xix
ABSTRACT
Degenerative diseases and disorders of cell structure and function, and mutations can be caused by free radicals. One way to counteract the free radicals
using antioxidants. Velvet apple Diospyros blancoi A. DC. known to contain phenolic compounds that have antioxidant activity.
This study aimed at the determination of total phenolic content and antioxidant activity velvet apple of bark. Velvet apple bark was extracted using a
mixture of methanol: water 9:1 and 1:1 and then fractionated with ethyl acetate. Determination of total phenolic content using the Folin-Ciocalteu
compounds are expressed in gallic acid equivalent mass and antioxidant activity using 1,1-diphenyl-2 pikrilhidrazil radical DPPH which is expressed in the
Inhibition Concentration IC
50
. The results showed that the ethyl acetate fraction of the velvet apple stem
bark methanolic extract has a total phenolic content 1311.3 ± 72.80 mg gallic acid equivalents per gram fraction 95 confidence level and antioxidant
activity very strong expressed by IC
50
14.3 ± 1.42 g mL 95 confidence level. Keywords: ethyl acetate fraction of the stem bark velvet apple Diospyros blancoi
A. DC., DPPH, total phenolic content, antioxidant
1
BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang
Penyakit degeneratif, gangguan fungsi dan struktur sel, serta mutasi dapat disebabkan oleh radikal bebas. Radikal bebas merupakan kumpulan atom yang
reaktif dan tidak stabil, karena memiliki satu elektron tidak berpasangan pada orbital terluarnya. Untuk mencapai kestabilan atom, radikal bebas akan bereaksi
dengan molekul disekitarnya untuk mendapatkan pasangan elektronnya. Radikal bebas dapat mengoksidasi asam nukleat, protein, lipid atau DNA dan dapat
memulai terjadinya penyakit degeneratif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu substansi penting yaitu antioksidan yang mampu menghambat mekanisme
oksidatif yang menyebabkan penyakit degeneratif Prakash, Rigelhof dan Miller, 2001.
Antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menangkal radikal bebas karena dapat menyumbangkan satu elektron kepada radikal bebas
Suhartono, 2002 cit., Sunardi, 2007. Antioksidan alami mampu melindungi tubuh dari kerusakan akibat spesies oksigen reaktif dan menghambat penyakit
degeneratif Sunarni, 2005 cit., Sunardi, 2007. Contoh antioksidan alami yaitu vitamin C, vitamin E, karotenoid dan senyawa fenolik. Paling sedikit ada 4
macam sumber antioksidan, yaitu enzim superoksida dismutase, glutation peroksidase dan katalase, molekul besar albumin, ceruliplasmin, feritin, protein
lain, molekul kecil asam askorbat, glutation, asam urat, tokoferol, karotenoid, polifenol dan beberapa hormon estrogen, angiotensin, melatonin Prior, Wu dan
Schaich, 2005. Adanya kemungkinan efek samping yang belum diketahui dari antioksidan sintetik, maka antioksidan alami menjadi alternatif untuk menangkal
radikal bebas Rohdiana, 2001; Sunarni, 2005 cit., Sunardi, 2007. Hal inilah yang menyebabkan adanya penelitian eksplorasi sumber antioksidan alami yang berasal
dari tanaman. Senyawa fenolik merupakan senyawa antioksidan alami yang terdapat
dalam bentuk senyawa aktif dalam makanan. Senyawa fenolik dapat mencegah berbagai jenis penyakit, seperti kanker dan jantung koroner. Senyawa ini pun
berperan sebagai faktor pelindung terhadap bahaya oksidasi pada tubuh manusia Ningsih, 2007.
Pada tanaman dengan profil kandungan kimia satu spesies tumbuhan dalam satu genus umumnya akan menunjukkan kandungan kimia yang mirip
Muharni, 2010. Tanaman Diospyros virginiana L yang masih satu genus dengan apel beludru ditemukan adanya kuersetin Duke, 2001. Kuersetin merupakan
senyawa golongan fenolik yang berperan sebagai antioksidan. Menurut penelitian Lee, Jiang, Juan, Lin dan Hou 2006 ekstrak tanaman apel beludru Diospyros
blancoi A. DC. mengandung konstituen fenolik lebih dari 30 mg asam galat tiap gram dan IC
50
sebesar 12,9-28,5 µgmL dari ekstrak tanaman sehingga dapat digunakan untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari apel beludru terutama pada
bagian kulit batang.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan kulit batang apel beludru menggunakan radikal DPPH 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl.
Radikal DPPH memiliki kemampuan untuk direduksi atau distabilisasi oleh antioksidan diukur dengan mengukur penurunan absorbansi pada panjang
gelombang 517 nm. Parameter yang digunakan untuk uji penangkapan radikal DPPH adalah IC
50
konsentrasi ekstrak atau fraksi uji yang dibutuhkan untuk menangkap radikal DPPH sebesar 50 Zou, Lu dan Wei, 2004. Penentuan
kandungan fenolik total dengan metode Folin-Ciocalteu yang menyatakan
ekivalen asam galat pada uji aktivitas antioksidan sumber tumbuhan Aqil, Ahmad dan Mehmood, 2006.
1. Permasalahan
a. Berapa kadar fenolik total fraksi etil asetat ekstrak metanolik kulit batang apel beludru yang dinyatakan dengan massa ekivalen asam galat?
b. Berapa nilai aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanolik kulit batang apel beludru menggunakan radikal bebas DPPH yang dinyatakan
dengan IC
50
?
2. Keaslian penelitian
Sejauh pengamatan penulis, penelitian uji aktivitas antioksidan kulit batang apel beludru sebelumnya pernah dilakukan oleh Das, Hamid, Bulbul,
Sultana dan Islam 2010 dalam penelitiannya menggunakan bagian daun, buah, dan kulit batang apel beludru yang didapatkan dari Departemen Botani
Universitas Dhaka. Bagian tanaman Diospyros discolor dalam keadaan kering diekstrak dengan metanol 97 selama tujuh hari. Pengujian aktivitas antioksidan
dilakukan dengan metode DPPH dan penetapan kandungan fenolik total menggunakan instrumen spektrofotometer visibel.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya, karena penelitian ini menggunakan kulit batang apel beludru yang diperoleh dari Kampus III
Universitas Sanata Dharma Paingan, Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta. Kulit batang apel beludru dikeringkan kemudian diserbuk dan dimaserasi menggunakan
metanol : air 9:1 dan metanol : air 1:1 selama satu hari. Penelitian ini dilakukan proses fraksinasi dengan petroleum eter dan dilanjutkan dengan etil
asetat, sehingga diperoleh fraksi etil asetat ekstrak metanolik kulit batang apel beludru. Hasil fraksi etil asetat ekstrak metanolik kulit batang apel beludru inilah
yang digunakan untuk pengujian aktivitas antioksidan menggunakan radikal DPPH dan penetapan kandungan fenolik total dengan menggunakan instrumen
spektrofotometer visibel.
3. Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis.Memberikan pengetahuan dan bukti ilmiah mengenai aktivitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak metanolik kulit batang apel beludru
menggunakan radikal bebas DPPH yang dinyatakan dengan IC
50.
b. Manfaat praktis. Memberikan informasi tentang aktivitas antioksidan kulit batang apel beludru, sehingga bisa dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif
pemeliharaan kesehatan manusia.
B. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum.