Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tingkat upah karyawan terhadap semangat kerja sebagian besar termasuk dalam kategori
tinggi. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean sebesar 23,68; nilai modus sebesar 23,85 dan nilai median 23,60.
3. Jaminan Sosial Banyaknya butir kuesioner yang sahih pada variabel berjumlah
12 item. Dari data diperoleh skor yang tertinggi sebesar = 48 dan skor terendah sebesar = 25, mean = 35,48 median = 36,607 modus = 37,854,
dan standar deviasi = 6,115. Perhitungan tentang harga-harga statistik dapat dilihat pada lampiran 3
Untuk menilai jaminan sosial digunakan Pedoman Penilaian Acuan Patokan PAP Tipe II Ign. Masidjo, 1991: 46
Tabel 14 Pedoman Interpretasi Penilaian Jaminan Sosial
Skor-skor Frekuensi Frekuensi
Relatif Interpretasi
Penilaian 41-48 18
18 Sangat
Tinggi 36-40 40
40 Tinggi
32-35 13 13
Cukup 29-31 10
10 Rendah
28 19
19 Sangat Rendah
Jumlah 100
100 Perhitungan dapat dilihat pada lampiran
3 Berdasarkan kategori penilaian di atas menunjukan bahwa 18
menyatakan bahwa jaminan sosial sangat tinggi, 40 menyatakan bahwa jaminan sosial tinggi, 13 menyatakan bahwa jaminan sosial kerja cukup,
10 menyatakan bahwa jaminan sosial rendah dan yang menyatakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bahwa jaminan sosial sangat rendah 19. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hubungan antara jaminan sosial terhadap semangat
kerja sebagian besar termasuk dalam kategori sedangcukup. Kesimpulan ini didukung oleh hasil perhitungan nilai mean sebesar 35,48; nilai modus
sebesar 37,854 dan nilai median 36,607. 4. Semangat
Kerja Banyaknya butir kuesioner yang sahih pada variabel berjumlah
13 item. Dari data diperoleh skor tertinggi sebesar = 52 dan skor terendah sebesar = 13 dan mean = 43,4 median = 44,25 modus = 46,4375 dan
standar deviasi = 5,009. Perhitungan tentang harga-harga statistik dapat dilihat pada lampiran 3 .
Untuk menilai semangat kerja digunakan Pedoman Penilain Acuan Patokan PAP Tipe II Ign. Masidjo, 1991: 46.
Tabel 15 Pedoman Interpretasi Penilaian Semangat Kerja
Skor-skor Frekuensi Frekuensi
Relatif Interpretasi
Penilaian 45 – 52
44 44
Sangat tinggi 39 – 44
39 39
Tinggi 35 – 38
16 16
SedangCukup 31 – 34
1 1
Rendah 30
Sangat rendah Jumlah
100 100
Perhitungan dapat dilihat pada lampiran 3 Berdasarkan kategori penilaian di atas menunjukan bahwa 44
menyatakan semangat kerja sangat tinggi, 39 menyatakan bahwa semangat kerja tinggi, 16 menyatakan bahwa semangat kerja cukup, 1
menyatakan bahwa semangat kerja rendah dan yang menyatakan bahwa semangat kerja sangat rendah 0. Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara lingkungan kerja, tingkat upah karyawan, jaminan sosial terhadap semangat kerja tinggi. Kesimpulan ini didukung oleh hasil
perhitungan nilai mean sebesar 43,4 nilai modus sebesar 46,4375 dan nilai median 44,25.
C. Pengujian Persyaratan Analisis 1. Uji
Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui masing-masing variabel apakah berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan
rumus Kolmogorov-Smirnov. Dengan bantuan komputer program SPSS Statistical Pacakage For Social Sciences . Lihat lampiran 5
Dari Pengujian pengaruh lingkungan kerja, tingkat upah karyawan dan jaminan sosial terhadap semangat kerja. Sebagai berikut untuk lingkungan
kerja
1
X sebesar 0,140 tingkat upah karyawan
2
X sebesar 0,203
jaminan sosial
3
X
sebesar 0,116 dan semangat kerja Y sebesar 0,214 karena probabilitas
0,05 berarti berdistribusi normal. Dan sebaliknya jika probabilitas lebih kecil dari pada 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal. Dari perhitungan masing-masing variabel lebih besar dari 0,05 maka disimpulkan data tersebut berdistribusi normal.
