembuatan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori, peneliti memperbaiki alat peraga yang masih salah menurut pendapat ahli bahasa, sehingga alat peraga yang sudah direvisi hasilnya sudah jauh lebih baik dan sudah lebih layak digunakan. 158 Selanjutnya dilakukan validasi terhadap album alat peraga sandpaper letters Montessori. Validasi album alat peraga dilakukan guna membantu peneliti dalam menyusun album alat peraga terutama dalam susunan dan penggunaan bahasanya. Berikut ini dipaparkan hasil validasi album alat peraga yang akan disajikan pada tabel 4.18. Tabel 4.18 Validasi Album Alat Peraga Ahli Total Rerata Pembelajaran Bahasa 20 3,33 Guru kelas 1A 22 3,67 Guru kelas 1B 23 3,83 Rerata 21,67 3,61 Berdasarkan hasil validasi album alat peraga diperoleh rerata skor 3,61. Rerata tersebut termasuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa album alat peraga sudah layak untuk digunakan dalam penelitian. d. Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas dilaksanakan pada tanggal 10 November 2015 sampai 10 Desember 2015 pada pukul 09.00-10.00 WIB. Uji coba terbatas dilakukan pada siswa kelas I SDN Percobaan Yogyakarta. Kegiatan ini dilakukan pada saat jam pelajaran bahasa Indonesia berlangsung kepada 10 siswa kelas I yang terdiri dari 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki. Sebelum melakukan kegiatan belajar, peneliti meminta siswa untuk menulis kalimat menggunakan huruf tegak bersambung dibuku tulis halus masing-masing. Hal ini bertujuan supaya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 159 peneliti mengetahui kemampuan awal siswa sebelum diberikan alat peraga sandpaper letter berbasis metode Montessori. Proses kegiatan belajar mengajar ini dilakukan sebanyak 10 kali dalam waktu kurang lebih satu bulan. Kegiatan belajar ini dilakukan secara berkelompok. Peneliti membagi sepuluh siswa kedalam 5 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari dua anak. Hal ini mempermudah peneliti pada saat siswa menggunakan alat sandpaper letters berbasis metode Montessori. Pada pertemuan kedua, yang dilakukan peneliti adalah memperkenalkan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori kepada siswa dan mengajarkan kepada siswa cara penggunaannya. Pada pertemuan ketiga sampai kelima, peneliti mengajak siswa untuk mentracing huruf di atas alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori. Peneliti meminta siswa untuk bergantian menggunakan alat peraga sandpaper letters. Pada pertemuan keenam hingga ketujuh, peneliti meminta siswa latihan menulis huruf tegak bersambung diatas pasir pantai yang telah disediakan oleh peneliti. Peneliti meminta siswa untuk bergantian menulis huruf dan kalimat sesuai dengan petunjuk peneliti. Dalam hal ini guru kelas IA ikut serta mengawasi proses penelitian. Pada pertemuan kedelapan hingga kesepuluh, peneliti meminta siswa menulis huruf tegak bersambung di dalam buku tulis halusnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 160 masing-masing dan peneliti melihat apakah ada tingkat perkembangan setelah menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori. Pada pertemuan terakhir, peneliti juga mengadakan refleksi terkait proses penelitian yang telah berlangsung di kelas IA. 1 Data dan Analisis Hasil Tulisan Siswa Kelas IA. Data dan analisa hasil tulisan siswa diperoleh ketika proses kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung di dalam kelas. Peneliti melakukan penelitian kondisi sebelum menggunakan alat peraga dan setelah menggunakan alat peraga. Instrumen unjuk kerja terdapat di buku latihan dasar menulis sandpaper letters berbasis metode Montessori. Hasil yang diperoleh dari tulisan siswa kelas IA dapat dilihat pada tabel kondisi sebelum menggunakan alat peraga sandpaper letters dan buku latihan dasar menulis pada tabel 4.19. Tabel 4.19 Nilai siswa ketika menulis kalimat tegak bersambung tanpa menggunakan alat peraga Sandpaper letters No Nama Aspek yang dinilai Kualitas tulisan Teknik memegang pensil Bentuk huruf Cara meran gkai huruf Ketepat an tulisan dengan jumlah baris Rata -rata 1. Ana 4 3 3 2 2 2,8 2. Fit 2 2 2 3 3 2,8 3. Doni 2 3 2 3 2 2,8 4. Bin 2 2 3 3 2 2,8 5. Yos 3 3 3 3 2 2,8 6. Put 3 3 3 2 2 2,6 161 7. Tin 3 3 3 2 2 2,6 8. Sry 3 3 3 2 3 2,6 9. Ali 3 3 2 3 3 2,6 10 Adi 3 3 4 4 2 2,6 Rata- rata 2,08 Ana mendapatkan nilai rata-rata 2,8 dengan kualitas tulisan mendapat skor 4, teknik memegang pensil mendapat skor 3, bentuk huruf yang dihasilkan mendapat skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Fita mendapatkan nilai rata-rata 2,8 dengan kualitas tulisan mendapat skor 2, teknik memegang pensil 2, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 2, cara merangkai huruf mendapatkan skor 3 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 3. Doni mendapatkan nilai rata-rata sebesar 2,8 dengan kualitas tulisan mendapat skor 2, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang di hasilkan mendapat skor 2, cara merangkai huruf mendapatkan skor 3 