aktivitas jasmani karena lebih mudah dipahami oleh siswa itu sendiri dalam mengisi angket dan dapat dilihat oleh pengamat saat observasi.
2. Jenis-Jenis Aktivitas Belajar
Belajar diwujudkan dengan aktivitas, namun tidak semua aktivitas yang dilakukan dalam kehidupan manusia merupakan proses belajar.
Aktivitas-aktivitas belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan- pemahaman, keterampilan, nilai-sikap kecakapan, kebiasaan, pengertian,
penghargaan, minat, dan penyesuaian diri. Dalam penelitian ini aktivitas belajar matematika dibedakan berdasarkan tempat terjadinya proses
belajar siswa, yaitu aktivitas belajar matematika di dalam kelas dan aktivitas belajar matematika di luar jam sekolah.
Berikut ini akan dijabarkan aktivitas-aktivitas apa saja yang dapat dikatakan sebagai aktivitas belajar dikaitkan dengan tempat terjadinya
proses belajar siswa:
a. Aktivitas Belajar Matematika di Dalam Kelas
Proses pembelajaran di dalam kelas membutuhkan interaksi yang baik antara pengajar dan siswa agar tujuan belajar dapat tercapai. Dalam
proses ini tugas guru adalah mengajar dan tugas siswa adalah belajar. Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisir atau mengatur lingkungan
sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar Nasution,1982:8. Guru berperan dalam mengusahakan
terbentuknya suasana yang baik bagi anak untuk belajar dengan memanfaatkan segala faktor dalam lingkungan, termasuk dirinya sendiri,
buku-buku, alat peraga, dan lain sebagainya. Sedangkan yang belajar adalah siswa itu sendiri dengan merespon setiap stimulus yang diberikan
guru dimana wujud respon siswa dapat dilihat dalam aktivitas-aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran.
Menurut Paul B. Diedrich yang dikutip oleh Nasution 1982:93 setelah mengadakan penyelidikan mengenai aktivitas siswa bahwa
terdapat 177 macam kegiatan peserta didik yang meliputi aktivitas jasmani dan aktivitas rohani antara lain:
1. Visual activities 13 seperti membaca, memperhatikan: gambar,
demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya. 2.
Oral activities 43 seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview,
diskusi, interupsi dan sebagainya. 3.
Listening activities 11 seperti mendengarkan uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato dan sebagainya.
4. Writing activities 22 seperti menulis cerita, karangan, laporan,
tes, angket, menyalin dan sebagainya. 5.
Drawing activities 8 seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram, pola dan sebagainya.
6. Motor activities 47 seperti melakukan percobaan, membuat
konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara binatang dan sebagainya.
7. Mental
activities 23
seperti menanggapi,
mengingat, memecahkan soal, menganalisa, melihat hubungan, mengambil
keputusan dan sebagainya. 8.
Emotional activities 23 seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, bersemangat, bergairah, berani, tenang, dan gugup.
Kegiatan-kegiatan tersebut tidak terpisahkan satu sama lain. Dalam setiap kegiatan motoris terkandung kegiatan mental dan disertai olah perasaan
tertentu. Tiap proses belajar dapat dilakukan bermacam-macam kegiatan. Dalam penelitian ini, macam kegiatan peserta didik di atas akan digunakan
sebagai indikator aktivitas belajar di dalam kelas, tentunya dalam konteks aktivitas belajar matematika.
Berikut adalah pengertian beberapa jenis kegiatan siswa yang dapat digunakan sebagai acuan untuk meminimalisir subyektivitas saat
pengamatan dalam penelitian: 1.
Siswa memperhatikan penjelasan guru Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, memperhatikan atau
memerhatikan berarti melihat lama dan teliti, mengamati, dan menilik. Sumber:
http:bahasa.kemdiknas.go.idkbbiindex.php 2.
Siswa mendengarkan penjelasan guru atau pertanyaan teman Ciri orang yang mendengarkan antara lain terjadi eye contact,
merespon dengan gerakan tubuh body language, dan dapat mengutarakan pendapatnya. Dengan eye contact, maka konsentrasi
si pendengar menjadi penuh dan terpusat. Indikasi seseorang
mendengarkan dilihat dari gerakan tubuh, misalnya dengan anggukan atau gelengan kepala, sunggingan senyum, gerakan
tangan atau anggota tubuh yang lain, yang pada dasarnya mengiyakan atau menyatakan ketidak setujuan dengan apa yang
dibicarakan. Selain itu si pendengar dapat mengutarakan pendapat terhadap apa yang disampaikan, baik pendapat bernada setuju atau
tidak setuju. Sumber:
http:edukasi.kompasiana.com20100130membaca- dengan-empati
3. Siswa menaruh minat terhadap pembelajaran
Indokator minat belajar terdiri dari partisipasiperbuatan, perhatian dan perasaan senang. Ada atau tidaknya minat siswa selama proses
pembelajaran dapat dilihat dari catatan pelajaran yang lengkap, selalu hadir di kelas, konsentrasi, adanya semangat dalam belajar,
tidak mengeluh dengan soal-soal dan lain sebagainya. Sumber:
http:suaranuraniguru.wordpress.com20111201minat- dalam-belajar-siswa
b. Aktivitas Belajar Matematika di Luar Jam Sekolah