a. Faktor internal faktor dari dalam siswa, yakni keadaan atau kondisi
jasmani dan rohani siswa. Kondisi jasmani aspek fisiologis berkaitan dengan tingkat kebugaran organ-organ tubuh. Sedangkan kondisi
rohani aspek psikologis antara lain berkaitan dengan tingkat kecerdasan, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa, dan motivasi siswa.
b. Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di
sekitar siswa. c.
Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Faktor-faktor di atas saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama
lain. Misalnya seorang siswa yang memelihara motif ekstrinsik faktor eksternal biasanya akan cenderung mengambil pendekatan belajar yang
sederhana dan tidak mendalam, begitu pula sebaliknya.
3. Tujuan Evaluasi Prestasi Belajar Siswa
Menurut Muhibbin Syah 1997:142, tujuan-tujuan evaluasi prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa
dalam suatu kurun waktu proses belajar tertentu. b.
Untuk mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok kelasnya.
c. Untuk mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
d. Untuk mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan
kapasitas kognitifnya kemampuan kecerdasan yang dimilikinya untuk keperluan belajar.
e. Untuk mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna metode mengajar
yang telah digunakan guru dalam proses belajar-mengajar PBM.
4. Fungsi Evaluasi Prestasi Belajar Siswa
Menurut Muhibbin Syah 1997:142-143, disamping memiliki tujuan, evaluasi belajar juga memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Fungsi administratif, untuk penyusunan daftar nilai dan pengisian buku
raport. b.
Fungsi promosi, untuk menentapkan kenaikan atau kelulusan. c.
Fungsi diagnostik, untuk mengidentifikasi kesulitan belajar siswa dan merencanakan program remedial teaching pengajaran perbaikan.
d. Sumber data BP untuk memasok data siswa tertentu yang memerlukan
bimbingan dan penyuluhan BP. e.
Bahan pertimbangan pengembangan pada masa yang akan datang yang meliputipengembangan kurikulum, metode dan alat-alat PBM.
f. Fungsi psikologis bagi siswa, alat bantu untuk mengatasi
kekurangmampuan atau
ketidakmampuannya dalam
menilai kemampuan dan kemajuan dirinya sendiri.
g. Fungsi psikologis bagi orangtua atau wali siswa, kebutuhan akan
pengetahuan mengenai hasil usaha dan tanggung jawabnya mengembangkan potensi anak akan terpenuhi.
h. Sarana pemenuhan ketentuan konstitusional UUSPN1989 Bab XII
Pasal 43 yang berbunyi ā€¯Terhadap kegiatan dan kemajuan belajar peserta didik dilakukan penilaian.
5. Ragam Evaluasi
Ada banyak ragam evaluasi mulai dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks, karena pada prinsipnya evaluasi hasil
belajar merupakan kegiatan berencana dan berkesinambungan. Menurut Muhibbin Syah 1997:143-145, ragam evaluasi sebagai berikut:
a. Pre-test dan post-test
Pre-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru sebelum memulai penyajian materi baru dengan tujuan untuk mengidentifikasi
taraf pengetahuan siswa mengenai bahan yang akan disajikan. Sedangkan post-test adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan guru
pada setiap akhir penyajian materi dengan tujuan untuk mengetahui taraf penguasaan siswa atas materi yang telah diajarkan. Kedua ragam
evaluasi ini ini berlangsung singkat, sering tidak memerlukan instrumen tertulis, dan dengan item-item soal terbatas.
b. Evaluasi prasyarat
Evaluasi jenis ini sangat mirip dengan pre-test, tujuannya untuk mengidentifikasi penguasaan siswa atas materi lama yang mendasari
materi baru yang akan diajarkan. c.
Evaluasi diagnostik
Evaluasi ini dilakukan setelah selesai penyajian sebuah satuan pelajaran dengan tujuan mengidentifikasi bagian-bagian tertentu yang
belum dikuasai siswa. d.
Evaluasi formatif Evaluasi jenis ini dilakukan pada setiap akhir penyajian satuan
pelajaran atau modul. Tujuannya untuk memperoleh umpan balik letak kesulitan belajar siswa yang nantinya akan digunakan sebagai bahan
pertimbangan rekayasa pengadaan remedial perbaikan. e.
Evaluasi sumatif Evaluasi jenis ini dilakukan pada akhir periode pelaksaan program
pengajaran atau lazim dilakukan pada setiap akhir semester atau akhir tahun ajaran baru. Hasilnya dijadikan bahan laporan resmi mengenai
kinerja akademik siswa dan bahan penentu naik atau tidaknya siswa ke kelas yang lebih tinggi.
f. EBTA dan EBTANAS
EBTA dan EBTANAS pada prinsipnya sama dengan evaluasi sumatif dalam arti sebagai alat penentu kenaikan status siswa. Namun evaluasi
ini dirancang untuk siswa yang telah menduduki kelas tertinggi pada suatu jenjang pendidikan tertentu.
D. Gambaran Umum Sekolah