Batasan Masalah Rumusan Masalah

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teoritik 1. Semangat

Kerja Semangat kerja merupakan hasil yang sangat penting dan harus mendapat perhatian yang serius dari pemimpin organisasi perusahaan. Karyawan yang mempunyai semangat kerja yang tinggi akan sadar terhadap tanggung jawabnya. a. Pengertian semangat kerja Menurut Alexsander Klig Halten, yang dikutip oleh Moekijat 1989, mengatakan bahwa semangat kerja atau moral kerja adalah “kemampuan sekelompok organisasi untuk bekerja sama dengan giat dan konsekuen dalam mengejar tujuan bersama” Semangat kerja secara individu dikemukakan oleh Halsey terjemahan Anaf Bagindo Ridwan 1984:9 ia mengatakan bahwa, “semangat kerja adalah sikap kesediaan perasaan yang memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan lebih baik dan lebih mahal” Jadi pengertian yang terkandung dalam semangat kerja itu tidak hanya sekedar mengerjakan dan menyelesaikan tugas, tetapi dituntut juga adanya usaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas. Peningkatan kualitas dan kuantitas pekerjaan tidak dapat mengabaikan rasa kejiwaan yang ada pada individu yang dalam hal ini adalah karyawan. Maksudnya adalah karyawan harus dapat merasa puas dan tidak tertekan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerja. Berdasarkan pendapat di atas maka yang dimaksud dengan semangat kerja dalam penelitian ini adalah sikap karyawan dan perasaan yang dimiliki individu atau kelompok untuk mencapai tujuan perusahaan yang erat hubungannya dengan lingkungan kerja, tingkat upah dan jaminan sosial. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi semangat kerja menurut Komaruddin 1981:64 antara lain: 1 Tingkat motivasi 2 Tingkat kepercayaan anggota terhadap yang lain 3 Tingkat keyakinan yang menunjukan bahwa setiap orang mempunyai tujuan yang tidak berbeda dengan kebutuhan keseluruhan manajemen 4 Tingkat kepercayaan terhadap wibawa dan maksud baik dari pemimpin 5 Tingkat kesehatan, emosional, mental dan badaniah 6 Tingkat efisiensi kerja dalam kelompok Untuk mengetahui apakah seorang karyawan memiliki semangat kerja yang tinggi menurut Moekijat 1975:201. Terdapat beberapa indikator yang mempengaruhi semangat kerja yaitu: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

PENGARUH UPAH, INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah, Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Aquafarm Nusantara Klaten.

0 4 18

PENGARUH UPAH, INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah, Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Semangat Kerja Karyawan PT Aquafarm Nusantara Klaten.

4 14 16

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAPPRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP JAMINAN SOSIAL DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Jaminan Sosial dengan Prestasi Kerja Karyawan.

0 4 14

PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. CAHYO NUGROHO JATI DI PENGARUH UPAH DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA CV. CAHYO NUGROHO JATI DI SUKOHARJO.

0 1 17

Pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan : studi kasus karyawan restoran Boyong Kalegan, Sleman, DIY.

1 4 96

Hubungan kepuasan konsumen terhadap kualitas produk, pelayanan, lingkungan fisik dengan tingkat loyalitas konsumen : studi kasus Restoran Boyong Kalegan, Pakembinangun Sleman, Yogyakarta.

0 0 219

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KERJA, TINGKAT UPAH KARYAWAN DAN JAMINAN SOSIAL DENGAN SEMANGAT KERJA Studi Kasus Pada Karyawan Rumah Makan Boyong Kalegan, Turi, Pakem, Sleman, Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarja

0 0 147

Pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan : studi kasus karyawan restoran Boyong Kalegan, Sleman, DIY - USD Repository

0 1 94

Pengaruh motivasi terhadap semangat kerja karyawan : studi kasus karyawan restoran Boyong Kalegan, Sleman, DIY - USD Repository

0 0 94