Pengujian Prasyarat Analisis Pengujian Hipotesis

69 b. Menyajikan data hasil penelitian Tabel 5.11 Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa ditinjau dari Kultur Keluarga Jiwa Kewirausahaan Kultur Keluarga 81 81 - 90 91 - 100 101 - 116 117 - 136 Jumlah 62 – 72 54 – 61 3 3 48 – 53 10 10 43 – 47 57 3 60 43 9 34 90 34 167 Jumlah 9 34 90 91 16 240 Sumber: data penelitian c. Menyusun tabel kontingensi Tabel 5.12 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa ditinjau dari Kultur Keluarga Jiwa Kewirausahaan Kultur Keluarga ≤ 100 ≥ 101 Jumlah ≥ 43 40,45 73 32,55 73 43 133 92,55 34 74,45 167 Jumlah 133 107 240 d. Mencari nilai fh fh 11 = 133 x 73 240 = 40,45 ; fh 12 = 107 x 73 240 = 32,55 fh 21 = 133 x 167 240 = 92,55 ; fh 22 = 107 x 167 240 = 74,45 e. Mencari nilai chi kuadrat   2  45 , 74 45 , 74 34 55 , 92 55 , 92 133 55 , 32 55 , 32 73 45 , 40 45 , 40 2 2 2 2 2          = 130,37 f. Membandingkan hitung 2  dengan tabel 2  Pada taraf signifikansi  = 0,05 dan df degree of freedomderajat kebebasan = 2-12-1 = 1, maka berdasarkan daftar distribusi chi 70 kuadrat didapat tabel 2  = 3,84. Nilai tabel 2  ini lebih rendah dari hitung 2  = 130,37, artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari kultur keluarga. g. Menghitung C dan C maks Besar kecilnya perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari kultur keluarga dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan koefisien kontingensi C sebagai berikut: C = 240 37 , 130 37 , 130  = 0,59 Nilai C selanjutnya dibandingkan dengan C maks yang bisa terjadi. Nilai C maks ditentukan berdasarkan perhitungan sebagai berikut: C maks = 2 1 2  = 0,71 Besarnya tingkat perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari kultur keluarga dicari dengan membagi C dengan C maks . Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 0,83. Nilai tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi. h. Kesimpulan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari kultur keluarga 71 hitung 2  = 130,37 tabel 2  = 3,84. Besarnya tingkat perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari kultur keluarga adalah 0,83 dan dikategorikan sangat tinggi. 2. Jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari program studi a. Merumuskan hipotesis Ho : Tidak ada perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari program studi Ha : Ada perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari program studi b. Menyajikan data hasil penelitian Tabel 5.13 Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa ditinjau dari Program Studi Jiwa Kewirausahaan Program Studi 81 81 - 90 91 - 100 101 - 116 117 - 136 Jumlah Manajemen 5 17 27 39 7 95 Pend. Akuntansi 4 2 18 16 3 43 Pend. Ekonomi 5 6 1 12 Sastra Indonesia 3 5 1 9 Ilmu Komputer 8 12 12 1 33 Tek.Informatika 6 1 7 Apoteker 4 23 11 3 41 Jumlah 9 34 90 91 16 240 Sumber: data penelitian 72 c. Menyusun tabel kontingensi Tabel 5.14 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa ditinjau dari Program Studi Jiwa Kewirausahaan Program Studi ≤ 100 ≥ 101 Jumlah Manajemen 49 52,65 46 42,35 95 Pend. Akuntansi 24 23,83 19 19,17 43 Pend. Ekonomi 5 6,65 7 5,35 12 Sastra Indonesia 8 5,00 1 4,01 9 Ilmu Komputer 20 18,29 13 14,71 33 Tek.Informatika 3,88 7 3,12 7 Apoteker 27 22,72 14 18,28 41 Jumlah 133 107 240 d. Mencari nilai fh fh 11 = 133 x 95 240 = 52,65 ; fh 12 = 107 x 95 240 = 42,35 fh 21 = 133 x 43 240 = 23,83 ; fh 22 = 107 x 43 240 = 19,17 fh 31 = 133 x 12 240 = 6,65 ; fh 32 = 107 x 12 240 = 5,35 fh 41 = 133 x 9 240 = 5,00 ; fh 42 = 107 x 9 240 = 4,01 fh 51 = 133 x 33 240 = 18,29 ; fh 52 = 107 x 33 240 = 14,71 fh 61 = 133 x 7 240 = 3,88 ; fh 62 = 107 x 7 240 = 3,12 fh 71 = 133 x 41 240 = 22,72 ; fh 72 = 107 x 41 240 = 18,28 e. Mencari nilai chi kuadrat   2           17 , 19 17 , 19 19 83 , 23 83 , 23 24 35 , 42 35 , 42 46 65 , 52 65 , 52 49 2 2 2 2 2          01 , 4 01 , 4 1 00 , 5 00 , 5 8 35 , 5 35 , 5 7 65 , 6 65 , 6 5 2 2 2 2 42 , 16 28 , 18 28 , 18 14 72 , 22 72 , 22 27 12 , 3 12 , 3 7 88 , 3 88 , 3 71 , 14 71 , 14 13 2 2 2 2 2           73 f. Membandingkan hitung 2  dengan tabel 2  Pada taraf signifikansi  = 0,05 dan df degree of freedomderajat kebebasan = 7-12-1 = 6, maka berdasarkan daftar distribusi chi kuadrat didapat tabel 2  = 12,6. Nilai tabel 2  ini lebih rendah dari hitung 2  = 16,42, artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari program studi. g. Menghitung C dan C maks Besar kecilnya perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari program studi dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan koefisien kontingensi C sebagai berikut: C = 240 42 , 16 42 , 16  = 0,25 Nilai C selanjutnya dibandingkan dengan C maks yang bisa terjadi. Nilai C maks ditentukan berdasarkan perhitungan sebagai berikut: C maks = 2 1 2  = 0,71 Besarnya tingkat perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari program studi dicari dengan membagi C dengan C maks . Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 0,35. Nilai tersebut termasuk dalam kategori rendah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 h. Kesimpulan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari program studi hitung 2  = 16,42 tabel 2  = 12,6. Besarnya tingkat perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari program studi adalah 0,35 dan dikategorikan rendah. 3. Jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua a. Merumuskan hipotesis Ho : Tidak ada perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua Ha : Ada perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua b. Menyajikan data hasil penelitian Tabel 5.15 Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa ditinjau dari Jenis Pekerjaan Orang Tua Jiwa Kewirausahaan Jenis Pekerjaan Orang Tua 81 81 – 90 91 - 100 101 - 116 117 - 136 Jumlah Berwirausaha 1 7 35 44 8 95 Tidak berwirausaha 8 27 55 47 8 145 Jumlah 9 34 90 91 16 240 Sumber: data penelitian 75 c. Menyusun tabel kontingensi Tabel 5.16 Tabel Kontingensi Jiwa Kewirausahaan Mahasiswa ditinjau dari Jenis Pekerjaan Orang Tua Jiwa Kewirausahaan Jenis Pekerjaan Orang Tua ≤ 100 ≥ 101 Jumlah Berwirausaha 43 52,65 52 42,35 95 Tidak berwirausaha 90 80,35 55 64,65 145 Jumlah 133 107 240 d. Mencari nilai fh fh 11 = 133 x 95 240 = 52,65 ; fh 12 = 107 x 95 240 = 42,35 fh 21 = 133 x 145 240 = 80,35 ; fh 22 = 107 x 145 240 = 64,65 e. Mencari nilai chi kuadrat   2  65 , 64 65 , 64 55 35 , 80 35 , 80 90 35 , 42 35 , 42 52 65 , 52 65 , 52 43 2 2 2 2 2          = 6,57 f. Membandingkan hitung 2  dengan tabel 2  Pada taraf signifikansi  = 0,05 dan df degree of freedomderajat kebebasan = 2-12-1 = 1, maka berdasarkan daftar distribusi chi kuadrat didapat tabel 2  = 3,84. Nilai tabel 2  ini lebih rendah dari hitung 2  = 6,57, artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua. 76 g. Menghitung C dan C maks Besar kecilnya perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari kultur keluarga dapat dilakukan dengan menggunakan perhitungan koefisien kontingensi C sebagai berikut: C = 240 57 , 6 57 , 6  = 0,16 Nilai C selanjutnya dibandingkan dengan C maks yang bisa terjadi. Nilai C maks ditentukan berdasarkan perhitungan sebagai berikut: C maks = 2 1 2  = 0,71 Besarnya tingkat perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua dicari dengan membagi C dengan C maks . Hasil perhitungan menunjukkan nilai sebesar 0,23. Nilai tersebut termasuk dalam kategori rendah. h. Kesimpulan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua hitung 2  = 6,57 tabel 2  = 3,84. Besarnya tingkat perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari jenis pekerjaan orang tua adalah 0,23 dan dikategorikan rendah. 77

