16
Dalam dimensi power distance terdapat ketidaksamaan penerimaan atas kekuasaan yang didistribusikan. Hal ini dapat ditemui dalam sebuah
keluarga. Semua orang memulai pembentukan mental setelah mereka lahir dari orang yang lebih tua dan secara terus-menerus akan membentuk
pribadi seperti pendahulunya tersebut. Indikator dimensi power distance mencakup: kepatuhan terhadap orang tua atau anggota keluarga lain yang
lebih tua, dan ketergantungan pada orang tua. Dimensi individualism berbeda dengan collectivism. Individualitas digambarkan sebagai orang
tinggal dalam masyarakat dimana kepentingan individu berada di atas kepentingan kelompok. Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga belajar
untuk berpikir mengenai diri mereka sendiri atau “aku”. Kolektivitas digambarkan sebagai orang hidup dalam masyarakat dimana kepentingan
kelompok berada di atas kepentingan pribadi. Hal utama yang dipegang dalam dimensi kolektivitas adalah loyalitas pada kelompoknya. Hal ini
berarti diharapkan adanya pembagian sumber daya diantara anggota. Dimensi individualitas versus kolektivitas mencakup indikator: kebebasan
menyatakan pendapat, loyalitas pada anggota keluarga lain, keleluasaan untuk mandiri, keterikatan sosial satu sama lain dalam keluarga, kebutuhan
untuk komunikasi,
dan perasaan
yang muncul
atas pelanggaran
aturannorma tertentu. Keluarga adalah tempat dimana kebanyakan orang menerima program
budaya pertama mereka. Keluarga mempunyai dua bagian ketidaksamaan tetapi saling melengkapi, yaitu: orang tua-anak dan suami-istri. Pengaruh
17
perbedaan tingkatan dari ketidaksamaan dalam hubungan antara orang tua- anak sudah dijelaskan dalam dimensi power distance, sedangkan
hubungan antara suami-istri dijelaskan dalam dimensi masculinity- femininity
. Pada dimensi maskulin, laki-laki dan perempuan memegang nilai ketegasan, sedangkan dalam dimensi feminin memegang nilai yang
lebih lunak. Aturan-aturan dalam sebuah keluarga dapat dilihat secara jelas pada ayah dan ibu dalam mempengaruhi mental anak mereka. Oleh karena
itu, satu dimensi yang berhubungan dengan gender dipengaruhi oleh orang tua. Indikator dimensi masculinity-femininity mencakup: peran ayah lebih
dominan, perhatian yang lebih kepada anggota keluarga yang kuat, cita- cita pada anggota keluarga laki-lakiperempuan, dan penghindaran
perbedaan. Dimensi uncertainty avoidance menunjukkan sejauh mana pandangan anggota kelurga dalam menghadapi situasi yang tidak pasti.
Indikator dimensi ini mencakup: sikap terhadap ketidakpastian hidup, dan penetapan aturan.
C. Program Studi
Program studi prodi adalah satuan pelaksana pendidikan yang bertugas melaksanakan satuan kurikulum untuk satu keahlian tertentu. Adanya prodi
lebih menunjuk pada kekhususan penguasaan disiplin ilmu tertentu, misalnya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial
membagi prodinya menjadi tiga yakni Prodi Pendidikan Sejarah, Prodi Pendidikan Ekonomi-Bidang Keahlian Khusus Ekonomi KoperasiPendidikan
18
Dunia Usaha, dan Prodi Pendidikan Ekonomi-Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Insadha, 2005.
Setiap prodi mengembangkan upaya-upayanya melalui penawaran mata kuliah. Akhir-akhir ini muncul mata kuliah baru di beberapa prodi, yakni mata
kuliah Kewirausahan. Bagi setiap prodi, baik yang berkaitan dengan ekonomi maupun non ekonomi, mata kuliah ini dianggap sebagai sesuatu yang penting
untuk ditawarkan pada mahasiswa. Hal ini dikarenakan penawaran suatu mata kuliah sejalan dengan tujuan yang dirumuskan oleh prodi untuk menghasilkan
lulusan yang berkompeten terhadap bidang ilmunya. Tujuh prodi di Universitas Sanata Dharma yang menawarkan mata kuliah
kewirausahaan adalah prodi manajemen, pendidikan akuntansi, pendidikan dunia usaha, sastra Indonesia, ilmu komputer, teknik informatika, dan farmasi-
profesi apoteker. Masing-masing prodi tersebut memiliki rumusan tujuan yang berbeda-beda. Tujuan yang dirumuskan oleh prodi-prodi tersebut sebagai
berikut: 1. Prodi Manajemen
Prodi Manajemen memfokuskan misinya untuk menyiapkan calon manajer profesional
yang mampu
mengelola dan
mengembangkan perusahaanlembaga tempat ia bekerja dengan ciri-ciri Insadha, 2005:36:
a. Berkepribadian matang dan berdedikasi tinggi b. Beretika bisnis dengan tetap memperhatikan kepentingan organisasi
c. Berwawasan global dan peduli terhadap lingkungan d. Bermoral tinggi
19
2. Prodi Pendidikan Akuntansi Tujuan pendidikan dan prospek lulusan prodi ini adalah menghasilkan
tenaga kependidikan, baik guru maupun non guru yang profesional di bidang akuntansi dan manajemen untuk sekolah menengah umum maupun
sekolah menengah kejuruan kelompok bisnis manajemen serta untuk berbagai dunia usaha. Kompetensi lain lulusan ini adalah menguasai
prinsip dan sistem akuntansi secara manual maupun berbasis komputer, sehingga mereka dapat bekerja di perusahaan-perusahaan nasional maupun
multinasional, perbankan, dan sebagainya Insadha, 2005:36. 3. Prodi Pendidikan Dunia Usaha
Prodi Pendidikan Ekonomi bidang keahlian khusus Pendidikan Ekonomi KoperasiPendidikan Dunia Usaha PDU bertujuan menghasilkan tenaga
kependidikan, baik guru maupun non guru yang profesional dibidang ekonomi untuk Sekolah Menengah Umum maupun Sekolah Menengah
Kejuruan kelompok bisnis manajemen serta lembaga-lembaga pendidikan lain. Tujuan lainnya adalah menyiapkan lulusan untuk dapat menguasai
ilmu ekonomi, manajemen, kewirausahaan, perkoperasian, akuntansi, dan praktek komputer yang memungkinkan lulusannya bekerja di dunia usaha
maupun pemerintah Insadha, 2005:35. 4. Prodi Sastra Indonesia
Tujuan pendidikan yang tersirat dalam prodi ini sebagai berikut Insadha, 2005:51: