kuesioner yang telah diisi oleh siswa kelas XI IPA SMA Budya Wacana. Hal tersebut juga dikuatkan oleh hasil pengamatan, dimana hanya satu
siswa dari enam siswa yang diamati bersedia untuk maju mengerjakan di papan tulis.
Aktivitas belajar siswa di dalam kelas tidak hanya sebatas belajar secara pasif namun juga belajar secara aktif. Dengan adanya keterlibatan
siswa secara aktif dalam proses pembelajaran, siswa tersebut akan lebih mudah memahami pelajaran dan prestasi siswa tersebut dapat lebih
meningkat lagi. Keterlibatan siswa dalam mengungkapkan pendapat, bertanya, maupun terlibat aktif dalam penyelesaian soal-soal latihan akan
membantu proses berfikir siswa dalam memahami pelajaran matematika. Namun tidak dipungkiri jika masih ada banyak siswa yang sungkan,
ragu bahkan takut untuk terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran. Guru sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar
diharapkan mampu untuk mendukung siswa semakin aktif dalam proses pembelajaran dan mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang telah
dilakukan.
2. Hubungan Antara Aktivitas Belajar Matematika Siswa Di Luar Jam
Sekolah Dengan Prestasi Belajar Matematika
Berdasarkan data hasil pengujian kuesioner menunjukkan bahwa ada hubungan antara aktivitas belajar di luar jam sekolah dengan prestasi
belajar matematika. Hal ini dapat dilihat dari harga significant value sebesar 0,026 pada pengujian hipotesis kedua. Berdasarkan tabel
interprestasi korelasi, hubungan antara aktivitas belajar di luar jam sekolah dengan prestasi belajar matematika mempunyai hubungan yang sedang,
Hal ini dapat dilihat dari nilai korelasi sebesar 0,454. Maka sangatlah baik apabila aktivitas belajar di luar jam sekolah semakin ditingkatkan lagi.
Dengan begitu berarti apabila aktivitas belajar matematika di luar jam sekolah ditingkatkan maka prestasi belajarnya juga akan meningkat.
Dengan demikian aktivitas belajar matematika di luar jam sekolah merupakan salah satu faktor yang penting dalam upaya pencapaian
prestasi belajar yang optimal. Hal ini dapat disebabkan karena tidak adanya batasan waktu saat dalam melakukan aktivitas belajar di luar jam
sekolah oleh karena itu jenis kegiatan dan bagaimana cara melakukan kegiatan variasinya cenderung lebih besar dibandingkan aktivitas belajar
di dalam kelas sehingga dalam penelitian ini hubungan antara aktivitas belajar di luar jam sekolah dengan prestasi belajar matematika siswa
signifikan. Di dalam tabel jawaban kuesioner variabel aktivitas belajar di luar jam
sekolah dapat dilihat pada tabel 4.1 untuk pertanyaan nomor 33 tentang aktivitas mengerjakan PR matematika, terdapat 19 siswa atau 79,2
menjawab pertanyaan dengan minimal jawaban sering. Demikian juga untuk pertanyaan nomor 34 tentang aktivitas mengerjakan PR matematika
tepat waktu, terdapat 13 siswa atau 54,2 yang menjawab pertanyaan dengan minimal jawaban sering. Selain itu untuk pertanyaan nomor 39
tentang aktivitas menambah waktu belajar di luar jam sekolah saat akan
ulangan harian , terdapat 16 siswa atau 66,7 yang menjawab pertanyaan dengan minimal jawaban sering. Demikian juga untuk pertanyaan nomor
40 tentang aktivitas menambah waktu belajar di luar jam sekolah saat akan ulangan semester, terdapat 20 siswa atau 83,3 yang menjawab
pertanyaan dengan minimal jawaban sering. Dilihat dari jawaban tersebut, aktivitas siswa dalam hal mengerjakan PR dan menambah waktu belajar
saat akan ulangan sudah tercermin di dalam kuesioner yang telah diisi oleh siswa kelas XI IPA SMA Budya Wacana. Hal tersebut juga dikuatkan oleh
hasil wawancara, dimana semua siswa yang diwawancara selalu mengerjakan PR meski kadang tidak selesai karena menurut mereka PR
dapat digunakan sebagai bahan belajar. Selain mereka selalu menambah waktu belajar karena menurut mereka kesiapan saat akan ulangan sangat
penting agar mendapat nilai yang baik. Aktivitas belajar di luar jam sekolah tidak hanya sebatas mengerjakan
PR dan menambah waktu belajar saat akan ulangan namun juga aktivitas- aktivitas yang lain seperti membuat ringkasan, belajar bersama, mengikuti
bimbingan belajar maupun latihan-latihan soal. Aktivitas belajar di luar jam sekolah jika semakin banyak dilakukan akan membantu siswa untuk
semakin memahami matematika. Oleh karena itu orangtua siswa perlu memberikan perhatian maupun
dorongan kepada anaknya agar mau melaksanakan aktivitas belajarnya dengan sungguh-sungguh di luar jam sekolah. Sebagai contoh mengawasi
anak saat belajar di rumah dan mendorong anak untuk selalu mengulangi pelajaran yang telah diajarkan di sekolah.
96
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di kelas XI IPA SMA Budya Wacana, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan perhitungan dan analisis data yang diperoleh peneliti, bahwa
aktivitas belajar di dalam kelas tidak berhubungan dengan prestasi belajar matematika. Hal ini terlihat dari harga koefisien korelasi sebesar 0,160 dan
harga significant value sebesar 0,454 yang nilainya lebih besar dari 0,05. 2.
Berdasarkan perhitungan dan analisis data yang diperoleh peneliti, bahwa aktivitas belajar di luar jam sekolah memiliki hubungan yang positif dan
signifikan dengan prestasi belajar matematika. Hal ini terlihat dari harga koefisien korelasi sebesar 0,454 dan harga significant value sebesar 0,026
yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan nilai tabel interprestasi korelasi di bab III maka tingkat hubungan antara aktivitas belajar di luar
jam sekolah dengan prestasi belajar matematika termasuk dalam kategori sedang.
3. Salah satu kemungkinan hubungan aktivitas belajar di dalam kelas dengan
prestasi belajar matematika tidak signifikan karena variasi atau ragam kegiatan belajar di dalam kelas lebih sedikit dibanding kegiatan belajar di
luar jam sekolah karena aktivitas belajar di dalam kelas waktunya lebih singkat atau terbatas. Sedangkan hubungan aktivitas belajar di luar jam