Transparancy keterbukaan informasi Accountability akuntabilitas Responsibility pertanggung jawaban

BAB II TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN MEMPERKUAT

GOOD CORPORATE GOVERNANCE PERUSAHAAN

A. Hubungan

Good Corporate Governance GCG dengan Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perusahaan CSR merupakan bagian dari GCG, dimana GCG merupakan suatu sistem, dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara berbagai pihak yang berkepentingan dan menggambarkan 5 lima prinsip yang disingkat dengan TARIF, yaitu 91

1. Transparancy keterbukaan informasi

Secara sederhana bisa diartikan sebagai keterbukaan. Dalam mewujudkan prinsip ini, perusahaan dituntut untuk menyediakan informasi yang cukup, akurat, tepat waktu tentang perusahaan kepada segenap stakeholders. 91 Yusuf Wibisono, Yusuf, “Membedah Konsep Aplikasi CSR Corporate Social Responsibility”, Gresik: Fasco Publishing, 2007 hal. 11-12 dan lihat juga Andi Firman, Ibid. Lihat juga I Nyoman Tjager, Corporate Governance: Tantangan dan Kesempatan Bagi Komunitas Bisnis Indonesia, Jakarta: PT. Prenhallindo, 2003, hal. 26 yang menyebutkan bahwa Forum for Corporate Governance in Indonesia FGCI memberikan defenisi corporate governance sebagai berikut: “....seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang, pengurus pengelola perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta pemegang saham kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang mengendalikan perusahaan. Tujuan Corporate Governance ialah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan stakeholders. Istilah “corporate governance” untuk pertama kali diperkenalkan oleh Cadbury Committee pada tahun 1992 yang menggunakan istilah tersebut dalam laporan mereka yang kemudian dikenal sebagai Cadbury Report. Laporan ini dipandang sebagai titik balik turning point yang sangat menentukan bagi praktik corporate governance di seluruh dunia. Universita Sumatera Utara

2. Accountability akuntabilitas

Kejelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggung jawaban elemen perusahaan. Apabila prinsip ini diterapkan secara efektif, maka akan ada kejelasan akan fungsi, hak, kewajiban, dan wewenang serta tanggung jawab antara pemegang saham, dewan komisaris dan dewan direksi.

3. Responsibility pertanggung jawaban

Kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, di antaranya termasuk masalah pajak, hubungan industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, memelihara lingkungan bisnis yang kondusif bersama masyarakat dan sebagainya. Dengan menerapkan prinsip ini, diharapkan akan menyadarkan perusahaan bahwa dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan juga mempunyai peran untuk bertanggung jawab selain kepada shareholder juga kepada stakeholders.

4. Indepandency kemandirian