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Sedangkan Bintang mendapatkan nilai rata-rata skor sebesar 2,8 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 2, teknik memegang pensil mendapatkan skor 2, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang di hasilkan mendapatkan skor 3, ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Yosa mendapatkan skor rata-rata 2,8 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 162 hasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 3 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Putri mendapatkan skor rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Tina mendapatkan skor rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Soraya mendapatkan skor rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 3, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. Ali mendapatkan nilai rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 3, teknik memegang pensil mendapatkan skor 3, bentuk huruf mendapatkan skor 2, cara merangkai huruf mendapatkan skor 2, ketepatan tulisan dengan jumlah bars mendapatkan nilai 3. Adi mendapatkan nilai rata-rata 2,6 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 3, teknik memegang pensil memperoleh skor 3, bentuk huruf memperoleh skor 4, cara merangkai huruf memperoleh skor 4 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 2. 163 Hasil yang diperoleh dari tulisan siswa kelas IA dapat dilihat pada tabel kondisi setelah menggunakan alat peraga sandpaper letters dan buku latihan dasar menulis pada tabel 4.20. Tabel 4.20 Nilai siswa setelah menggunakan alat peraga Sandpaper letters No Nama Aspek yang dinilai Kualitas tulisan Teknik memega- ng pensil Bentuk huruf Cara merangkai huruf Ketepat an tulisan dengan jumlah baris Rata-rata 1. Ann 4 4 4 4 4 4,0 2. Fit 4 3 4 4 4 3,8 3. Don 4 4 4 4 4 4,0 4. Bin 4 4 4 4 4 4,0 5. Yos 4 4 4 4 4 4,0 6. Put 4 4 4 4 4 4,0 7. Tin 4 4 4 4 4 4,0 8. Sry 4 4 4 4 4 4,0 9. Ali 4 4 4 4 4 4,0 10 Adi 4 4 4 4 4 4,0 Rata- rata 3,98 Ana mendapatkan nilai rata-rata 4 dengan kualitas tulisan mendapat skor 4, teknik memegang pensil mendapat skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapat skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Fita mendapatkan nilai rata-rata 3,8 dengan kualitas tulisan mendapat skor 3, teknik memegang pensil 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 3. 164 Doni mendapatkan nilai rata-rata sebesar 4 dengan kualitas tulisan mendapat skor 4, teknik memegang pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang di hasilkan mendapat skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Sedangkan Bintang mendapatkan nilai rata-rata skor sebesar 4 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 4, teknik memegang pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang di hasilkan mendapatkan skor 4, ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Yosa mendapatkan skor rata-rata 4 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang di hasilkan mendapatkan skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Putri mendapatkan skor rata-rata 4 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Tina mendapatkan skor rata-rata 4 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 4, teknik memegang pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Soraya mendapatkan skor rata-rata 4 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf yang dihasilkan mendapatkan skor 4, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 165 cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. Ali mendapatkan nilai rata-rata 4 dengan kualitas tulisan mendapatkan skor 4, teknik memegang pensil mendapatkan skor 4, bentuk huruf mendapatkan skor 4, cara merangkai huruf mendapatkan skor 4, ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan nilai 4. Adi mendapatkan nilai rata-rata 4 dengan kualitas tulisan memperoleh skor 4, teknik memegang pensil memperoleh skor 4, bentuk huruf memperoleh skor 4, cara merangkai huruf memperoleh skor 4 dan ketepatan tulisan dengan jumlah baris mendapatkan skor 4. 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 Hasil Nilai Tulisan Siswa Sebelum menggunakan alat peraga Setelah menggunakan alat peraga 166 Grafik 4.1 Rerata Nilai Hasil Tulisan Siswa Sebelum menggunakan alat peraga dan setelah menggunakan alat peraga Pada grafik 4.1 dapat diketahui bahwa rerata nilai tulisan siswa sebelum menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori dan sesudah menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori memiliki hasil yang berbeda. Sebelum siswa menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori mencapai rerata nilai sebesar 2,09. Setelah siswa menggunakan alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori mencapai rerata nilai 3,98. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa alat peraga sandpaper letters berbasis metode Montessori dapat membantu dan melatih siswa dalam menulis huruf tegak bersambung dan dibantu dengan media buku latihan dasar menulis.

B. Pembahasan