2. Uji Linieritas
Setelah dilakukan uji normalitas maka dilanjutkan dengan uji linieritas untuk mengetahui apakah data mempunyai hubungan linier atau
tidak antara variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Hubungan ini per variabel yaitu variabel lingkungan kerja terhadap semangat kerja,
variabel tingkat upah karyawan terhadap semangat kerja, variabel jaminan sosial terhadap semangat kerja.
Uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS. Kriteria pengambilan kesimpulan linier, terjadi apabila nilai F
hitung
F
tabel
, demikian sebaliknya.
Tabel 16 Rangkuman Hasil Uji Linieritas
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Df F
Hitung
F
Tabel
Kesimpulan Lingkungan
kerja Semangat
kerja 13:85 1,156 1,84 linier
Tingkat upah karyawan
Semangat kerja
16:82 1,205 1,77 linier Jaminan
sosial Semangat
kerja 21:77 0,949 1,69 linier
Dari tabel di atas disimpulkan sebagai berikut :
a. Uji linieritas regresi antara lingkungan kerja dan semangat kerja diperoleh F
hitung
sebesar 1,156 sedangkan F
tabel
dengan db pembilang 13 dan penyebut 85. Pada taraf signifikan 5 diperoleh F
tabel
sebesar 1,84 Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa F
hitung
F
tabel
1,1561,84 artinya linier. b. Uji linieritas regresi antara tingkat upah karyawan dan semangat kerja
diperoleh F
hitung
sebesar 1,205 sedangkan F
tabel
dengan db pembilang 16 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dan penyebut 82. Pada taraf signifikan 5 diperoleh F
tabel
sebesar 1,77 Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa F
hitung
F
tabel
1,2051,77 artinya linier. c. Uji linieritas regresi antara jaminan sosial dan semangat kerja
diperoleh F
hitung
sebesar 0,949 sedangkan F
tabel
dengan db pembilang 21 dan penyebut 77. Pada taraf signifikan 5 diperoleh F
tabel
sebesar 1,69 Dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa F
hitung
F
tabel
0,949 1,69 artinya linier. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja, tingkat
upah karyawan, dan jaminan sosial mempunyai hubungan linier dengan semangat kerja.
D. Pengujian Hipotesis
Pada penelitian ini ada empat hipotesis yang akan diuji. Hipotesis pertama, kedua dan ketiga menggunakan analisis korelasi product-moment,
sedangkan hipotesis keempat menggunakan analisis korelasi ganda, ada pun tabel yang digunakan untuk ketentuan koefisien tingkat hubungan antar
variabel tertera dibawah ini: Tabel 17
Koefisien tingkat hubungan antr variabel Interval Koefisien
Tingkat Hubungan 0,00 - 0,19
Sangat Rendah 0,20 – 0,39
Rendah 0,40 – 0,59
Sedang 0,60 – 0,79
Kuat 0,80 – 1,00
Sangat Kuat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Hubungan Lingkungan Kerja dengan Semangat Kerja. Hipotesis pertama menyatakan ada hubungan positif antara
lingkungan kerja dengan semangat kerja. Dari pengujian hipotesis hubungan antara lingkungan kerja dengan semangat kerja diperoleh
hitung
r = 0,583
tabel
r = 0,195. Nilai koefisien korelasi tersebut
menunjukan bahwa hubungan antara lingkungan kerja dengan semangat kerja adalah positif dan termasuk dalam kategori sedang. Selanjutnya
dilakukan pengujian terhadap koefisen korelasi dan diketahui
hitung
t = 3,136 sedangkan
tabel
t = 1,661 pada taraf signifikansi 5 dengan
N-2 = 100-2 = 98. Dari analisis menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
atau 3,136 1,661 yang berarti signifikan. Hasil ini menunjukan hipotesis pertama yang menyatakan ada hubungan antara lingkungan kerja dengan
semangat kerja diterima. Lihat lampiran 6 dan 7 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
positif antara lingkungan kerja dengan semangat kerja. 2. Hubungan Tingkat Upah Karyawan dengan Semangat Kerja.
Hipotesis kedua menyatakan ada hubungan antara tingkat upah karyawan dengan semangat kerja. Dari pengujian hipotesis yang
menyatakan hubungan antara tingkat upah karyawan dengan semangat kerja diperoleh
hitung
r = 0,485
tabel
r = 0,195. Nilai koefisien korelasi
tersebut menunjukan bahwa hubungan antara tingkat upah karyawan dengan semangat kerja adalah positif dan termasuk dalam kategori sedang
Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisen korelasi dan diketahui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI