Validasi Instrumen dan Reliabilitas Tes

H. Validasi Instrumen dan Reliabilitas Tes

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, lembar pengamatan, lembar pedoman wawancara dan nilai raport matematika. Instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono,2010:173. Atau dengan kata lain, instrumen tersebut memiliki kesesuian dan kecermatan untuk mengukur variabel yang sedianya hendak diukur dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Untuk kuesioner akan diuji validitas isi dan validitas butir serta reliabilitasnya. Untuk instrumen lembar pengamatan dan lembar pedoman wawancara akan menggunakan validitas pakar, yaitu dengan meminta bantuan ahli dalam hal ini dosen pembimbing dan guru pengampu pelajaran matematika untuk menelaah apakah instrumen sudah memadai atau belum. Sedangkan untuk nilai raport matematika tidak perlu diuji lagi karena nilai raport didapat dari nilai-nilai tugas, ulangan harian dan semester dimana soal- soal yang diberikan sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Perhitungan nilai raport yang digunakan oleh guru adalah sebagai berikut: Keterangan: NT : Nilai Rata-Rata Tugas UTS : Ujian Tengah Semester UAS : Ujian Akhir Semester Uji coba instrumen kuesioner dilaksanakan 1 Juni 2012 dan diberikan kepada siswa kelas XI IPA SMA Budya Wacana Yogyakarta tahun ajaran 20112012 dengan responden sebanyak 13 siswa. Untuk mengetahui apakah kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini valid dan reliabel atau tidak, maka perlu diadakan pengujian validitas dan reliabilitas. Dalam satu kuesioner terdiri dari dua sub-bab yang nantinya dalam proses perhitungan akan disendirikan. Data hasil uji coba kuesioner dapat dilihat pada lampiran B.1. 1. Pengujian Validitas Untuk menguji validitas kuesioner, maka dilakukan uji validitas isi dan uji validitas butir. Validitas isi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat kesesuaian antara pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner dengan data yang ingin didapat. Pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner disusun berdasarkan kajian teori pada bab II yang kemudian dirumuskan dalam kisi-kisi kuesioner. Instrumen ini telah dikonsultasikan kepada guru pengampu pelajaran matematika dan dosen pembimbing sebagai pihak yang dianggap ahli. Validitas butir dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total. Rumus korelasi yang digunakan adalah korelasi Product Moment dari Pearson Arikunto,1991:138: ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ } Keterangan: N : jumlah responden X : skor item Y : skor total XY : jumlah perkalian X dan Y : koefisien korelasi antara variabel X dan Y Setelah koefisien korelasi ditemukan, perlu diuji dengan product moment tabel pada taraf signifikan 5 dan N. Jika ≥ maka alat ukur tersebut valid. Dari hasil uji coba instrumen yang telah dilakukan maka tingkat validitas kuesioner telah diuji dan untuk proses perhitungan peneliti menggunakan taraf signifikansi 5 dan n = 13, dengan melihat tabel diperoleh = 0,553. a. Aktivitas Belajar di Dalam Kelas Dari 23 butir pertanyaan yang memuat variabel aktivitas belajar di dalam kelas, didapat 14 butir dinyatakan valid dan 9 butir dinyatakan tidak valid. Berikut ini disajikan hasil pengukuran uji validitas dan untuk hasil perhitungan selengkapnya ada pada lampiran B.2. Tabel 3.5 Validitas Aktivitas Belajar di Dalam Kelas No. Item Bunyi Item Keputusan Keterangan 1 Pada saat guru menerangkan secara klasikal, apakah anda memperhatikan? 0.5170 0.553 tidak valid digunakan 2 Pada saat siswa lain sedang mengerjakan di papan tulis, apakah anda memperhatikan? 0.6771 0.553 valid digunakan 3 Pada saat pelajaran matematika, apakah anda membaca buku penunjang maupun catatan yang berkaitan dengan pelajaran 0.5363 0.553 tidak valid digunakan matematika? 4 Pada saat mengikuti pelajaran matematika, apakah anda menyatakan pendapat? 0.6236 0.553 valid digunakan 5 Pada saat ada yang kurang dipahami, apakah anda bertanya pada guru? 0.3267 0.553 tidak valid digunakan 6 Pada saat menyelesaikan latihan soal matematika, apakah anda berdiskusi dengan teman? 0.6214 0.553 valid digunakan 7 Pada saat penjelasan guru atau teman ada yang salah, apakah anda memberi koreksi? 0.7409 0.553 valid digunakan 8 Pada saat guru menerangkan pelajaran matematika, apakah anda mendengarkan? 0.7455 0.553 valid digunakan 9 Pada saat teman menerangkan hal yang berkaitan dengan pelajaran matematika, apakah anda mendengarkan ? 0.4751 0.553 tidak valid digunakan 10 Apakah anda menulis soal matematika yang diberikan? 0.8289 0.553 valid digunakan 11 Apakah anda menulis jawaban dari penyelesaian soal matematika? 0.6457 0.553 valid digunakan 12 Apakah anda menyalin catatan yang ada di papan tulis? 0.6181 0.553 valid digunakan 13 Apakah anda mencatat penjelasan guru yang dianggap penting? 0.9124 0.553 valid digunakan 14 Apakah anda menggambar tabel? 0.6714 0.553 valid digunakan 15 Apakah anda menggambar grafik? 0.5933 0.553 valid digunakan 16 Apakah anda mengunakan alat peraga matematika yang disediakan oleh guru? -0.1529 0.553 tidak valid tidak digunakan 17 Apakah anda memanfaatkan benda di sekitar sebagai alat peraga matematika? -0.0263 0.553 tidak valid tidak digunakan 18 Apakah anda bersedia mengerjakan soal matematika di papan tulis? 0.4992 0.553 tidak valid digunakan 19 Apakah anda berkonsentrasi selama mengikuti pelajaran matematika? 0.6049 0.553 valid digunakan 20 Pada saat guru matematika memasuki kelas, apakah anda sudah siap dengan bahan pelajaran matematika? 0.7026 0.553 valid digunakan 21 Apakah anda memiliki perlengkapan belajar matematika sendiri? contoh:penggaris, jangka, busur derajat, buku paket, dll 0.7432 0.553 valid digunakan 22 Pada saat guru matematika 0.4695 0.553 tidak valid digunakan memasuki kelas, apakah sudah anda siap di tempat duduk anda? 23 Apakah anda jujur saat ulangan matematika? 0.1327 0.553 tidak valid tidak digunakan Dari data diatas, ada butir pertanyaan 1, 3, 5, 9, 18 dan 22 menghasilkan keputusan tidak valid namun dalam penelitian ini akan tetap digunakan. Hal ini ditempuh karena dengan banyaknya responden yang hanya 13 menyebabkan batas yang dibutuhkan agar item menjadi valid cukup tinggi, sehingga butir pertanyaan yang nya mendekati nilai masih dapat digunakan. Sedangkan butir pertanyaan 16, 17 dan 23 juga menghasilkan keputusan tidak valid, namun karena nilai yang jauh atau tidak mendekati nilai maka butir pertanyaan ini tidak digunakan. b. Aktivitas Belajar di Luar Jam Sekolah Dari 21 butir pertanyaan yang memuat variabel aktivitas belajar di luar jam sekolah, didapat 14 butir dinyatakan valid dan 9 butir dinyatakan tidak valid. Berikut ini disajikan hasil pengukuran uji validitas dan untuk hasil perhitungan selengkapnya ada pada lampiran B.2. Tabel 3.6 Validitas Aktivitas Belajar di Luar Jam Sekolah No. Item Bunyi Item Keputusan Keterangan 24. Apakah pelajaran matematika yang baru saja anda dapatkan di sekolah anda ulangi di luar jam sekolah? 0.4432 0.553 tidak valid digunakan 25. Apakah anda membuat ringkasan saat anda belajar matematika di luar jam sekolah? 0.4885 0.553 tidak valid digunakan 26. Apakah anda memiliki jadwal belajar matematika? 0.6515 0.553 valid digunakan 27. Apakah anda mengerjakan soal- soal latihan matematika? 0.1125 0.553 tidak valid digunakan 28. Apakah anda mengajak teman untuk belajar matematika bersama-sama? 0.6010 0.553 valid digunakan 29. Jika teman mengalami kesulitan dalam pelajaran matematika, apakah anda akan membantu? 0.7837 0.553 valid digunakan 30. Jika anda mengalami kesulitan dalam pelajaran matematika, apakah anda akan meminta bantuan teman? -0.1030 0.553 tidak valid digunakan 31. Untuk menambah referensi pelajaran matematika, apakah anda mencari buku yang berkaitan dengan matematika? 0.3259 0.553 tidak valid digunakan 32. Untuk menambah wawasan mengenai matematika, apakah anda mencari artikel atau berita yang berkaitan dengan matematika? 0.8177 0.553 valid digunakan 33. Saat menggunakan fasilitas internet, apakah anda membuka website yang berkaitan dengan matematika? 0.3043 0.553 tidak valid digunakan 34. Apakah anda mengerjakan tugas matematika tepat waktu? 0.6663 0.553 valid digunakan 35. Apakah anda tetap mengerjakan tugas matematika meski tidak dikumpulkan? 0.7727 0.553 valid digunakan 36 Apakah anda mengerjakan PR matematika tepat waktu? 0.6815 0.553 valid digunakan 37 Apakah anda tetap mengerjakan PR matematika meski tidak dikumpulkan? 0.8458 0.553 valid digunakan 38 Apakah anda mengumpulkan soal-soal pekerjaan rumah atau PR? 0.0413 0.553 tidak valid digunakan 39. Apakah anda mengumpulkan soal-soal ulangan harian? 0.4523 0.553 tidak valid digunakan 40. Apakah anda mengumpulkan soal-soal ulangan semester? 0.4523 0.553 tidak valid digunakan 41. Apakah anda mengikuti bimbingan belajar matematika? -0.1995 0.553 tidak valid digunakan 42. Apakah anda mengikuti les privat matematika? 0.0902 0.553 tidak valid tidak digunakan 43. Apakah anda menambah waktu belajar ketika akan ulangan harian matematika? 0.5467 0.553 tidak valid digunakan 44. Apakah anda menambah waktu belajar ketika akan ulangan semester matematika? 0.3325 0.553 tidak valid digunakan Dari data diatas, ada butir pertanyaan 24, 25, 27, 30, 31, 33, 38, 39, 40, 41, 42, 43, dan 44 menghasilkan keputusan tidak valid namun dalam penelitian ini akan tetap digunakan. Hal ini ditempuh karena dengan banyaknya responden yang hanya 13 menyebabkan batas yang dibutuhkan agar item menjadi valid cukup tinggi, sehingga butir pertanyaan yang nya mendekati nilai masih dapat digunakan. Selain itu, jika diperoleh nilai yang jauh atau tidak mendekati nilai bahkan negatif namun bunyi item pertanyaan itu memuat point yang sangat penting dalam penelitian ini maka butir pertanyaan tersebut akan tetap