Bahan hukum tertier, kamus hukum, kamus ekonomi, kamus bahasa Inggris, Alat Pengumpulan Data

1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Kitab Undang undang Hukum Perdata, Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman modal dan hukum perusahaan asing lainnya yang berhubungan dengan peraturan perundang- undangan yang obyek penelitian adalah merupakan bahan primer hukum. 2. Bahan-bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, berupa hasil penelitian para ahli, hasil karya ilmiah, buku-buku ilmiah, ceramah atau pidato yang berhubungan dengan penelitian ini adalah merupakan bahan hukum sekunder.

3. Bahan hukum tertier, kamus hukum, kamus ekonomi, kamus bahasa Inggris,

Indonesia, Belanda dan artikel-artikel lainnya baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri, baik yang berdasarkan Civil Law maupun Common Law yang bertujuan untuk mendukung bahan hukum primer dan sekunder. Universita Sumatera Utara

3. Alat Pengumpulan Data

Dalam menjelaskan prosedur pengambilan dan pengumpulan data ini, sangat berkaitan erat dengan cara untuk memperoleh data yang relevan dengan permasalahan yang akan diteliti dalam disertasi ini, maka harus dilaksanakan penelitian kepustakaan. Kegiatan penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data yang diperoleh dapat berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder maupun bahan hukum tertier. Berdasarkan penelitian hukum normatif dan hukum sosiologis bahwa data sekunder merupakan bahan kajian dalam penelitian ini. Dari semua bahan-bahan yang telah diperoleh itu, untuk selanjutnya, dimulai dari langkah awal yaitu untuk melakukan inventarisasi Peraturan Perundang- Undangan di bidang perusahaan dan lingkungan khususnya yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan serta peraturan-peraturan lainnya yang dinilai mempunyai keterkaitan atau hubungan. Bahan dokumenter, dalam hal ini berita surat kabar sebagai data verbal, mempunyai arti metodologis yang sangat penting. Data ini mengatasi ruang dan waktu sehingga membuka kemungkinan untuk memperoleh pengetahuan tentang gejala sosial yang telah musnah. 88 88 Sartono Kartodirdjo, “Metode Penggunaan Bahan Dokumen”, dalam Koentjaraningrat”, Metode-Metode Penelitian Masyarakat ”, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991, hal. 46. Data histories dalam dokumen disajikan Universita Sumatera Utara sebagai suatu kompleks dari kekuatan-kekuatan sosial, digambarkan sebagai suatu proses sosial yang unik sedemikian rupa sehingga tampak hubungan ekonomi, sosial, politik, keagamaan dan hukum. Surat kabar merupakan bahan dokumen yang sangat berharga untuk mempelajari masyarakat dalam zaman modern sejak abad ke-19. Ruang lingkupnya sangat luas dan meliputi soal-soal dari yang lokal, nasional sampai internasional, segi substantifnya mencakup berbagai sektor kehidupan sosial, fokus perhatiannya juga meliputi bidang perhatian dari berbagai golongan usia dan melayani perhatian publik yang sangat heterogen. Sebagai sumber informasi surat kabar tidak hanya memuat data yang menunjukkan fakta, tetapi juga opini, interpretasi dan pikiran spekulatif. Oleh karenanya surat kabar tidak hanya berfungsi sebagai penyebar informasi, tetapi juga menjadi medium yang baik untuk meletakkan pengaruh kepada publik. 89

4. Analisis Data