D. Pembahasan

1. Adanya perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari kultur keluarga Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh hasil hitung 2  sebesar 130,37. Pada taraf signifikansi 05 ,   dan df = 2-12-1 = 1, tampak bahwa nilai tabel 2  = 3,84. Nilai hitung 2  = 130,37 tabel 2  = 3,84, artinya ada perbedaan yang signifikan mengenai jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari kultur keluarga. Besarnya tingkat perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari kultur keluarga adalah 0,83 dan dikategorikan sangat tinggi. Adanya perbedaan jiwa kewirausahaan mahasiswa ditinjau dari kultur keluarga diduga disebabkan oleh pola pikir, tindakan, dan kebiasaan antara keluarga yang satu dengan yang lainnya berbeda. Dalam sebuah keluarga, pola pikir, tindakan, maupun kebiasaan-kebiasaan yang diterapkan orang tua atau anggota keluarga lainnya akan mempengaruhi kondisi kejiwaan seorang anak. Termasuk dalam hal ini adalah keinginan untuk berwirausaha. Mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan kondisi kultur yang bercirikan power distance yang besar akan patuh pada orang tua mereka. Kadang-kadang terdapat aturan diantara anak-anak sendiri, yakni yang lebih muda diharapkan mengalah pada yang lebih tua. Pada keluarga dengan budaya ini, otoritas orang tua akan terus dirasakan oleh seorang anak dan menyebabkannya kurang memiliki kemampuan dalam membuat keputusan. Dalam kondisi kultur bercirikan power distance yang kecil, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78 orang tua memandang anak-anaknya secara sama. Tujuan pendidikan dari keluarga dengan ciri budaya ini adalah untuk membiarkan anak-anaknya mengambil kontrol atas tindakan mereka sendiri. Hubungan seorang anak dengan yang lainnya tidak tergantung pada status, sehingga dalam perkembangannya seorang anak mampu membuat keputusan sendiri tanpa adanya nasihat dari orang tua atau yang lebih tua. Loyalitas merupakan elemen penting dalam keluarga dengan budaya kolektif. Sifat loyal ini ditunjukkan dengan adanya saling pengertian satu sama lain, misalnya jika ada seorang anggota keluarga telah mempunyai pekerjaan dan yang lainnya tidak, maka diharapkan yang bersangkutan dapat membagikan penghasilannya pada anggota keluarga lainnya. Selain itu, antar anggota keluarga diharapkan adanya saling pengertian dalam menggunakan harta mobil atau motor yang dimiliki keluarga. Kewajiban anggota keluarga dalam budaya kolektif tidak hanya pada persoalan keuangan, tetapi juga dalam hal ritual, misalnya adanya kewajiban hadir pada acara perkawinan atau pembabtisan kerabat dekat. Segala tingkah laku pribadi jika tidak sesuai dengan yang diharapkan anggota keluarga lainkerabat dekat menyebabkan dirinya akan kehilangan muka tidak punya harga diri. Di lain pihak, dalam budaya individualis orang tua akan bangga jika anak-anaknya pada usia awal sudah bekerja untuk menambah uang saku. Hal demikian dimaksudkan supaya anak-anaknya dapat belajar memutuskan bagaimana membelanjakan uang yang mereka dapatkan sendiri. Selain itu, anak-anak diajarkan mengenai sesuatu yang seharusnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79 dikatakan, walaupun hal tersebut menyakitkan. Keluarga dalam budaya ini mengajarkan kepada anak-anaknya untuk belajar berpikir mengenai diri mereka sendiri. Pada mahasiswa yang keluarganya berasal dari budaya berdimensi femininity cenderung memegang nilai yang lebih lunak, dibandingkan pada mahasiswa yang keluarganya berasal dari budaya berdimensi masculinity. Tolak ukur pada nilai yang lunak ini mengacu pada sifat keibuan yang biasanya kurang tegas dalam menetapkan aturan-aturan di keluarga. Sebaliknya pada dimensi masculinity , ketegasan dalam keluarga dimaksudkan agar anak serius dalam meraih tujuan hidupnya. Anak memiliki ambisi yang kuat dalam meraih cita-citanya untuk mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan besar. Mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance yang kuat akan merasa terancam terhadap segala sesuatu yang akan terjadi di masa depan. Mahasiswa yang berasal dari kultur ini cenderung mempunyai tingkat kegelisahan yang relatif tinggi, misalnya dalam menghadapi ketidakpastian keuangan, atau saat ada anggota keluarga yang sakit. Namun pada mahasiswa yang berasal dari keluarga dengan dimensi uncertainty avoidance yang lemah cenderung untuk bersikap dan berpikir positif dalam melihat segala sesuatu yang terjadi pada keluarganya. Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Hofstede 1992, yang mengungkapkan bahwa jiwa kewirausahaan mudah tumbuh dalam kultur

Dokumen yang terkait

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap pelayanan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma : studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pemakai jasa Perpustakaan Kampus I Mrican.

0 1 126

Minat berwirausaha di tinjau dari jiwa kewirausahaan, program studi dan latihan berwirausaha : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 2 156

Persepsi mahasiswa mengenai kompetensi dosen ditinjau dari prestasi belajar, dan status sosial ekonomi keluarga : studi kasus pada mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 2 130

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan perpustakaan Universitas Sanata Dharma ditinjau dari jenis kelamin, semester, program studi : studi kasus mahasiswa Universitas Sanata Dharma.

0 0 153

MANAJEMEN WAKTU MAHASISWA TERHADAP KURIK

0 1 17

MANAJEMEN WAKTU UNTUK MAHASISWA Ulama Salaf

0 0 4

Jiwa kewirausahaan mahasiswa Universitas Sanata Dharma ditinjau dari kultur keluarga, program studi, dan jenis pekerjaan orang tua : studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma - USD Repository

1 2 142

Analisis minat berwirausaha pada mahasiswa dilihat dari tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan orang tua : studi kasus mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 0 119

Analisis kepuasan mahasiswa terhadap kualitas pelayanan Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang dan Universitas Sanata Dharma dan studi pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 204

Kepuasan mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma terhadap kualitas pelayanan dosen (studi kasus pada mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma angkatan 2015-2017) - USD Repository

0 1 149