pekerjaan. Kecelakaan kerja adalah kecelakaan yang terjadi berhubungan dengan kerja termasuk penyakit yang timbul karena
hubungan kerja demikian pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah menuju tempat kerja dan pulang
kerumah melalui jalan yang biasa dilalui. Jaminan kecelakaan kerja meliputi:
a biaya pengangkutan
b biaya rehabilitasi c biaya pemeriksaan, pengobatan dan pemeriksaan
2 Jaminan kematian Tenaga kerja yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja
akan mengakibatkan terputusnya penghasilan dan sangat berpengaruh pada kehidupan ekonomi yang ditinggalkan. Oleh
karena itu diperlukan jaminan kematian dalam upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya pemakaman maupun
santunan berupa uang. 3 Jaminan hari tua
Jaminan hari tua memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan sekaligus atau berkala pada saat tenaga kerja
mencapai usia 54 tahun atau memenuhi persyaratan. 4 Jaminan pemeliharaan kesehatan
Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga dapat melaksanakan tugas
sebaik-baiknya. Di samping itu pengusaha tetap berkewajiban mengadakan pemeliharaan kesehatan tenaga kerja yang meliputi
upaya peningkatan, penyehatan tenaga kerja, penyembuhan dan pemulihan. Jaminan pemeliharaan kesehatan di samping untuk
tenaga kerja yang bersangkutan juga untuk keluarganya. C.
Manfaat Jaminan Sosial Manfaat yang diperoleh dari penyelengaraan jaminan sosial
menurut Heig J Rahman Ranu Panjojo dan Suad Husnan 1984:269 adalah sebagai berikut:
1 Penarikan tenaga kerja yang lebih efektif 2 Memperbaiki semangat dan kesetiaan karyawan
3 Menurunkan tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja 4 Memperbaiki hubungan masyarakat
5 Mengurangi pengaruh organisasi baik yang ada maupun yang potensial
6 Mengurangi campur tangan pemerintah dalam organisasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Kerangka Berfikir
1. Hubungan antara lingkungan kerja dengan semangat kerja Lingkungan kerja mempunyai peranan penting sekali di dalam
perusahaan, terutama tentang kebersihan lingkungan di dalam maupun di luar pabrik. Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar
lingkungan kerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan Alex S Nitisemito 1986:128,
tugas tersebut meliputi pelayanan makan atau makanan, pelayanan kesehatan, pelayanan kamar mandi dan kondisi kerja yang meliputi faktor
penerangan, faktor kebisingan, faktor suhu udara, faktor pewarnaan, faktor keamanan kerja harus dijaga dan diperhatikan juga oleh pemilik
perusahaan yang nantinya akan mempengaruhi semangat kerja para karyawan. Seperti yang penelitian yang telah dilakukan oleh Yeni
Prasetyowati yang mengambil judul “Hubungan antara Lingkungan Kerja dengan Produktivitas” di dalam penelitiannya terdapat adanya hubungan
yang positif antara lingkungan kerja dengan produktifitas kerja 2. Hubungan upah karyawan dengan semangat kerja
Upah merupakan balas jasa yang diberikan pada para pekerja, di mana pekerjanya telah digunakan dan pemberiannya berdasarkan kerja jasmani
maupun kerja rohani dalam masa tertentu baik itu berdasarkan jam, harian, bulanan dan sebagainya. Heid Jrachman Ranupanjojo dan Saud Gusnam
1991:4 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pihak pemilik perusahaan haruslah memikirkan besar kecilnya upah yang akan diterima oleh para karyawan. Pada diri karyawan pun bila
menerima upah yang sesuai dengan apa yang mereka kerjakan, mereka pun dimungkinkan akan bersemangat dalam bekerja, jika sebaliknya bila
karyawan menerima upah tidak sesuai dengan apa yang dikerjakannya secara wajar mereka tidak akan semangat dalam bekerja. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya tingkat upah yang diberikan untuk karyawan berhubungan terhadap semangat kerja.
3. Hubungan antara jaminan sosial dengan semangat kerja Jaminan sosial memiliki arti penting bagi kehidupan karyawan
terutama dalam menghadapi peristiwa tertentu, yang kadang diluar kemampuannya. Arti jaminan sosial adalah “Jaminan kemungkinan
hilangnya pendapatan atau pekerjaan atau seluruhnya atau bertambahnya pengeluaran karena resiko sakit, kecelakaan, hari tua, meninggal dunia
atau resiko sosial lainnya“ Jhon Supriono 1992:115. Pengertian jaminan sosial secara umum diarahkan untuk menjamin,
melindungi atau memberi bantuan untuk karyawan dari resiko yang dapat menganggu kestabilan serta untuk kesejahteraan karyawan. Apabila dalam
menghadapi peristiwa tersebut karyawan tidak mendapat bantuan, dimungkinkan semangat kerja dan gairah kerja mereka cenderung akan
menurun. Tetapi sebaliknya bila karyawan mendapat bantuan, dimungkinkan semangat kerjanya pun akan cenderung meningkat, karena
adanya perasaan tentang atau berkurangnya kekuwatiran, apabila terjadi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sesuatu yang tidak diinginkan yang berkaitan dengan kestabilan penghasilannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semakin
banyak jaminan sosial yang akan diterima para karyawan, maka semangat kerja mereka pun semakin meningkat.
4. Hubungan antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan jaminan sosial dengan semangat kerja
Menurut Wijaya AW 1986:72-73, untuk mempertinggi semangat kerja karyawan, maka pemimpin perlu melakukan langkah-langkah
sebagai berikut: 1 memperlakukan karyawan secara adil, yaitu memberikan kesempatan yang sama pada setiap pegawai yang mempunyai
kecakapan, 2 kemampuan dan prestasi kerja yang sama, 3 menciptakan suasana kerja yang baru, 4 memperhatikan nasib anak buah dalam batas-
batas yang mungkin dilaksanakan, berusaha mempertinggi mutu anak buah secara berencana dan terarah, 5 bertindak tegas yaitu menegur, atau
bila perlu menghukum yang bersalah dan memberikan pujian kepada yang berhasil. Berdasarkan kajian diatas, dapat dilihat hubungan yang saling
menunjang antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan, dan jaminan sosial dengan semangat kerja.
C. Model Penelitian
Hubungan antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan jaminan sosial dengan semangat kerja maka dapat digambarkan sebagai berikut:
Keterangan : 1. Variabel terikat adalah semangat kerja Y
2. Variabel bebas
a. Lingkungan kerja
1
X b. Tingkat Upah karyawan
2
X c. Jamiana
sosial X
3
r
y1
: Korelasi antara lingkungan kerja dan semangat kerja
r
y2
: Korelasi antara program tingkat upah karyawan dan
semangat kerja
r
y3
: Korelasi antara jaminan sosial dan semangat kerja
r
y1,2,3
: Korelasi antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan, jaminan sosial dengan semangat kerja
x
1
2
x
x
3
Y
r
y3
Ry
1,2,3
r
y2
r
y1