digunakan. Butir-butir pertanyaan yang tidak digunakan dalam indikator aktivitas belajar di dalam kelas dan aktivitas belajar di luar jam sekolah tidak berada dalam satu jenis keaktifan sehingga jika ada butir pertanyaan yang dihilangkan masih dapat dinyatakan dengan butir-butir pertanyaan yang lainnya. Hasil uji validitas butir ini dijadikan acuan untuk merevisi butir- butir pertanyaan yang tidak valid namun tetap digunakan. Butir-butir pertanyaan tersebut akan dibenahi dari segi tata bahasa sehingga maknanya dapat ditangkap dengan lebih jelas dan tidak memunculkan pengertian ganda. 2. Reliabilitas Tes Instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama kapanpun, dimanapun dan oleh siapapun Sugiyono,2010:173. Reliabilitas atau keandalan suatu instrumen berhubungan erat dengan taraf kepercayaan, jika mempunyai taraf kepercayaan tinggi maka dapat memberikan hasil yang tetap mantap serta stabil. Pengujian reliabilitas instrumen non-test, dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan skor antara 1 sampai 5 bukan 1 dan 0. Reliabilitas tes diperoleh melalui rumus Alpha Arikunto,2005:180: { } { ∑ } Keterangan: : reliabilitas instrumen : banyak butir pertanyaan ∑ : jumlah varians butir : varians keseluruhan instrumen : banyak anggota sampel Dengan: ∑ ∑ ∑ ∑ Setelah koefisien alpha ditemukan, perlu diuji dengan teknik Alpha Cronbach pada taraf signifikan 5. Jika ≥ maka alat ukur tersebut reliabel. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, maka angka reliabilitas hasil perhitungan dibandingkan dengan tabel interprestasi koefisien korelasi atau nilai r menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi Arikunto,1991:257 sebagai berikut: Tabel 3.7 Pedoman Interprestasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Sedang Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah Dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas tersebut di atas diperoleh: a. Aktivitas Belajar di Dalam Kelas Dari perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran B.3 didapat ∑ = 14,18 dan = 87,31 kemudian disubstitusikan ke rumus Alpha: { } { } { } { } { }{ } Berdasarkan perhitungan didapat koefisien reliabilitas 0,8715. Dari tabel r dengan n = 23 dan signifikasi 5 adalah 0,413. Karena ≥ maka kuesioner tersebut reliabel. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, maka nilai akan dibandingkan dengan tabel interprestasi koefisien korelasi atau nilai r menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi. Nilai = 0,8715 berada pada interval koefisien antara 0.800 - 1.000, maka dapat dikatakan tingkat reliabilitasnya tinggi. b. Aktivitas Belajar di Luar Jam Sekolah Dari perhitungan yang dapat dilihat pada lampiran B.3 didapat ∑ = 20,31 dan = 69,60 kemudian disubstitusikan ke rumus Alpha: { } { } { } { } { }{ } Berdasarkan perhitungan didapat koefisien reliabilitas 0,7455. Dari tabel r dengan n = 21 dan signifikasi 5 adalah 0,433. Karena ≥ maka kuesioner tersebut reliabel. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas, maka nilai akan dibandingkan dengan tabel interprestasi koefisien korelasi atau nilai r menurut Prof. Drs. Sutrisno Hadi. Nilai = 0,7455 berada pada interval koefisien antara 0.600 - 0.800, maka dapat dikatakan tingkat reliabilitasnya cukup.

