Budidaya laut yang melindungi lokasi dari praktik pemboman dan Menanam bakau bukan lagi hanya sebagai perlindungan pemukiman

taka , yaitu alasan keberlangsungan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Dengan penghasilan dari usaha pancing sehingga kehidupan ekonomi penduduk nelayan relatif sejahtera. Dengan tehnik pancingan yang ramah lingkungan sehingga tidak terjadi penangkapan berlebih dan kelestarian ekosistem terumbu karang tetap terjaga. Persoalannya karena sejak akhir periode 1990-an hingga sekarang praktik nelayan Liang-Liang yang arif lingkungan tidak berfungsi lagi karena terdominasi oleh aktivitas nelayan bius dari pulau lain. Kemerosotan sumber daya perikanan dan kerusakan ekosistem terumbu karang pun terjadi serta keterancaman penduduk dari kemiskinan. 328

9. Budidaya laut yang melindungi lokasi dari praktik pemboman dan

pembiusan di Batanglampe, Pulau Sembilan. Dibanyak desa nelayan di Indonesia sebetulnya sudah dimulai praktik budidaya laut, bahkan di beberapa tempat usaha yang prospektif tersebut sudah memberikan hasil yang cukup memuaskan bagi pengelolanya. Di Takalar, Jenneponto, Bantaeng, Bulukumba Sulawesi Selatan dan beberapa daerah dalam provinsi Sulawesi Tenggara sudah banyak petani nelayan budidaya rumput laut yang memperoleh hasil panen yang memuaskan. Demikian halnya beberapa keluarga nelayan Pulau Sembilan Sinjai telah mencoba budidaya rumput laut, pembesaran bibit lobster dan kerang japing, mutiara dalam keramba sejak beberapa tahun lalu. 329 328 Ibid Usaha budidaya di Pulau Sembilan tersebut sebetulnya merupakan alternative nelayan 329 Ibid hal 11 Universita Sumatera Utara pengelolanya dari aktivitas menangkap ikan yang dari hari ke hari hasilnya semakin merosot akibat dari penangkapan berlebih dan kerusakan habibat terumbu karang. Dalam rangka pemberdayaan ekonomi nelayan, praktik usaha budidaya dari berbagai jenis biota laut bernilai ekonomi tinggi semestinya didorong dan difasilitasi pengembangannya. Upaya pengembangan usaha budidaya laut sebetulnya bukan hanya menjanjikan pendapatan ekonomi rumah tangga nelayan, tetapi juga merupakan suatu proses yang secara otomatis mengarah pada pembentukan dan penguatan kelembagaan hak-hak individual, kelompok keluarga, atau komunal atas lokasi-lokasi perairan tertentu. Terbentuknya kelembagaan hak-hak pemilikan dan kontrol seperti ini akan mengkondisikan terbentuknya pola-pola pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan dan tumbuhnya kesadaran lingkungan di kalangan masyarakat pengelola usaha perikanan budidaya laut. 330

10. Menanam bakau bukan lagi hanya sebagai perlindungan pemukiman

dan pantai dari abrasi ombak di Tongke-tongke Sinjai Timur. Penanaman dan pemeliharaan bakau di Tongke-tongke dan sekitarnya merupakan salah satu contoh dari praktik komunitas pantai yang arif lingkungan yang efektif. Area hutan bakau Sinjai Timur dan Sinjai Utara sekarang telah menutupi kawasan 330 Ibid Universita Sumatera Utara pantai sepanjang minimal 5 km dengan lebar ketebalan bervariasi dari 50 m hingga 750 m ke laut. 331 Dalam wilayah Dusun Tongke-tongke saja ketebalan hutan bakau dari 500 m atau lebih. Seperti halnya di mana-mana lahan bakau itu pada mulanya adalah laut secara berangsur muncul sebagai tanah timbul dari proses penumpukan sisa-sisa yang tersaring pada akar-akar bakau. Umur pohon bakau Tongke- Tongke bervariasi dari 2 tahun hingga 25 atau 30 tahun. Hutan bakau yang luar tersebut terdiri dari petak-petak yang luasnya bervariasi dimiliki oleh keluarga- keluarga yang menanamnya. Sampai tahun 2004 masyarakat Tongke-Tongke masih terus menanam bakau. Bagi mereka, aktivitas menanam bakau adalah mudah karena tersedianya bibit lokal yang melimpah dan mereka mempunyai keterampilan melakukan pembibitan, penanaman dan pemeliharaan. Bagi masyarakat Tongke-Tongke yang sebagian besar nelayan, bakau sekarang mempunyai berbagai fungsi macam, seperti untuk perlindungan pemukiman dari abrasi ombat laut, perolehan lokasi perumahan dari tanah timbul, perolehan lahan tambah yang dikonfersi dari lahan bakau, memanfaatkan daun-daun bakau untuk makanan kambing, perolehan kayu bakar dan bahan bangunan rumah kayu, dan sewaktu-waktu lahan bakau dapat diperjualbelikan ketika pemiliknya yang menanam bakau memerlukan uang secara mendadak. Fungsi yang tak kalah pentingnya dari hutan bakau ialah 331 Ibid hal.12. Universita Sumatera Utara sebagai tempat perkembang biakan berbagai jenis biota sumber daya perikanan seperti kerang, kepiting, ikan, udang dan lain-lain. Pada mulanya, fungsi yang diharapkan dari menanam bakau hanyalah untuk perlindungan lahan pemukiman pantai dari ancaman abrasi ombak laut. Ketika hutan bakau semakin besar dan meluas areanya barulah masyarakat sadar akan berbagai kegunaanya yang praktis seperti tersebut diatas. 332

5. MERAUKE