I. Metode Analisis Data

1. Analisis Kuesioner Aktivitas Belajar Siswa Setelah data kuesioner didapatkan dapat dilihat pada lampiran C.1 dan lampiran C.2, akan dilanjutkan dengan analisis data. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik, dua macam statistik yang digunakan adalah statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono,2010:207-208. Dalam penelitian ini statistik deskriptif akan digunakan untuk menyajikan data melalui tabel. Satatistik inferensial induktif atau probabilitas adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi Sugiyono,2010:209. Statistik inferensial meliputi satatistik parametris dan statistik nonparametris. Penggunaan dua statistik ini tergantung pada asumsi dan jenis data yang dianalisis. Untuk statistik parametris asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal dan jenis data interval atau rasio. Sedangkan statistik nonparametris tidak menuntut terpenuhi asumsi data berdistribusi normal dan jenis data nominal atau ordinal. Berdasarkan hipotesis penelitian dalam bab II maka hipotesis dalam penelitian ini adalah bentuk hipotesis asosiatif, yaitu dugaan terhadap ada tidaknya perbedaan secara signifikan antara dua variabel atau lebih Sugiyono,2010:212. Dalam pengujian hipotesis asosiatif jika memakai statistik parametrik maka menggunakan korelasi Product Moment sedangkan jika memakai statistik nonparametrik maka menggunakan korelasi Spearman Rank. 2. Analisis Hasil Pengamatan Aktivitas Belajar Siswa Setelah dilakukan pengamatan dan pengisian tabel pengamatan aktivitas belajar siswa, diberikan skor. Kemudian dilakukan perhitungan jumlah skor yang diperoleh masing-masing siswa. Setelah diperoleh skor total keaktifan masing-masing siswa, dihitung persentase keaktifan siswa dengan cara: Setelah diperoleh persentase keaktifan belajar masing-masing siswa, selanjutnya ditentukan kriteria keaktifan belajar masing-masing siswa. Dalam menentukan kriteria akan digunakan acuan kategori kecenderungan menurut Pedoman Acuan Patokan PAP tipe II skala lima dapat dilihat pada lampiran D untuk semua variabel adalah sebagai berikut Masidjo,1995:157: Tabel 3.8 Kategori Kecenderungan variabel Tingkat Penguasaan Kategori Kecenderungan Variabel 81 - 100 Sangat Tinggi 66 - 80 Tinggi 56 - 65 Sedang 46 - 55 Rendah 46 Sangat Rendah 3. Analisis Hasil Wawancara Siswa Hasil dari wawancara akan dianalisis secara deskriptif untuk menggali informasi dari subyek mengenai apa saja aktivitas belajar matematika di luar jam sekolah beserta alasan siswa. 4. Analisis Prestasi Belajar Siswa Hasil dari prestasi belajar yang dinyatakan dalam nilai raport sudah merupakan data yang siap pakai sehingga hanya akan dianalisis rata-rata kelas dan frekuensi nilai di atas maupun di bawah rata-rata kelas. 54

BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN, DESKRIPSI DATA DAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Belajar Matematika Kelas XI Di SMK Negeri 1 Kaligondang Purbalingga.

0 2 11

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS XI Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Belajar Matematika Kelas XI Di SMK Negeri 1 Kaligondang Purbalingga.

0 3 11

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SISWA DI ORGANISASI SEKOLAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DENGAN Hubungan Antara Aktivitas Siswa Di Organisasi Sekolah Dan Kemampuan Komunikasi Siswa Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Al Islam 1 Surakarta Ta

0 2 14

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS SISWA DI ORGANISASI SEKOLAH DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI SISWA DENGAN Hubungan Antara Aktivitas Siswa Di Organisasi Sekolah Dan Kemampuan Komunikasi Siswa Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas XI SMA Al Islam 1 Surakarta Ta

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWI KELAS XI IPA Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswi Kelas XI IPA Di SMA Negeri 1 Kayen Pati.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KECEMASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWI KELAS XI IPA Hubungan Antara Tingkat Kecemasan Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswi Kelas XI IPA Di SMA Negeri 1 Kayen Pati.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI KUALITAS PENGAJARANGURU MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SMA.

0 0 13

PENGARUH AGRESIVITAS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Pengaruh Agresivitas Dan Aktivitas Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Xi Ips Sma Negeri Kebakkramat.

0 1 15

Hubungan antara aktivitas belajar di dalam kelas, aktivitas belajar di luar jam sekolah, dan minat belajar dengan prestasi belajar akuntansi : [studi kasus SMKN 1 Bantul].

0 0 153

Hubungan antara aktivitas belajar matematika di dalam kelas dan aktivitas belajar matematika di luar jam sekolah dengan prestasi belajar matematika siswa kelas XI IPA SMA Budya Wacana Yogyakarta

0 0 169